Jujurnya, dia lelah.
Seluruh tubuhnya, setiap bagian dari organnya, bahkan utas-utas syaraf itu pun terasa lelah. Jika dia bisa, dia ingin memenuhi permintaan hati. Dia bilang, dia ingin manusia tahu bahwa keberadaannya tak layak dilirik. Cukup dirasakan. Namun, harapan itu hanya akan bias, sama seperti indera perasa yang tak akan mampu menyentuh permukaan hati seutuhnya.
Ketika lelah, seharusnya beristirahat.
Tapi, kelelahan itu justru membangkitkan monster yang selama ini tidur nyenyak di dalam gua tanpa raga itu. Dia berontak, kenapa tidak ada seorang pun yang membuatnya merasa nyaman di sana? Desakan-desakan itu seolah memaksakannya menjadi semakin liar, padahal monster itu ingin menjadi malaikat. Cetusan itu mengalir begitu jernih dan polos seperti anak kecil yang ingin menjadi dokter. Tanpa pernah tahu situasi apa yang menunggu di masa depannya.
Dia yang berkata sendiri. Dia yang melanggar sendiri.
Dan, dia cuma memohon pada situasi. Dia ingin berdamai dengannya. Tolong, jangan desak dia.
picture taken from
15 comments:
*kagum
mbak kuya gambarnya mirip di film nine yg animasi
kalau lelah istirahat mba'... jangan memaksakan diri... ntar sakit... #sambilngingetindirisendirijuga#
dia itu sapa??
nice inspirasi kak,,,
Dia itu adalah HARI, Elegi dibalik Analogi
yups, semoga hari dan waktu bisa berdamai bersama kita,..:)
Kalo lelah harus banyak2 istirahat Mba :-)
Fotonya Pas banget sama tulisannya
dipaksa, dipojokkan, didesak, ditekan...
emang gak enak...
tumben kok nulis yg melankolis dan analogis begini :)
dilema.
wuih, tulisannya butuh pemahaman lebih neh..., tapi tetep... KEREN :D
sepertinya "dia" sedang dilema dgn dirinya sendiri yah ?...^_^
there are ways of letting the monster out. just keep on trying to find the best one.
Jika lelah memang bagusnya istirahat aja..
jangan terlalu dipaksa..*sok tua*
saat lelah berisitrahat saja.
Post a Comment