Jakarta, oh, Jakarta.
Entah kenapa rasanya selalu saja ada terselip ketidakamanan ketika harus berkeliaran seorang diri di kota besar ini. Melirik tayangan televisi, setiap hari selalu saja disuguhkan pemberitaan yang tak jauh-jauh dari sekedar perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan per- pe- lainnya yang kalau mendengarnya pun bikin diri kita semakin was-was. Salah satu modus kejahatan yang juga bikin kita harus ekstra menambah tingkat kewaspadaan adalah penipuan!
Penipuan, berasal dari kata TIPU. Yang artinya membohongi atau memanipulasi sebuah fakta yang ada. Penipuan berarti telak merugikan kita sebagai pihak korban. Dan, semakin berkembangnya jaman, bukan saja teknologi yang semakin canggih tetapi juga orang-orangnya pun semakin kreatif dalam memainkan manipulasi kata.
Kemarin-kemarin saya mendapat broadcast message kalau modus penipuan yang lagi hits a.k.a trendy di jaman sekarang adalah penipuan berkedok SMS dari Mama. Pengirim sms akan mengirimi Anda sebuah pesan singkat yang isinya meminta dibelikan pulsa dan mencatumkan nama MAMA sebagai pengirimnya. Tapi, sampai sekarang saya belum pernah menjadi korbannya (amit-amit jabang baby). Hanya saja, selintingan kabar yang saya dengar dari teman-teman, rata-rata mereka tak menggubrisnya, atau sekedar membalas keisengan dengan me-reply sms tersebut dengan kata-kata (salah satunya) : "Ma, aku juga lagi nggak punya pulsa, nih. Baru mau minta Mama beliin." Tapi, ternyata ada juga yang terkena jebakan batman ini dan berinisiatif mengirimi pulsa.
Lalu, selain sms dari Mama, penipuan jaman sekarang juga bisa dibalut dengan satu akting paling mujarab kebanggan warga Indonesia : tampang memelas!
Saya sendiri juga tidak begitu pasti apakah saya memang menjadi korban atau orang itu benar-benar membutuhkan uang untuk bisa kembali ke rumahnya. Tapi, beberapa kali kejadian seperti ini terjadi pada saya. Dan, yang paling gress alias masih fresh from the oven adalah semalam. Ketika saya pulang kantor.
Saat itu sudah pukul setengah 12 malam. Saya yang agak ngantuk menyetir sendiri, akhirnya mampir dulu ke Circle K untuk sekedar membeli minum. Baru saja saya selesai memarkir mobil dan keluar dari sana, tiba-tiba seorang ibu-ibu tua sudah ada di sebelah saya (entah kapan datangnya, kok, bisa gesit banget kayak hantu). Dengan wajah dipasang memelas mungkin, dia berkata, "Dik, boleh minta uang? Ibu mau balik nggak ada ongkos. Nungguin orang yang mau jemput nggak dateng juga. Bingung udah malem."
Saya bingung juga. Makanya saya sempat ragu untuk mengeluarkan selembar uang dari dompet yang sudah ada di tangan saya. Kenapa dia minta ke saya? Sementara Circle K kan penuh dengan anak muda yang lagi pada nongkrong. Apa semua orang di sana udah dia mintain uang? Saya nggak bisa menemukan alasan yang tepat. Tapi, melihat ibu itu tampak kebingungan, saya pun lantas teringat dengan teman saya yang memang pernah kehilangan dompet di tengah jalan dan tidak punya ongkos untuk pulang. Dia bilang, kalau dia pun akhirnya terpaksa meminta bantuan orang-orang di sepanjang jalan yang sama sekali tidak dia kenal. Ketika otak saya memutar cerita dari teman saya, mendadak saya pun membuka dompet dan akhirnya melayangkan selembar uang saya ke Ibu itu.
Berikutnya saya segera masuk ke Circle K dan membeli minuman yang saya mau.
Tak lama kemudian, saya pun kembali ke mobil. Di dalam mobil saya memperhatikan melalui kaca spion kalau ibu tadi masih ada di sana. Dia berdiri, entah menunggu apa. Dan saat itu tengah malam. Apa yang dilakukannya di sana?
Seorang cewek melintas dan bergegas menuju taksi, di dalam pengamatan saya yang sok detektif itu. Tapi, belum sempat si cewek itu masuk ke dalam taksinya, saya melihat dia memberikan sejumlah uang pada si Ibu yang tadi juga menghampiri saya.
Hmmm..., semoga, sih, kecurigaan saya salah.
Tapi, dulu saya pernah berpapasan dengan ibu yang juga meminta uang untuk pulang. Ketika itu saya tidak memberikannya karena sedang tergesa-gesa menuju kampus dan dengan berusaha tetap bersikap sopan saya menghindari ibu itu. Yang ada saya malah mendapat makian kata-kata kasar.
Entahlah, apa pun motif di balik semua itu, hanya dia (si pelaku) dan Tuhan saja yang tahu. Tapi, tak ada salahnya juga jika kita selalu bersikap tetap waspada supaya tidak menjadi korban yang dirugikan terlalu banyak.
13 comments:
semoga tidak ada yang kena tipu lagi, kawan.
kita harus makin wapasa nih
sering kejadian seperti itu...
kadang ngasihnya yah seperlunya, seperti sebanyak ongkos naek angkot dan anggap itu sedekah >.<
headernya baru yaaaaaaaah, baguuuuus ^^
kejahatan bukan datang dari si pelaku tapi karna ad niat dari si pelaku..
waspadalah-waspadalah..
ting..
:D
saya pernah menerima sms dari "mama" itu beberapa kali haha. kalo menurut beberapa ahli, #halah, hal tersebut bisa terjadi karena sekarang kebanyakan isi ulang pulsa skrg pake M-Kios jadi orang bisa dengan mudah menemukan nomer kita dan mengirimkan sms sms iseng atau penipuan. semoga kita tidak tertipu.
tentang ibu-ibu itu, yg penting niatnya ikhlas dan baik ya mba. sisanya biarlah Tuhan dan dia saja yg tau. kalau dia memang penipu biarlah dia yg mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan nanti. :))
hm... jadinya was2 juga klo ad orang minta tlong bneran ap cm nipu.. bingung... ksian yg bner2 minta tolong.
pernah jg ktmu ibu2 yg sprt itu, hari pertama dikasi tp koq anehnya bbrp hari kedepan dia msh ada di tempat yg sama yah???
berarti bkn cm di kotamu saja sob, aku jg pernah ngalamin, trutama si ibu2 yg minta uang dgn alasan ongkos pulang...
awalnya saya kena, tp herannya, besok2nya tuh ketemu lg ktm lg, gila, itu ibu2 bkn nyasar, tp emang seorg peminta2...
tp yg penting, kita ikhlaskan saja yg udh kita berikan, toh hanya Tuhan yg tau kan, mana niat yg baik, mana niat yg gak baik?
smoga mreka yg nglakuin hal itu dibukakan pintu hatinya agar segera menyadari bahwa apa yg dilakukannya itu adalah hal yg kurang baik.
amin..
kalo soal sms, istri aku pernah dpt sms yg sama model kyk gitu. tp tergantung kitanya, jgn mudah percaya deh!
memang harus selalu waspada, Clar..
hih, blognya terus ganti bajuuuu..
(mupeng mode : on)
Kewaspadaan itu Penting. Apa kabar Bu
hhm... aku sering menjumpai modus serupa
dan setelah beberapa kali, aku sekarang tega untuk bilang "TIDAK"
gilaaa, org indonesia emang saking kreatifnya, sampe penipuan pun gak ada habisnya, segala macam cara oi!
Post a Comment