Berawal dari sebuah surel masuk mengenai notifikasi 'please moderate comment...' di blog sebelah. Ketika saya baca, saya menemukan satu komentar dari Mas Aulawi yang mengatakan kalau sekarang saya lebih sering update dengan blog sebelah. Lalu, otak saya mulai berpikir. Benar juga, ya. Rasanya terlalu lama meninggalkan blog lama, blog yang sudah menjadi tong sampah saya bertahun-tahun, dan memilih dengan blog sebelah. Meski kenyataannya begitu, tapi memang sekarang saya memutuskan untuk memisahkan antara cerita mengenai buku-buku saya, dan mana cerita yang isinya curahatan hati saja. Hahaha. Serius, deh. Nyampur aduk, bikin kepala saya makin pusing saja. Tapi, gara-gara komentar Mas Aulawi juga, loh, saya langsung lari ke blog ini dan berpikir untuk menuangkan satu dua, err...bahkan puluhan, kata-kata. Dan, yang jelas, menyadarkan lagi diri saya yang sudah jarang menulis blog. Entahlah, ya. Terkadang saya tidak tahu lagi harus curhat apa. Hahaha.
Tapi, malam ini saya datang membawa bahan curhatan. Mengenai koneksi internet yang belakangan terasa menyebalkan. Selain tak bisa digunakan untuk mendonlod lagu-lagu terlalu banyak, pun kadang untuk mengirim surel saja sampai urat leher ini nongol saking kesalnya. Jujur saja. Saya sebal dengan koneksi lamban. Buat saya selain mengganggu kesenangan, mengganggu aktifitas juga.
Kemarin ini sempat mencak-mencak karena koneksi menyebalkan ini. Ceritanya saya mau meng-upload kaver buku terbaru. Namun, yang ada, berulang kali mencoba hasilnya nihil. Rasanya ingin ngomel-ngomel sama layar laptop. Alhasil saya posting tanpa gambar. Menyedihkan.
Belakangan, sih, sepertinya sudah berhasil. Semoga ke depannya juga tidak ada masalah lagi.
Tapi, benar nggak, sih? Kata sebuah penelitian, di tahun 2013 ini, bagi orang yang tidak bisa hidup tanpa internet maka orang itu telah terjangkit sebuah penyakit jiwa. Whoa, kalau begitu, saya kena penyakit jiwa itu, dong?! *ketawa miris* Saya belum searching lagi mengenai kebenaran berita itu. Mungkin saja, hanya sekadar wacana tanpa ada bukti-bukti yang mendukung ke arah sana. Tapi, fakta bahwa kehidupan kita sekarang sangat membutuhkan internet, juga tidak bisa terabaikan begitu saja, ya. Terlalu banyak hal yang membuat internet seperti menjadi raja. Seperti shabu. Yang jika tidak dituruti akan mendatangkan gejala gelisah, panik, tidak tenang, dll. Ya, persis orang yang jatuh ke dalam obat. Candunya internet, benar-benar menggila!
Entah, beberapa tahun lagi. Saya jadi ngeri membayangkannya.
Sekian dulu untuk malam ini, ya. Ciao!