Kenapa judulnya begitu?
Sebab ada banyak benang kusut yang tak bisa diurai begitu saja. Salah satunya adalah mengenai hubungan emosional diantara manusia. Seperti cinta, pelurusannya pun menggunakan beragam banyak cara untuk bisa menjadi susunan yang jelas.
Ini hanya sebuah pemikiran yang mendadak muncul setelah beberapa hal yang saya alami. Bahwa manusia secara emosional itu ternyata membuat segalanya begitu rumit.
Menjadi seseorang yang terikat dengan orang lain secara emosional, tentu membutuhkan ketangguhan yang luar biasa. Bagaimana caranya menerima situasi yang membawa pada saat-saat sulit, atau pun sebaliknya. Hati harus bisa belajar untuk menerima dengan sukarela dan memaklumi, atau pasrah dengan luka yang tergores. Secara sepihak, saya memilih untuk menghindari soal keterikatan emosional itu. Karena saya termasuk salah satu orang yang selalu menggunakan emosional dalam segala hal. Ketika sesuatu atau seseorang sudah masuk dalam ruang lingkup hati yang terdalam, semuanya justru bisa menjadi bumerang bagi saya ke depannya. Kecewa menjadi hal yang tak terelakkan lagi. Lain hal ketika berusaha meletakkan penjaga di gardu depan, supaya semua yang keluar masuk bisa terdeteksi kapasitasnya, maka kadar kecewa dan kebahagiaan bisa kita tentukan sendiri.
Saya percaya tak ada yang bisa menyakiti hati kita kalau bukan kita sendiri yang membiarkannya. Saya belajar untuk apatis. Bukan untuk hidup pada dunia sendiri. Tapi, supaya mampu mengendalikan diri, yang bisa menjadi liar sewaktu-waktu. Maka jika dibelah, mungkin hati itu akan memiliki bagian-bagian tertentu, seperti peta. Dan, belakangan akhirnya saya menyadari dengan baik, bahwa ketika kita membiarkan rasa itu masuk ke titik terlemah hati kita, maka dengan iklas kita telah membiarkan diri kita akan terluka suatu waktu. Tidak ada orang yang akan menyakiti kita jika dia bukan orang yang memiliki hubungan emosional dengan kita. Dan, semua itu karena kita sendirilah yang membiarkannya menyentuh bagian terlemah dari manusia, hati.
Just a random post :D
Sunday, January 29, 2012
Friday, January 27, 2012
Dia Hebat
"Saya pesan bukunya, ya. Mau baca."
"Oh, boleh. Nanti kasih tau alamatnya saja, biar bisa dikirim."
"Kalo saya ambil ke rumah, boleh?"
Begitulah kira-kira awal mula yang membawa saya bertemu langsung dengan Rina. Sebelum pertemuan itu, saya hanya mengetahui sosoknya dari sebuah foto dalam artikel (yang saya lupa, haha, maaf ya). Tapi, tentu foto dan asli tidak bisa disamakan begitu saja. Dan itu terbukti begitu saya akhirnya menemukan rumah sederhana itu di sebuah komplek perumahan yang sebenarnya tak terlalu jauh dari rumah saya.
Dengan ramah, Rina dan Ibunya menyambut saya. Dengan senyum lebar, saya pun masuk ke dalam rumah dan menemukan sosok Rina yang duduk di sofa. Mulanya pangling, karena yang saya lihat di dalam foto adalah Rina yang berjilbab. Sementara ketika dia ada di rumah, Rina tidak mengenakan jilbabnya. Nyaris saya pikir salah alamat, hahaha. Saya duduk di sofa, dekat Rina. Agak kagok, memang. Selain karena ini pertemuan pertama kami (dan selalu begitu ketika bertemu dengan orang lain untuk pertama kalinya), saya juga merupakan salah satu orang yang tidak pernah bersinggungan dengan penyandang disabilitas. Buat saya, perkenalan dengan Rina ini seperti memperluas bidang hidup saya. Dan, tentu saya merasa bersyukur bisa diperkenalkan dengan orang ini.
Di dalam kekurangannya, Rina bahkan telah menelurkan satu buku! Hebat, ya. Saya sudah beli dan baca. Cerita yang sederhana dan juga membuat saya terenyuh. Di bukunya yang berjudul Believe in You atau Kimi o Shinjiteru ini, Rina seperti ingin memberi tau banyak orang bahwa memiliki kekurangan pada fisik, bukan berarti tidak memiliki semangat hidup layaknya orang biasa.
Buat yang mau tau juga dengan buku Kimi o Shinjiteru ini, boleh loh dipesan di nulisbuku.com.
"Oh, boleh. Nanti kasih tau alamatnya saja, biar bisa dikirim."
"Kalo saya ambil ke rumah, boleh?"
Begitulah kira-kira awal mula yang membawa saya bertemu langsung dengan Rina. Sebelum pertemuan itu, saya hanya mengetahui sosoknya dari sebuah foto dalam artikel (yang saya lupa, haha, maaf ya). Tapi, tentu foto dan asli tidak bisa disamakan begitu saja. Dan itu terbukti begitu saya akhirnya menemukan rumah sederhana itu di sebuah komplek perumahan yang sebenarnya tak terlalu jauh dari rumah saya.
Dengan ramah, Rina dan Ibunya menyambut saya. Dengan senyum lebar, saya pun masuk ke dalam rumah dan menemukan sosok Rina yang duduk di sofa. Mulanya pangling, karena yang saya lihat di dalam foto adalah Rina yang berjilbab. Sementara ketika dia ada di rumah, Rina tidak mengenakan jilbabnya. Nyaris saya pikir salah alamat, hahaha. Saya duduk di sofa, dekat Rina. Agak kagok, memang. Selain karena ini pertemuan pertama kami (dan selalu begitu ketika bertemu dengan orang lain untuk pertama kalinya), saya juga merupakan salah satu orang yang tidak pernah bersinggungan dengan penyandang disabilitas. Buat saya, perkenalan dengan Rina ini seperti memperluas bidang hidup saya. Dan, tentu saya merasa bersyukur bisa diperkenalkan dengan orang ini.
Di dalam kekurangannya, Rina bahkan telah menelurkan satu buku! Hebat, ya. Saya sudah beli dan baca. Cerita yang sederhana dan juga membuat saya terenyuh. Di bukunya yang berjudul Believe in You atau Kimi o Shinjiteru ini, Rina seperti ingin memberi tau banyak orang bahwa memiliki kekurangan pada fisik, bukan berarti tidak memiliki semangat hidup layaknya orang biasa.
Buat yang mau tau juga dengan buku Kimi o Shinjiteru ini, boleh loh dipesan di nulisbuku.com.
Monday, January 23, 2012
Tahun Baru Cina, Tahun-nya si Naga
Setelah (katanya) postingan yang berat kemarin, sekarang saya hanya ingin membahas hal yang ringan kok, seringan kapas yang ditiup akan ikut melayang ke udara yang membimbingnya. Halah. Hahaha. Jadi, topik ringan kali ini adalah mengenai tahun baru Cina yang juga disebut Lunar Year.
Tenang, saya nggak berniat meramal mengenai tahun naga, atau membeberkan fengshui sepanjang tahun 2012 ini, atau apa pun yang berhubungan dengan aura-aura yang bahkan tak bisa saya raba. Saya cuma ingin mengucapkan selamat melangsungkan perayaan tahun baru yang memang hanya dirayakan oleh minoritas penduduk Indonesia. Saya sendiri terjebak dalam kata merayakan dan tidak. Dalam artian, tetap akan ada acara kumpul saudara, tetap akan ada pembagian jatah uang (lumayan untuk nambah penghasilan), dan tetap akan makan mie goreng (biasanya sih kalau bukan mie, pasti bakut). Tapi, secara makna perayaan yang sebenarnya, dengan ornamen-ornamen merah yang menghiasi sudut rumah, saya sama sekali tidak pernah melakukannya.
Bahkan kalau mau dipikir ulang, nyaris tak pernah ada penampakkan khusus untuk menyambut sebuah momen-momen yang muncul satu tahun sekali. Tidak juga untuk Natal--bahkan.
Pada hakekatnya, semua itu hanya seperti tradisi turun menurun yang dilakukan dalam keluarga saya. Tentu saja, tidak melakukannya sekali, akan membuat sesuatu terasa janggal.
Jadi, karena itu saya tetap ingin mengucapkan :
GONG XI FA CAI
Buat semua teman yang merayakannya, ya.
Semoga di tahun Naga ini, kita bisa mencapai mimpi-mimpi.
Tenang, saya nggak berniat meramal mengenai tahun naga, atau membeberkan fengshui sepanjang tahun 2012 ini, atau apa pun yang berhubungan dengan aura-aura yang bahkan tak bisa saya raba. Saya cuma ingin mengucapkan selamat melangsungkan perayaan tahun baru yang memang hanya dirayakan oleh minoritas penduduk Indonesia. Saya sendiri terjebak dalam kata merayakan dan tidak. Dalam artian, tetap akan ada acara kumpul saudara, tetap akan ada pembagian jatah uang (lumayan untuk nambah penghasilan), dan tetap akan makan mie goreng (biasanya sih kalau bukan mie, pasti bakut). Tapi, secara makna perayaan yang sebenarnya, dengan ornamen-ornamen merah yang menghiasi sudut rumah, saya sama sekali tidak pernah melakukannya.
Bahkan kalau mau dipikir ulang, nyaris tak pernah ada penampakkan khusus untuk menyambut sebuah momen-momen yang muncul satu tahun sekali. Tidak juga untuk Natal--bahkan.
Pada hakekatnya, semua itu hanya seperti tradisi turun menurun yang dilakukan dalam keluarga saya. Tentu saja, tidak melakukannya sekali, akan membuat sesuatu terasa janggal.
Jadi, karena itu saya tetap ingin mengucapkan :
GONG XI FA CAI
Buat semua teman yang merayakannya, ya.
Semoga di tahun Naga ini, kita bisa mencapai mimpi-mimpi.
Sunday, January 15, 2012
Menghargai Orang Lain
Manusia itu memang banyak tipenya. Dengan catatan sebagai mahluk sosial, manusia tentu tidak bisa bergerak sendiri. Setiap orang pasti saling membutuhkan, itulah kenapa sejak jaman masih berseragam putih merah, kita sudah diajarkan untuk saling tolong-menolong. Sayangnya, banyak yang tak paham dengan arti tolong-menolong dan bersikap seolah-olah hanya dialah yang menjadi objek utama dalam tolong-menolong itu. Dia lupa, bahwa setiap manusia punya urusan, masalah, kegiatan, pikiran dan tenaga masing-masing. Dia dan kita tidak sepantasnya memaksakan kebutuhan pribadi di atas akses tolong-menolong itu sendiri.
Salah satu member Zonk Sister, Kuntari, melalui akun twitternya mengatakan :
Tapi membantu adl berusaha memberi pertolongan semampu kita, bukan membantu sampai keinginan org lain tercapai, spti harapannya.
https://twitter.com/#!/niratisaya
Saya sangat setuju sekali dengan kalimat itu. Sedikit banyak menghentakkan saya pada satu peristiwa dimana seseorang pernah memanfaatkan "bantuan" yang pernah saya janjikan padanya, dengan bersikap seenaknya. Saya kerap kali bertanya, dimana pergerakkannya selain hanya menyerang saya bertubi-tubi dengan "kalimat"? Terkadang saya menyayangkannya saja. Padahal dengan beberapa usaha kecil yang bisa dilakukan, tentu bantuan atau apa pun itu, akan menjadi lebih menyenangkan. Kita tidak saling merugikan juga. Dan tidak akan ada satu pihak yang merasa terbebani. Saya melakukan porsi saya, sementara dia juga melakukan porsinya. Adil, bukan?
Tolong jangan salah paham. Bantuan itu bukan berarti dilakukan dengan setengah iklas, atau tidak iklas. Tapi, lagi-lagi saya harus katakan bahwa ada batasan bernama privasi yang dimiliki setiap orang dan menjadi hak asasinya. Kita tidak hanya hidup untuk dan karena orang lain, tapi juga diri sendiri. Hal ini saya katakan dengan sebuah catatan situasi dimana seseorang itu berada. Dalam artian, pada situasi tertentu, dimana memang tidak ada satu cara lain yang bisa seseorang lakukan untuk menggapai harapannya, barulah kita turun tangan sepenuhnya.
Salah satu member Zonk Sister, Kuntari, melalui akun twitternya mengatakan :
Tapi membantu adl berusaha memberi pertolongan semampu kita, bukan membantu sampai keinginan org lain tercapai, spti harapannya.
https://twitter.com/#!/niratisaya
Saya sangat setuju sekali dengan kalimat itu. Sedikit banyak menghentakkan saya pada satu peristiwa dimana seseorang pernah memanfaatkan "bantuan" yang pernah saya janjikan padanya, dengan bersikap seenaknya. Saya kerap kali bertanya, dimana pergerakkannya selain hanya menyerang saya bertubi-tubi dengan "kalimat"? Terkadang saya menyayangkannya saja. Padahal dengan beberapa usaha kecil yang bisa dilakukan, tentu bantuan atau apa pun itu, akan menjadi lebih menyenangkan. Kita tidak saling merugikan juga. Dan tidak akan ada satu pihak yang merasa terbebani. Saya melakukan porsi saya, sementara dia juga melakukan porsinya. Adil, bukan?
Tolong jangan salah paham. Bantuan itu bukan berarti dilakukan dengan setengah iklas, atau tidak iklas. Tapi, lagi-lagi saya harus katakan bahwa ada batasan bernama privasi yang dimiliki setiap orang dan menjadi hak asasinya. Kita tidak hanya hidup untuk dan karena orang lain, tapi juga diri sendiri. Hal ini saya katakan dengan sebuah catatan situasi dimana seseorang itu berada. Dalam artian, pada situasi tertentu, dimana memang tidak ada satu cara lain yang bisa seseorang lakukan untuk menggapai harapannya, barulah kita turun tangan sepenuhnya.
Sunday, January 1, 2012
Selamat Tinggal 2011
Akhirnya datang juga si tahun 2012!
Kalau melirik lagi ke tahun 2011, dan dirunut-runut lagi, ternyata ada banyak hal yang saya alami di tahun 2011. Thanks God for blessed the year.
Hm, saya mau mencoba mengulik memori tentang apa yang saya alami.
1. Saya mengalami indahnya berteman dengan anak-anak dari tim O Channel.
2. Saya mengambil keputusan resign dari O Channel dan melanjutkan pada track saya yang seharusnya, yaitu bahasa Jepang.
3. Ternyata Tuhan Yesus tidak membuat saya diam begitu saja, karena Tuhan memberikan jalan lain dengan bergabung bersama Zonk Sister untuk mengerjakan skrip Nilai Kehidupan di Trans Tv.
4. Saya mulai belajar bahasa Jepang lagi.
5. Saya menonton konser KIMCHI dan berhasil melihat cowok masa depan saya berdiri di atas stage, baca : Kyuhyun *dilempar golok*
6. Saya dapat tiket Fantastik Kpop, tapi tidak bisa datang dikarenakan deadline If You Were Mine ini. Sedih sih, untung JYP Nation yang datang. Jadi saya tidak begitu menyesal.
7. Saya memilih masuk ke dalam sebuah lembaga kursus bahasa Jepang untuk bekerja.
8. Saya mendapat pengalaman berinteraksi langsung dengan beberapa orang Jepang.
9. Saya mengikuti kegiatan di Japan Foundation untuk persiapan Noryouku Shiken.
10. Saya mencoba menjalani bisnis, tapi gagal.
11. Novel If You Were Mine pun lahir.
12. Saya menonton konser 2PM. Thanks to Edwin Joo, admin Koreanupdates.
13. Konser CNBLUE "BLUE STORM" batal dan sampai sekarang masih menunggu refund money.
14. If You Were Mine kuis dan saya mendapat kabar bahwa novel ini telah cetak ulang, bahkan kurang dari sebulan. Kembali bersyukur penuh pada Tuhan Yesus atas keajaibannya.
15. Terakhir, saya harus mengambil sebuah keputusan besar berkaitan dengan hidup saya ke depannya.
Banyak hal yang tak terduga terjadi di tahun 2011. Tentu saja semua hal itu tak terlepas dari kuasa Tuhan Yesus. Dan, ketika mencoba menelusuri kembali, saya sampai tercengang dengan berkah Tuhan yang begitu melimpah.
Semoga begitu juga dengan tahun 2012.
Melalui postingan ini, saya juga ingin mengucapkan :
"SELAMAT TAHUN BARU, TEMAN"
May God always bless us~ ^ ^
Kalau melirik lagi ke tahun 2011, dan dirunut-runut lagi, ternyata ada banyak hal yang saya alami di tahun 2011. Thanks God for blessed the year.
Hm, saya mau mencoba mengulik memori tentang apa yang saya alami.
1. Saya mengalami indahnya berteman dengan anak-anak dari tim O Channel.
2. Saya mengambil keputusan resign dari O Channel dan melanjutkan pada track saya yang seharusnya, yaitu bahasa Jepang.
3. Ternyata Tuhan Yesus tidak membuat saya diam begitu saja, karena Tuhan memberikan jalan lain dengan bergabung bersama Zonk Sister untuk mengerjakan skrip Nilai Kehidupan di Trans Tv.
4. Saya mulai belajar bahasa Jepang lagi.
5. Saya menonton konser KIMCHI dan berhasil melihat cowok masa depan saya berdiri di atas stage, baca : Kyuhyun *dilempar golok*
6. Saya dapat tiket Fantastik Kpop, tapi tidak bisa datang dikarenakan deadline If You Were Mine ini. Sedih sih, untung JYP Nation yang datang. Jadi saya tidak begitu menyesal.
7. Saya memilih masuk ke dalam sebuah lembaga kursus bahasa Jepang untuk bekerja.
8. Saya mendapat pengalaman berinteraksi langsung dengan beberapa orang Jepang.
9. Saya mengikuti kegiatan di Japan Foundation untuk persiapan Noryouku Shiken.
10. Saya mencoba menjalani bisnis, tapi gagal.
11. Novel If You Were Mine pun lahir.
12. Saya menonton konser 2PM. Thanks to Edwin Joo, admin Koreanupdates.
13. Konser CNBLUE "BLUE STORM" batal dan sampai sekarang masih menunggu refund money.
14. If You Were Mine kuis dan saya mendapat kabar bahwa novel ini telah cetak ulang, bahkan kurang dari sebulan. Kembali bersyukur penuh pada Tuhan Yesus atas keajaibannya.
15. Terakhir, saya harus mengambil sebuah keputusan besar berkaitan dengan hidup saya ke depannya.
Banyak hal yang tak terduga terjadi di tahun 2011. Tentu saja semua hal itu tak terlepas dari kuasa Tuhan Yesus. Dan, ketika mencoba menelusuri kembali, saya sampai tercengang dengan berkah Tuhan yang begitu melimpah.
Semoga begitu juga dengan tahun 2012.
Melalui postingan ini, saya juga ingin mengucapkan :
"SELAMAT TAHUN BARU, TEMAN"
May God always bless us~ ^ ^
Subscribe to:
Posts (Atom)