Sunday, January 31, 2010
Supporter or Troublemaker
Saya cuma mau protes. Sungguh, deh. Ini benar-benar mengganggu sekali. Saya rasa, juga bukan saya saja yang mengeluh dengan hal ini.
Jadi, kemarin hari Sabtu malam sekitar pukul 6 sore, ketika saya sedang dalam perjalanan pulang dari arah Pondok Indah, saya dikejutkan oleh penampakkan sekelompok supporter berpakaian orange yang tampak ramai berbondong-bondong menaiki bus. Melihat itu, saya sudah bisa menduga akan seperti apa kemacetan yang melanda nantinya di daerah Lebak Bulus. Pasalnya para supporter salah satu tim sepak bola itu menuju rute stadion Lebak Bulus, dimana tim tersebut kerap kali main di stadion itu.
Saya nggak punya pilihan lain, karena memang rutenya ke sana dan sudah terjebak di sana. Kalau tau mau ada tanding atau apalah itu bukan urusan saya, dari awal saya memilih langsung tancap jalan tol saja. Jadi nggak usah berhimpitan di jalan yang penuh sesak oleh orang-orang yang tak tahu bagaimana harusnya bersikap sebagai seorang supporter. Bagi saya mereka malah seperti troublemaker.
Kenapa?
1. Mereka menyebabkan kemacetan. Ini sangat-sangat tidak bisa dihindari. cara mereka yang brutal selalu saja membuat jalanan menuju Lebak Bulus terancam tidak bisa berjalan dengan lancar. Malah saya pernah pulang dari kampus sampai di rumah dengan memakan waktu 4 jam! Bayangkan, 4 jam, sodara-sodara! Biasanya, naik angkutan pun saya cuma butuh 1.5-2 jam saja. Dan, kemarin, karena saya nyetir sendiri (dari daerah Mall Citraland Jakarta Barat) sampe rumah memakan waktu 3.5 jam! Biasanya cuma 1.5 jam. Gimana saya nggak sewot? Belum lagi gara-gara mereka juga, akhirnya rute yang tinggal beberapa meter saja, terpaksa dialihkan arah oleh bapak polisi. Mau nggak mau saya muter. Rasa kesel bercampur capek waktu itu, sampe kayak mau motong orang aja rasanya.
2. Mereka mengotori jalanan. Ini, nih juga nggak bisa ditoleransi. Gila, aje. Jalanan bukan punya bapaknya atau leluhurnya, tapi main nyampah. Nyebar-nyebar daun yang dipetik dari pohon-pohon di pinggir jalan, lah. Buang-buang kertas yang udah dipotong-potong, lah. Yeee...dimana sih attitude mereka? Nggak menghargai para penyapu jalanan yang udah beresin jalan sampe kinclong, apa?! Emang mereka mau nyapu jalanan yang abis mereka kotorin? Cuih,, bersihin diri aja nggak bisa...
3. Bikin rame jalanan. Tau sendiri mereka suka bawa-bawa gendang, kek ada acara sunatan, aja. Lalu nyanyi-nyanyi nggak jelas di atas bus. Mending suaranya semerdu Kyuhyun! Nggak apa deh kalo kek gitu. Diampuni. Lah, ini? Untung di mobil saya ada cd, lalu saya besarin aja volumenya biar jedug-jedug sendiri juga. Lumayanlah, suara mereka nggak kedengeran, ehehehe...
Saya sendiri bukannya menyudutkan mereka nggak bener atau apalah. Saya tau rasanya gimana menjadi fans dari sesuatu. Saya sendiri juga merasakannya. Kalau Super Junior dikalahkan band lain, saya juga pasti sedih. Kalo ada gosip miring soal Kyuhyun, saya juga kecewa. Tapi, saya nggak sampe nyanyi-nyanyi di jalanan, kok. Apalagi berantem cuma karena Super Junior kalah pamor! Oh, No! Nggak deh. Makasih. Saya tahu gimana caranya menjadi supporter yang baik. Dan, saya harap mereka juga bisa begitu. Mendukunglah dengan cara yang baik. Tidak merugikan orang lain. Jangan bikin masalah sehingga tidak akan ada orang yang mencap jelek kalian! Kalau cara yang seperti ini, jujur, dimata saya mereka sangat sangat buruk.
Buat siapapun di sana, yang merasa memang men-support sesuatu, tolong dengan moral dan sikap yang baik. Tunjukkan kalau kalian mampu membawa nama baik sesuatu yang kalian dukung itu. Toh, kalah menang, baik buruk, semua udah ada nasibnya sendiri. Tunjukkan cinta kalian dengan tulus dan cara yang manis.
Seperti dukungan dalam soal nge-blog, yang ditunjukkan dengan cara yang manis melalui award yang diberikan dua kawan blog saya ini. Terima kasih, ya.
Dari Mbak Desi, Pohon Sepi Sendiri dan Mas Dwi Wahyu Arif
Friday, January 29, 2010
Today SALE : Promise
Diskon, obral besar-besaran, pameran dan kawan sebangsa itu yang selalu menarik pengunjung untuk datang, memang banyak diminati orang. Harganya murah meriah sehingga kita bisa kalap membeli semuanya semau kita tanpa peduli bagaimana nantinya benda itu jika berada di rumah kita. Yang penting, orang lain melihat bahwa kita MAMPU membeli semua itu. Urusan nanti mau jadi sampah atau malah debu karena akhirnya hangus dibakar, itu sih urusan lain lagi, deh.
Belakangan ini, bukan hanya lagi barang yang diobral secara besar-besaran macam itu. Orang-orang kerap kali hanya menebar kata-kata dan mengumbar janji, supaya terlihat bahwa dia hmm, well, apa ya menyebutnya..., keren? Atau menjadi orang yang paling hebat karena memegang begitu banyak hal di tangannya? Entahlah apa motivasi setiap orang menebar janji. Yang jelas bagi saya janji bukan hanya kata-kata yang bisa dibeli lalu dionggokkan menjadi usang begitu saja.
Saya kecewa ketika saya tahu bahwa janji yang pernah diutarakan pada saya justru sekarang seperti tidak ada lagi harganya. Hmmm..., kalau nggak bisa nepatin kata-kata, kenapa harus mengumbar, sih?
Note : Badan ini rasanya lagi capek banget. Hmm, mungkin bukan badan juga sebenarnya, tapi dari dalam diri saya yang kemudian merambat hingga masuk ke seluruh syaraf. Jadi, postingan ini sedikit ngelantur.
Wednesday, January 27, 2010
The Mini Coffin
Peti mati...
Jika saya memikirkan dua kata itu, rasanya yang terbayang adalah bagaimana kalau saya berada di dalamnya? Apakah saya akan kedinginan? Atau justru tidak merasakan apa-apa? Tapi, yang jelas, dua kata itu menghantarkan saya pada satu kata : Kematian.
Tapi, peti mati yang saya maksud kali ini, bukan peti mati yang seperti itu.
Waktu saya kuliah dulu, ada teman saya yang (nggak tahu deh kerasukkan setan apa :P) berbaik hati memberikan saya peti mati. Oing? Kasih hadiah peti mati? Hehehe, iya. Dia sungguhan memberikan saya benda itu yang hingga sekarang masih saya simpan di rumah. Peti mati ini sungguh special karena bentuknya yang tidak biasa alias unik. Saya juga pikir gitu, karena nggak ada orang yang jual peti mati seperti ini di Indonesia. Maksudnya, saya belum pernah lihat.
Peti mati ini berjudul Angel's Tale yang diciptakan oleh seorang musisi hebat markotop di negri Sakura aka Jepang, HYDE. Kalau yang mengenal band rock bernama L'arc~en ~Ciel, harusnya tidak asing lagi dengan pentolan vokalis yang memiliki tinggi hanya 160 cm ini. Suaranya yang sangat `dalam` mengesankan nuansa misterius akan sosoknya. Meski perawakannya kecil, usianya bahkan ... hmm, saya hitung, mungkin sudah memasuki kepala 4, mendekati kepala 5. Wow. Sudah tua sekali bang Hyde! Hahaha... tapi, jangan salah, dia tetap memiliki karisma yang sangat kuat. Hingga beberapa teman saya pun masih sangat menyukainya (hmm, maap ya Bang Hyde, ternyata pesona brondong lebih memabukkan saya).
Pria yang sebenarnya sengaja merahasiakan tanggal lahir sebenarnya ini (yang saya tahu dia bulan Januari, tapi katanya info itu bohong), sudah beristri dengan satu anak perempuan yang lucu. Dia juga buta warna (beberapa warna soft) hingga cita-citanya yang berhubungan dengan menggambar pun harus kandas. Tapi, kalo nggak begitu, kamu nggak akan jadi penyanyi sukses kali ya, Bang? Hehehe.
Satu single dari Bang Hyde yang sangat sangat sangat saya suka, adalah Evergreen. Lagu yang katanya diciptakan untuk sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu, tapi suatu saat dia mendapatkan kabar kalau sahabatnya itu sudah meninggal. Karena itu, di dalam PV-nya pun ada gambar peti mati. Katanya sih begitu ceritanya....hiahahahaha~
Jadi, ini dia PV-nya Bang Hyde. Selamat dinikmati. Lagunya benar-benar nyesss~ banget. Ahhhh~ sampe saya nggak bisa banyak ngomong. Sebenarnya ada vers Bahasa Inggris, tapi buat saya justru feel nya nggak gitu berasa. Lebih menusuk hati dengan bahasa Jepang. Tapi sudah ada eng sub title-nya. Dengar dan resapi tiap alunan musiknya, juga suaranya yang begitu nge-bass dengan desahan-desahan yang begituuuuu lembut, seperti saat kita makan tiramisu dengan krimnya yang manis
Dan ini adalah peti mati yang saya maksud. Peti mati yang menyimpan Angel`s Tale dalam bungkusan suara emas seorang Hyde. Dalam peti mati ini hanya berisi dua single yang berjudul sama, Angel's Tale. Bentuknya pun tidak sama dengan compact disc biasa. Ukuran discnya lebih kecil dibanding yang normal.
Note: Postingan ini muncul karena obrolan dengan mocca chi tentang gadget. Kok, nggak nyambung, ya? Hiahahaha... maklum, ini peti mati kecil banget, saya aja sampe lupa ada benda ini di kamar kalau bukan mocca chi yang membuat saya teringat lagi.
Monday, January 25, 2010
Brilliant Legacy a.k.a Kejora Bintang
Kali ini saya mau review lagi drama yang juga bagus untuk ditonton. Judulnya Brilliant Legacy. Tapi, entah kenapa ada juga yang menyebutkan judulnya Shining Inheritance atau Beautiful Legacy. Salah satu drama Korea yang sudah masuk daftar licensed, sehingga harapan untuk bisa mendowloadnya agak tipis. Tapi, buat saya drama ini seru untuk dinikmati. Terdiri dari 28 episode saja dan masing-masing episodenya memakan waktu sekita 60 menit. Ditayangkan di stasiun SBS sekitar bulan april tahun 2009.
Pemainnya :
Han Hyo Joo as Go Eun Sung
Lee Seung Ki as Sun Woo Hwan
Bae Soo Bin as Park Jun Se
Moon Chae Won as Yoo Seung Mi
Kisahnya dibuka dengan Eun Sung yang baru pulang dari Amerika. Begitu turun dari pesawat, salah satu tasnya tertukar dengan seorang cowok bernama Hwan. Namun, keduanya tidak menyadari hingga mereka sampai di rumah masing-masing.
Permasalahan yang ada nggak jauh-jauh dari permasalahan dalam rumah tangga. Ayah Eun Sung mengalami kegagalan dalam sahamnya sehingga perusahaannya berujung bangkrut. Namun, sebuah kecelakaan menyebabkan Ayah Eun Sung dianggap telah meninggal. Eun Sung dan adiknya, Eun Woo yang autis, diusir dari rumah oleh Ibu tirinya dengan alasan tidak punya uang untuk membeli rumah yang besar untuk mereka tinggal. Ibu tirinya hanya membawa anak kandungnya, Seung Mi, untuk tinggal bersama. Ibu tiri Eun Sung serakah. Dia mencairkan uang asuransi suaminya itu untuk dikuasai sendiri, sementara dia membiarkan Eun Sung dan Eun Woo luntang-lantung di jalan. Sampai akhirnya, Eun Woo menghilang karena sengaja dibuang oleh si Ibu tiri ke luar kota, jauh dari Seoul.
Sementara itu, Eun Sung yang bertahan hidup sambil berusaha mencari Eun Woo, bertemu dengan Jun She, seorang cowok yang tampan dan baik hati (halah) yang banyak membantu Eun Sung. Mulai dari membantu mencarikan rumah hingga berusaha memasang pamflet agar Eun Woo bisa ditemukan.
Di sela-sela perjuangan hidup Eun Sung, dia pun bertemu dengan seorang nenek tua yang terluka dan ditolongnya. Tapi, ternyata nenek itu adalah orang tua yang kaya raya. Nenek itu punya perusahaan makanan sup sapi yang terkenal. Berkat bantuan nenek itu, Eun Sung bisa bekerja di restorannya, tinggal di rumahnya, bahkan si nenek berjanji akan mencari Eun Woo untuk Eun Sung. Tapi, nenek itu ternyata adalah nenek dari Hwan yang tasnya pernah tertukar dengan Eun Sung. Hwan yang sombong selalu saja menuduh Eun Sung sebagai penipu.
Sang nenek yang berusaha keras memutar otak untuk mengubah sikap sombong dan angkuh Hwan itu, akhirnya menyuruh Eun Sung untuk membantunya. Dan, seperti yang bisa ditebak, mereka akhirnya jatuh cinta. Percintaan segi empat tak terelakkan antara Eun Sung, Hwan, Jun She dan Seung Mi. Namun, pengolahannya yang menarik membuat saya tidak sanggup berlama-lama menunggu tiap episodenya.
Apa ada yang merasa pernah melihat cerita dari drama yang kini sudah siaran langsung di Indosiar ini? Hehehehe, intinya sih, kalo nggak suka dengan Korea, bisa tonton versi Indonesianya yang sudah melewati proses per-lebay-an yaitu melalui sinetron Kejora Bintang.
Friday, January 22, 2010
Ngantuk
Saya bingung. Apa yang salah sama saya ya?
Padahal tidur saya udah cukup teratur. Kadang bisa tidur 6 jam, kadang 12 jam, bahkan kadang bisa 4 jam. Tapi kenapa ya, saya itu gampang sekali ngantuk?
Dulu, jaman masih kuliah dan masih dapet pelajaran nihon go plus basic kanji, saya juga seringkali terserang kantuk kalau lagi belajar menjelang ujian. Sekarang, kalau nyetir tanpa denger lagu yang agak-agak nge-beat, saya juga bisa ngantuk. Belom lagi kalau baca buku atau nonton tengah malam, saya juga bisa ketiduran. Aneh, sementara temen saya Orizuka, bisa aja tuh nggak tidur selama beberapa hari sampe dia musti ke dokter.
Kalau saya kekenyangan, ngantuk.
Kalau saya kurang tidur, juga ngantuk.
Apa saya alih profesi aja ya? Jadi pengantuk, jangan penulis. Mungkin saya lebih berbakat dalam bidang : Tidur.
NOTE: jangan terlalu serius menanggapi postingan aneh ini. postingan hanya untuk kepentingan up date dan curhat semata.
(>.^)v
Thursday, January 21, 2010
Tips Shopping On Line
Dan mudah-mudahan, kalau nggak ada halangan, baju ini akan saya pakai sewaktu menghadiri acara Sparkling Korea yang diadakan bulan Februari nanti.
Sekian dulu dari saya.
Tuesday, January 19, 2010
Seperti Menghilang
Salam
Falling In Love
Hiahahaha...*ketawa dulu*
Beneran saya lagi jatuh cinta. Serius. Dua rius. Bikin saya kayak orang gila. Tapi saya nggak bisa ngelak lagi sama love at first sight ini. Soalnya LAGU ini bener-bener sangat sesuai dengan judulnya, Falling In Love, bisa menyihir orang jadi jatuh cinta beneran. Jiahahaha~ *ketawa senang*
Musiknya easy going, syairnya...ga ngerti semua tapi cukup bisa dipahami, deh, dan terutama yang nyanyi dongggggg...Tae Yang feat Thelma Aoyama! Dua-duanya keren, perpaduan Korea dan Jepang yang mantaps! tapi kerenan Tae Yang jauhhhhh, hiahahaha, secara Tae Yang laki-laki dimana saya masih normal dan masih menyukai laki-laki *digeplak*
Mulanya cuma suka musiknya, terus penasaran sama PV-nya yang belom bisa saya donlod. Terus saya cari saja di youtube, dan ketemu! Wah, PV-nya juga keren. Aduhhhhh~ makin suka saya sama lagu ini.
Ini dia PV-nya
Dan ini dia liriknya
[Both]Fall in love motto suki natteiino ?
kimi ga saigo no koibito nano ?
shinji taiyo shinji sasete forever
[Thelma Aoyama ]nemure nu yoru wa kimi no namae
tsubuyaitemiru again
soredakedemata setsuna kunatte
yomikaesu kimi no mailichibyou goto ai takunaru
[Taeyang] mayonaka demo ton dekukedo do you feel the same? baby
[Thelma Aoyama ]wagamamade kowaku naru
[Both] I wanna believe this feeling is real
[Both]Fall in love motto suki natteiino ?
kimi ga saigo no koibito nano ?
shinji taiyo shinji sasete forever
[Both]Fall in love mou nanimo iranai
kakegaenai kimiigai
tsunaida te wo hanasa naide forever
[Taeyang]hajimete no kimochi arikitarijanai
daiji nimini cooperaiyo baby
okubyou na kimi no kokoro wo zenbui
promise you mamoru karaunmei gaarunonara
[Both] zuttono imi give me yubikiri do you feel the same? baby
[Taeyang]sore ga kimi to kanji teru
[Both] I wanna believe this feeling is real
fall in love motto suki natteiino ?
kimi ga saigo no koibito nano ?
shinji taiyo shinji sasete forever
[Both]fuyu no seiza mo natsu no yuugure mo
[Thelma Aoyama ]futaride zutto
[Both]mitsu meteitai
[Both]Fall in love daki shimerarerutonaze
naki takunarundarou ?
afure dashi te tomera renai forever
fall in love mou nanimo iranai
kakegaenai kimiigai
owari nanten naito itte forever
[Thelma Aoyama ]Falling...Falling in loveBaby Baby
[Taeyang]Baby Baby
[Both]Do you feel the same?
[Taeyang]Oh!Oh![Thelma Aoyama ]Do you feel the same baby?
(>.^)v
Sunday, January 17, 2010
Koe O Kikasete!
Kalau suka sama Detective Conan dan Inuyasha, ini dia si pengisi suaranya. Dia berperan sebagai Shinichi Kudo dan juga Inuyasha. Saya suka soalnya suaranya itu terdengar keren sekali saat membawakan kedua karakter cowo saya di dunia imajinasi itu.
Buat saya, semua dubber adalah orang-orang yang sangat berbakat. Mereka berjuang keras untuk memberikan kemudahan kita menyimak sebuah acara tanpa perlu membaca sub title yang mungkin akan sedikit mengganggu konsentrasi selama perjalanan cerita. Namun, semuanya kembali ke selera masing-masing. Tentu orang memiliki pendapat dan penilaiannya tersendiri tentang dubber mana yang sebenarnya baik atau tidak. Termasuk saya.
credit : Persusi--situs untuk para alih suara.
Saturday, January 16, 2010
Analogi Kehidupan
Terkadang tanpa diduga menyenandungkan sebuah lagu yang mungkin sangat kita ingin dengar, sehingga ketika terpasang tanpa kita tau, maka kita akan bersemangat, merasa senang dan nyaman.
Namun terkadang juga terpasang sebuah lagu yang kurang begitu kita sukai, sehingga untuk mendengarkannya mungkin antara malas dan tidak, antara ingin dan tidak, antara bosan dan ingin mendengarkan.
Atau terkadang pula, telinga kita malah dibelai oleh iringan musik yang tidak kita sukai sehingga tangan kita pasti akan tergerak untuk menekan tombol next.
Tapi Hidup tidak seperti itu.
Lagu yang sangat ingin kita dengar, ibaratnya hidup yang nikmat, penuh kejutan bahagia, penuh rasa tawa dan senyum, juga penuh semangat.
Lagu yang terasa biasa, ibaratnya hidup yang mengalir tanpa ada gelombang maupun kerikil sandungan yang mungkin akan membuahkan jenuh jika tetap bertahan seperti itu.
Lagu yang tidak ingin kita dengar, ibaratnya sandungan dalam hidup yang jika bisa memilih ingin sekali kita tekan tombol next.
Tapi kita tahu, karena itulah Hidup penuh dengan warna.
Karena itu pula Hidup penuh dengan beragam kejutan.
Karena itu pula, kita seharusnya bersyukur dengan Hidup ini.
Friday, January 15, 2010
Garage Sale
Hayooo, siapa yang suka belanja? Siapa yang lebih suka kalau belanja murah?
Nah, ide ini berawal dari teman saya yang kerap kali senang berbelanja. Tapi terkadang rewel dengan harga yang tinggi. Lalu bercermin pada lingkungan tempat tinggalnya yang memang masuk agak ke dalam gang kecil dimana kebanyakan yang tinggal adalah masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, dia pun berpikir bagaimana bisa orang-orang di lingkungannya itu bisa menemukan nikmatnya berbelanja, sama seperti yang dia rasakan, namun dengan harga yang sangat jauh di bawah rata-rata dengan kata lain MURAH!
Dan inilah hasilnya. Garage Sale!
Sebuah ajang berbisnis kecil-kecilan sekaligus membantu mengeluarkan isi lemari yang terus membludak karena keseringan belanja di luar. Bukan sebuah bisnis yang sangat menguntungkan jika ingin dilihat dari sisi ekonominya. Tapi, paling tidak bisa memberikan satu kegiatan yang cukup positif.
Biasanya dalam garage sale yang dijual adalah barang-barang seperti kaos, celana jins, tas, pernak-pernik, sepatu atau apapun yang second hand dan masih sangat layak digunakan. Kemudian barang-barang tersebut akan dijual di dalam sebuah garasi sebuah rumah dan membiarkan orang-orang yang melintas di depan rumah itulah yang membelinya. Tak peduli pemulung, anak-anak sekolah, atau bahkan pembantu rumah tangga. Siapapun bisa membelinya! Harganya sendiri bebas ditentukan. Yang jelas cukup terjangkau untuk kalangan tersebut. Karena itu kita harus bisa melihat bagaimana situasi di lingkungan rumah itu sendiri.
Dan kali ini teman saya akan mengadakan garage sale lagi, entah untuk yang keberapa kalinya. Tempo hari saya nggak bisa ikut karena sakit, tapi besok saya ingin sekali ikut. Kebetulan ingin sekali mengosongkan lemari yang sudah mulai penuh karena banyaknya barang yang bertumpuk, meski sebagian sudah pernah diboyong ke panti asuhan di daerah Boro Kulon.
Nah, bagi teman-teman yang juga ingin berbelanja dengan harga murah, daripada nunggu sale di mall yang juga harganya masih selangit, mending datang ke garage sale. Pasti di beberapa tempat juga sudah sering diadakan acara garage sale ini. Jadi bisa memborong dengan harga murah dan barang yang masih cukup bagus. ^^
Thursday, January 14, 2010
Hidup Untuk Apa?
Ada sebuah cuplikan dari sebuah film One Litre of Tears yang selalu terngiang di telinga saya :
Okaasan, nan no tame ni ikiteru no? [Ibu, untuk apa aku hidupMendadak, cuplikan kata-kata sederhana yang dituturkan oleh Ikeuchi Aya, tokoh sentral dalam drama seri yang sangat terkenal itu, muncul di benak saya.
selama ini?]
Ya, sebenarnya saya ini hidup untuk apa, sih?
Bukan, saya bukan seseorang yang memiliki atau terserang penyakit seperti Aya hingga berpikir seperti ini. Mungkin saya hanya dihadapkan pada satu titik keputusasaan yang membuat saya cukup tertekan dan kehilangan rasa percaya diri akan kemampuan saya sendiri. Seperti istilahnya, terlalu melambung tinggi lalu jatuh dan terasa begitu sakit. Pikiran-pikiran yang mampu menenggelamkan saya, sebenarnya sudah beberapa kali mencolek benak saya. Meminta tempat di otak saya yang kecil ini untuk bernaung. Tapi saya mencoba untuk tegas. Tidak mengijinkan mereka.
Tapi saya bisa apa?
Kalau rasa percaya diri itu hilang, saya mau bagaimana?
Rasanya kalau boleh, saya memang ingin melakukan hikikomori saja. Namun, untuk apa saya hidup kalau hanya untuk tenggelam dalam dunia sendiri?
Kadang saya berpikir, kenapa dalam sebuah drama, kehidupan si tokoh bisa begitu baiknya. Ditempa oleh situasi yang tertekan pun, masih saja rasanya bisa begitu beruntung. Entah pertolongan dari sana dari sini. Kadang saya ingin hidup dalam drama yang seperti itu. Tapi mana mungkin. Drama dan kehidupan nyata tentu dua dunia yang jauh berbeda.
Jadi, sebenarnya saya ini hidup untuk apa?
Untuk saya sendiri? Untuk orang lain, yang bahkan saya merasa masih belum bisa melakukannya dengan benar? Atau untuk siapa? Untuk apa?
Maaf, Ada Yang Terlupa
Ah, dasar nenek nenek, kemarin saat posting soal award ada yang terlupakan. Ada peraturan dari si pemberi award, Agung Aritanto yang lupa saya laksanakan. Huaaaa T^T
Jadi akan saya ralat di sini.
Nah, ini award pemberian Agung :
Lalu apa yang harus saya lakukan berikutnya adalah: Saya harus memberikan award ini kepada 10 orang blogger lainnya.
Bang Munir di Berpikir Positif
Yanuar Catur di Rastafara Island
Dan lalu kesepuluh penerima award itu harus berkunjung atau menaruh link blog berikut ini:
Nanti silahkan taruh link anda di nomer 10 jangan nomer lainnya dan hilangkan link nomer 1.
Nah, silahkan copy paste saja, dan hilangkan peserta nomor 1 lalu tambahkan link blog/website kamu di posisi 10. Ingat, kamu harus mulai dari posisi 10 agar hasilnya maksimal. Karena jika kamu tiba2 di posisi 1, maka link kamu akan hilang begitu ada yang masuk ke posisi 10.
Ketika posisi kamu 10, jumlah backlink = 1
Posisi 9, jml backlink = 5
Posisi 8, jml backlink = 25
Posisi 7, jml backlink = 125
Posisi 6, jml backlink = 625
Posisi 5, jml backlink = 3,125
Posisi 4, jml backlink = 15,625
Posisi 3, jml backlink = 78,125
Posisi 2, jml backlink = 390,625
Posisi 1, jml backlink = 1,953,125
Sekian saja dan terima kasih. Harap awardnya diambil dan dipajang ya ^^
Salam (>.^)v
Tuesday, January 12, 2010
The Lucky Number
Angka 13.
Banyak yang bilang angka itu adalah angka sial. Angka 13 diidentikkan dengan sesuatu yang mistis. Kalau seseorang kebagian angka 13 di nomor urutnya, pasti dia akan merasa kesialan sedang menantinya. Begitulah persepsi kebanyakan orang mengenai angka 13 ini.
Tapi bagi saya angka 13 adalah the lucky number. Kenapa? Hmm, alasannya sangatlah sepele dan memang terlalu remeh. Karena merupakan masuknya Kyuhyun sebagai anggota terakhir (anggota ke-13) dari super korean idol grup : Super Junior yang memang beranggotakan 13 orang. Yah, dan karena itulah, disebut sebagai angka keberuntungan oleh sebagian besar ELF alias nama bagi para fans Super Junior.
Bagi kebanyakan orang yang melihat para anggota Super Junior mungkin akan menganggap remeh atau mengatakan, "Ihhhh, kek cewek!"
Tapi saya nggak peduli.
Ada sesuatu yang bisa menjadi panutan dan alasan mengapa saya menyukai Super Junior. Persahabatan mereka. Sungguh, sangat luar biasa. Di antara 13 orang itu, saya nggak pernah menyangka kalau ternyata menyimpan begitu banyak suka duka yang mewarnai mereka. Banyak air mata dan canda tawa yang mengiringi perjalanan karir dan persahabatan mereka. Juga kerja keras atau rasa kesepian yang mereka lalui. Hubungan diantara mereka bahkan sudah seperti kakak dan adik kandung sendiri. Tidak ada salah satu diantara mereka yang ingin melepaskan satu dengan yang lain. Mereka selalu merindukan, saling membutuhkan, dan selalu ingin bersama. Dan mereka ber13. Kadang kita yang hanya bersahabat dengan 1 atau 2 orang saja bisa saling menikam, saling benci, atau malah kemudian menjauh karena satu dan lain hal. Tapi mereka ber13. Dan mereka sangat hebat!
Melalui sebuah tayangan A Walk to Remember yang dibuat oleh para fans Super Junior, saya bisa tersentuh hingga menitikkan air mata hanya karena melihat betapa kata-kata mereka begitu menyentuh hati saya, juga ketika melihat para anggota Super Junior menangis di kala memenangkan beberapa award. Saya tau kerja keras mereka tidaklah sebentar. Paling tidak mereka membutuhkan waktu 4-6 tahun melalui masa-masa trainning yang sangat berat sebelum menjadi artis. Belum lagi mengenai kecelakaan maut yang menyerang Lee Teuk, Shindong, EunHyuk dan Kyu Hyun pada April 19th 2007. Hingga Kyu Hyun yang mendapat luka paling parah, bahkan katanya tenggorokannya pun dioperasi untuk memperbaiki pernapasannya.
Yang jelas, Super Junior akan selalu diawali oleh Lee Teuk sebagai yang tertua dan leader lalu diakhiri oleh Kyu Hyun, cowok saya di masa depan *langsung dicincang hidup-hidup*, kata KangIn.
Bercermin dari angka keberuntungan dan persahabatan para anggota Super Junior, postingan saya yang kebetulan sudah memasuki angka 113 ini, membuat saya berinisiatif untuk memberikan award kepada para sahabat yang sudah seringkali mampir di blog ini dan juga sahabat yang meskipun jauh namun dekat di hati (halah). Award ini merupakan award keberuntungan yang mengarah pada lambang clover atau daun semanggi. Konon ketika menemukan daun semanggi berdaun 4 (yang umumnya adalah 3) maka kita akan mendapat keberuntungan. Ini dia awardnya:
13 Sahabat yang akan saya bagikan award itu adalah:
Ellious Grinsant di Ellious
Freya di Dunia Anak Aneh
Anyin di Nindalicious
Senja di Duniaku (love and life)
Pohon di Pohonku Sepi Sendiri
Om Joni di Komik Indonesia
Tia di Tealovecofee
Itik Bali di Jounal of Baliness
Kang Sugeng di Be A Great Person
Aulawi Ahmad di De Javu
Shin Kun di ShinKun's Site
Mbak Elsa di Yellow Life
Meski bukan award yang keren, tapi saya harap awardnya bisa diambil dan diposting ya, kawan. Kalau bisa kemudian diteruskan lagi ke 13 orang lainnya. Jadi kita banyak memberikan keberuntungan untuk orang lain juga, semoga saja.
Sekalian saya mau posting award yang di dapat dari Mbak Riesta yang kreatif membuat awardnya:
Juga award dari Agung Aritanto yang karena sudah pernah dapat jadi saya sudah pajang di sini. Anyway, makasih untuk semuanya.
Credit picture : AsianFanatics Forum (untuk uploadernya saya lupa, maaf)
Monday, January 11, 2010
Ekspresi Para Bocah
Bagi saya, ekspresi anak-anak merupakan sebuah gambaran menarik yang sangat pantas untuk dibingkai dan diabadikan. Meskipun kadang kerepotan mengurus anak (halah, kayak udah punya anak aja :P), tapi kalau melihat tingkah polah mereka yang lucu, saya tetap saja gemas untuk menyimpannya dalam sebentuk kenangan.
Kemarin, pada perayaan Natal yang diadakan kecil-kecilan khusus untuk anak-anak, saya berhasil mengebadikan beberapa ekspresi polos anak-anak yang memang tidak dibuat-buat. Apalagi kebanyakan saya sengaja mengambilnya di saat mereka tidak tau kalau akan difoto. Rasanya senang sekali bisa melihat ekspresi anak-anak yang berbeda-beda itu.
Lalu, saya juga senang bisa mengabadikan beberapa ekspresi dan cara mereka ketika menyantap hidangan. Lihat, cara mereka makan sangat lucu.
Suasana perayaan itu benar-benar sangat ramai. Anak-anak nggak ada yang bisa tenang. Semua tampak sangat senang bisa berkumpul bersama kawan mereka. Belum lagi ada anak yang suka lari ke sana ke mari, padahal badannya juga cukup besar alias agak bongsor. Belum lagi terdengar celotehan riuh, teriakan, tawa membahana. Wah, pokoknya benar-benar ramai.
Kebetulan perayaan itu sendiri bertempat di rumah orangtua saya, jadi komputer pun masih tetap dalam keadaan stand by untuk sewaktu-waktu kalau kamera saya kepenuhan memorinya. Komputer saya sendiri memasang wallpaper cowok-cowok kece di atas, dan begitu ada anak-anak yang melihat, kontan mereka bilang..."Oh, aku tau itu. Yang ada di tivi, kan? Kimbum! Yang main BBF." Hiahahaha, ternyata anak-anak kecil pun tau soal BBF. Meski salah (gambar cowok-cowok itu bukan pemain BBF) mereka tetap berebut soal prediksi wujud mereka ketika dewasa nanti.
Dan yang terakhir, adalah foto para peri yang sedang bersiap-siap menunjukkan aksi mereka sebagai pengisi acara di perayaan tersebut. Ini dia para peri kecil itu.
Saturday, January 9, 2010
Tokyo Dogs The Series
Tahun 2009 kemarin, saya ingat, Jepang sedang menayangkan banyak banget drama berserinya. Saking banyaknya saya sampai bingung. Ada yang settingnya agak-agak jadul, ada yang keliatannya tentang bisnis, tapi ada juga yang menghibur (dalam artian ceritanya lucu dan cowoknya ganteng-ganteng). Dan diantara deretan drama yang beraneka macam genre itu, pilihan saya jatuh pada drama Tokyo Dogs. Karena itu, saya pun merasa pengin mereviewnya. Maaf ya, buat yang mungkin nggak begitu suka jejepangan, masalahnya saya sangattttt jarang sekali menonton drama buatan orang bule.
Oke, saya mulai reviewnya.
Judul : Tokyo Dogs
Pemain : Oguri Shun, Mizushima Hiro dan Yuriko Yoshitaka
Genre : Komedi, Detektif
Episode : 10 Episode
TV : Fuji TV
Drama ini berkisah tentang Takakura Sho (Oguri Shun) yang ayahnya terbunuh sewaktu dia masih kecil. Dari sana, muncullah cita-cita Sho untuk membongkar kedok pembunuh ayahnya. Sho pun bekerja sebagai detektif di New York tapi kemudian dipindahkan ke Tokyo karena sebuah alasan. Di Tokyo dia bekerja sama dengan Kudo Maruo (Mizushima Hiro) sebagai detektif di bagian investigasi. Keduanya memiliki sifat yang agak kurang sinkron. Sho memiliki sifat yang kaku, secara dia pernah sekolah di militer sehingga pakaian sehari-harinya pun selalu lengkap-kemeja, jas dan celana panjang. Sementara Maruo sendiri lebih ditampilkan sebagai karakter yang santai dan kadang selengekkan.
Cerita ini ringan. Meskipun genrenya detektif yang konon (kalau ingat Conan, apalagi Kindaichi) pasti mikirnya berat. Namun, dengan selingan joke yang hadir diantara Sho dan Marruo, serta sikap Mamanya Sho, kecil kisah ini terasa begitu segar untuk diikuti. Yah, kalau saya pribadi sih, terutama karena ada Oguri Shun, dong (*_*). Soalnya saya masih keki dengan penampilan Oguri Shun ketika dia membintangi serial Boy Before Flower versi Jepang (Hana Yori Dango).
Friday, January 8, 2010
Antara Langit dan Bumi
Cilincing merupakan salah satu daerah di Jakarta yang menjadi tempat krematorium bagi jenazah-jenazah yang tidak dimakamkan. Terdapat sebuah klenteng, pura dan juga tempat penyimpanan abu dan tak ketinggalan lautnya sendiri yang digunakan untuk menebar abu. Entah sudah berapa puluhan jenazah yang menjadi abu ditebar di sana.
Karena sangat dekat dengan laut maka mata pencaharian masyarakat yang tinggal di pesisir Cilincing pun tidak jauh-jauh dari melaut, menjual aneka makanan laut, atau sekedar menyewakan kapal mereka untuk dipakai para peziarah yang biasanya menginginkan pergi ke tengah laut untuk menebar bunga.
Tapi sayangnya laut Cilincing ini sangatlah berbau amis. Entah karena apa. Mungkin juga pengaruh sampah-sampah yang menggenang di sepinggiran pantai. Karena banyak sekali pemukiman yang berada di pinggiran laut.
Dan entah kenapa banyak banget anak kecil di sana yang meminta-minta duit kepada peziarah yang baru saja selesai menebar kembang di tengah laut. Mereka anak-anak yang tinggal di daerah itu. Sayang sekali anak-anak sekecil itu sudah diajari mengemis.
Tapi sebenarnya saya suka pemandanganya. Laut lepas yang bersinggungan dengan langit. Yah, kecuali bau amis dan udaranya yang lengket itu ya.
Thursday, January 7, 2010
Ada Hadiah di Tahun Baru
Salam Hangat
(>.^)v
Wednesday, January 6, 2010
Perjalanan Pulang Itu...
Rute itu melewati Tawangmangu-Karanganyar.
Lalu mampir ke sebuah pemandangan surga alam di Karanganyar bernama Grojogan Sewu.
Belilah tiket di pintu masuk. Kebetulan saya masuk melalui loket dua karena kalau lewat loket yang pertama kasihan sama Papa dan Mama yang udah tua, takut kecapekan jalan. Katanya di loket pertama rute ke air terjun sekitar 1 km dan jalannya agak susah.
Semula saya pikir Grojogan Sewu sama dengan air terjun pada umumnya (bener sih, sama-sama turun ke bawah dari atas tebing), tapi ternyata sungguh luar biasa karya alam yang ini.
Lihat, jalannya nggak sulit, kan? Terlampau mudah dan nyaman karena sudah disekat-sekat oleh batu.Selain itu udaranya sangat sejuk dan ternyata, meski ramai, sama sekali beda dengan curug cilember yang bikin pengap padahal udah di alam terbuka. Kebayang nggak tuh orangnya ada berapa ratus? Di Grojogan Sewu tetep segar meski ramai dikunjungi orang. Buat saya yang agak jarang jalan ke wisata alam ini, Grojogan Sewu adalah air terjun terindah yang pernah saya kunjungi. Alamnya benar-benar asri dan tidak ada sampah bertebaran seperti di Curug Cilember. Saya mau ke tempat ini lagi...sayang jauhnya nggak kira-kira T^T
Salam Hangat
(>.^)v