Semu itu tak selamanya kosong. Ada saat-saat dimana ketika semu itu bersinggungan dengan sesuatu yang dibuat menjadi nyata, meski tak seluruhnya terisi oleh apa yang ingin dirasa. Tanpa pernah diminta, ada masanya harus menjadi abu-abu, tak jelas menunjukkan senyum atau bukan. Tapi, abu-abu ingin menjadi hitam. Atau putih.
Seperti kalanya danau yang berubah di musim dingin. Nikmati apa yang tampak, tapi tak satu pun peduli pada apa yang terjadi di dalamnya. Ketika akhirnya tak tertahankan, retaklah ia menjadi sebuah lubang bencana.
Dia hanya butuh waktu untuk menemaninya lebih lama hingga menjadi lebih kuat.
Dan, terisi penuh.
Lalu, hitam atau putih akan menjadi lebih jelas.
14 comments:
sebuah catatan hasil perenungan panjang kayaknya. Semoga komentar ini tidak jadi sesuatu yang semu dalam dunia kara.salut. salam kenal.
Aku kadang rada kesulitan memaknai sebuah puisi atau prosa mbak
mungkin yang tahu maksudnya benar seperti apa itu ya penulisnya sendiri..
Clara memang penulis hebat
bisa bermain dengan kata begitu indahnya
memberinya makna dengan lebih dalam...
salut buat Clara
penulis jempolan
kosong dalah isi, isi adl kosong :)
kok kayak lagi kebingungan ya clar?
(entah yang bingung itu kamu, atau aku yang memang nggak ngerti maknanya apa)
Kurara sedang ingin menentukan sikap, kah?
Hi Mba Clara, apa kabar? Sehat kan? Maap neh gw baru mampir dimari lagi. Sebulan bo bersemedi, nih baru turun gunung :-)
Sumpah deh tulisannya bagus banget, tapi kudu dibaca berkali2 dulu neh supaya bisa 'nagkep' maksudnya *ketauan dah oonnya ekye*
Mmmmm....untuk bagian yang terakhir, gw merasa terisi penuh setelah merid sama Ayahnya Zahia :-)
Ah, another writer. Keep up the good blog post. :)
hai kak....aku ngfans bgt loh ma kakak, aku suka bgt tulisan2 kakak.. salam kenal kak :)
hm.....ya...ya...ya...manggut-manggut!!!!
intinya tulisannya bagus heheheheheh.......*tanda orang gak paham*
Benar-benar tulisan yang menghipnotis..
imajinasiku berlari-lari selama mebaca tulisan sngkat ini...
entah apa namanya jika bukan sihir dari tangan magis penulis... ^__^
semoga tetap indah bermain bersama imajinasiku ^_^
dan kalau warna itu semakin jelas, yang mana yang kamu pilih?
kok aku jadi ingat prosa cicak di dinding ya.. hhe
honestly, great!
Post a Comment