Sunday, December 27, 2009
Santa Claus
Santa Clause is coming to town....~
Setiap Natal saya selalu ingat dengan lagu riang tersebut. Saya nggak tau siapa yang menyanyikannya, tetapi saya suka lagu itu. Dan bagi anak-anak Natal dan Santa Clause adalah satu paket yang nggak terpisahkan. Sama seperti ketika teman membeli paket seru di A&W yang sudah terdiri atas ayam, nasi dan lemon tea. Hihihi. Begitu juga dengan saya. Sewaktu kecil saya selalu percaya bahwa Santa Clause, ada. Dia nyata. Ada di belahan bumi ini dan akan datang pada saat Natal kalau saya meletakkan sepatu yang sudah diisi oleh rumput segar.
Saya melakukannya.
Sore hari di tanggal 24 saya kerap kali mempersiapkan sepatu kesayangan saya, dibersihkan, dan kemudian saya mencari beberapa potong rumput untuk diselipkan di dalam lubang sepatunya. "Soalnya Santa Clause datang naik kuda dan kudanya harus diberi makan tiap kali mampir ke rumah anak-anak," begitu kata Mama saya dulu. Setelah semua persiapan selesai, saya tidur dan menunggu hari esok.
Potongan rumput hilang dan berganti dengan bingkisan lucu berisi boneka.
Saya senang sekali. Dalam bayangan saya waktu itu Santa Clause benar-benar hebat. Dia mengambil rumput untuk diberi makan pada si kuda dan tidak lupa meninggalkan sebuah hadiah untuk saya--yang telah berusaha menjadi anak baik supaya bisa mendapat hadiah itu.
Namun, ternyata itu semua hanya angan. Imajinasi yang ditanamkan pada anak-anak.
Santa Clause itu tidak benar-benar ada. Tidak ada hadiah. Tidak ada kuda. Dan tidak ada rumput untuk kuda. Hadiah disiapkan sendiri oleh Papa dan Mama saya. Rumput hilang karena Papa dan Mama saya membuangnya selagi saya tidur. Dan saya harus menjadi anak baik itu hanya sebuah pesan yang memang pasti diinginkan semua orang tua.
Saya lupa kapan tepatnya, yang jelas Romo di gereja pernah bilang, sebaiknya dalam benak anak-anak itu tidak ditanamkan yang namanya sinterklas dan segala embel-embelnya. Mengajari anak berbuat baik itu perlu tapi tidak dengan iming-iming hadiah dan santa Clause. Karena dampaknya agak kurang baik. Si anak hanya akan berpikir bahwa Natal itu harinya Santa Clause padahal sebenarnya Natal adalah harinya Tuhan Yesus dimana Tuhan Yesus lahir ke dunia. Stereotip semacam inilah yang harus dihilangnkan dari benak anak-anak.
Saya bukan menyudutkan atau menyalahkan orang yang percaya sinterklas. Saya juga percaya sinterklas ada. Dan saya percaya itu hanya untuk menjadi dongeng yang indah. Selebihnya, saya lebih percaya bahwa Natal memanglah hari penuh sukacita karena kelahiran Yesus.
Thursday, December 24, 2009
Malam Penuh Sukacita
Bagi setiap orang, pengertian Natal mungkin berbeda-beda. Bagi saya sendiri Natal itu berarti hadirnya sebuah sukacita dan damai yang melingkupi kehidupan ini karena Sang Juru Selamat telah lahir ke dunia. Dia datang membawa segala penebusan untuk umatNya.
Saya selalu tidak sabar menanti Natal jika setiap tahunnya sudah memasuki bulan Desember. Meski nggak bisa merasakan Natal penuh salju (masih bermimpi untuk menikmati Natal di negara bersalju), tapi toh yang penting bagaimana hati kita menyambut makna Natal itu sendiri, kan?
Yang jelas, sudah merupakan kewajiban bagi saya dan keluarga pergi ke gereja di hari Natal. Meski dulu (kalau nggak salah sampai saya duduk di semester awal kuliah) kalau yang namanya ke gereja saat Natal saya lebih memilih datang pada saat Misa (perayaan) khusus untuk anak sekolah minggu--tanggal 25, tapi sejak beberapa tahun belakangan, saya mulai sadar bahwa saya sudah terlalu tua untuk berkumpul bersama anak-anak sekolah minggu. Akhirnya saya pun memutuskan untuk mengikuti Misa Malam Natal di tanggal 24. Suasanya jauh lebih khusyuk ketimbang kalau saya berbaur dengan anak-anak (^_^" *gyut~
Tapi Natal kali ini mungkin akan berbeda.
Bersama postingan ini saya juga mau menyampaikan kepada teman-teman sekalian, kalau saya pamit untuk nggak bewe dulu. Kenapa?
Karena tahun ini saya akan mengadakan Natal di Jogja. Lalu, saya juga mau jalan-jalan, mengisi liburan (halah~ liburan? pengangguran mana ada liburan?) ke beberapa kota di dekat Jogja. Jadi saya akan kesulitan untuk bisa bewe.
Jatah jalan-jalan ini mungkin akan mengambil waktu selama seminggu hingga tahun baru tiba. Jadi sampai saat itu juga, saya mohon maaf kalau belum mampir-mampir. Mudah-mudahan sih ada koneksi inet yang bisa mudah saya temui di Joga dan daerah sekitarnya (Jogjanya di daerah Kulon Progo, agak ke desa, jadi susah dapet akses inet...harap maklum, yak hihihi...). Setelah liburan, mudah-mudahan akan banyak cerita yang bisa saya sharing di blog ini.
Dan terakhir
saya mengucapkan SELAMAT NATAL bagi yang teman-teman yang merayakannya. Juga selamat liburan bagi semuanya.
Tuesday, December 22, 2009
Hadiah Terindah
Dulu, waktu saya kecil, saya suka banget sama yang namanya boneka. Tiap kali jalan ke mall, pasti liatin boneka. Atau barbie. Mukanya udah ngiler banget liat boneka, tapi karena dulu itu harga boneka termasuk mahal saya pun cuma bisa ngeliatin doang. Soalnya dulu bisa dibilang kedua orangtua saya harus lebih banyak berhemat dan tidak menghambur-hamburkan uang untuk hal yang nggak berguna. Yang penting buat makan, deh. Puji Tuhan banget waktu itu masih bisa makan lengkap tiga kali sehari dan khusus buat saya minum susu.
Biasanya kalau saya beli mainan pun, belinya di pasar. Yang harganya nggak seberapa dengan mainan yang dijual di mall. Barbie pun cuma bisa beli yang palsu (biar masih kecil saya tau mana barbie imitasi dan asli hehehehe~). Nah, selain barbie dulu itu saya penggemar berat 101 Dalmatian. Iya, anjing putih bertotol-totol item yang punya anak 99 biji itu. Yang dikejar-kejar sama Cruella untuk memenuhi impiannya membuat mantel dengan bulu anjing Dalmatian tersebut. Saking sukaaaanya sama anjing dalmatian itu, dulu saya sampe ngarep bener biar Mama bisa beliin bonekanya (kalo beliin anjingnya lebih nggak mampu lagi T^T sampe sekarang aja punya anjing cuma modal nemu dan dikasih :P). Tapi, seperti yang saya bilang, harga boneka itu mahal, Mama juga nggak langsung menuruti permintaan saya.
Sampai akhirnya, entah gimana cara saya lupa, Mama pun membelikan saya boneka anjing Dalmatian itu. Saya seneng banget, sampe saya bawa-bawa kalau tidur. Pokoknya itu boneka saya yang paling berharga. Hadiah berharga saya dari Mama. Boneka itu udah lusuh, tapi sempet saya cuci via mesin cuci, sih, jadi agak bersihan. Yang jelas boneka itu masih saya simpan sampai sekarang. Nggak kebayang udah berapa taon anjing ini menemani saya. Ini fotonya.
Bukan boneka yang keren dan bernomina tinggi, tapi buat saya boneka itu sungguh sangat mahal. Terima kasih buat Mama yang sudah memberikan boneka itu.
Sunday, December 20, 2009
Kepedulian Sesama Blogger
Senang ya rasanya kalau ada yang peduli sama kita. Peduli sama apa yang ada dalam kepala kita dan kemudian dirasakan juga oleh kawan-kawan yang mau meluangkan waktu untuk membaca isi kepala dalam wujud tulisan tersebut. Bentuk perhatian yang macam-macam itu terlihat juga dari award-award yang diberikan. Berarti kawan-kawan peduli dan saya berterima kasih untuk semua itu. Untuk semua waktunya untuk mampir ke sini, blog yg isinya acak adut, cowok-cowok tampan (jiahaha~ nggak bisa dilewatkan ini), dan sama sekali cuma tulisan-tulisan nggak berbobot. Maklum ya, yang punya otaknya agak cetek sih. Lagipula, kalo saya nulis yang berbobot, pasti kalo ada temen saya yang baca (dia sangat tau betapa dodolnya saya) dia bakal ketawa.
Waktu itu dia pernah komen soal tulisan saya di sini : Kita Punya Besok. Dia bilang, "Gile, lu... bisa mengupas sebuah lagu." Sebaliknya dia paling setuju dengan postingan saya yang judulnya : Penyebab Loading Lama. Paling pas sama saya meski saya harus buka aib sendiri. *sigh* Tapi yang paling parah, ketika saya bilang banner di atas (yang gambar cowok kece *digeplak) adalah hasil editan saya, dia langsung nggak percaya. Sama sekali nggak percaya! Yak ampun...musti berkali-kali saya jelasin kalo sebenernya saya ini keren dan hebat juga bisa membuat sesuatu yang seperti itu. Tapi saya kudu jelasin berkali-kali hingga akhirnya dia percaya...dengan terpaksa keliatannya.
(T^T)
Apa saya terlalu dodol ya?
Ah, lanjut aja ke postingan awardnya.
Award yang pertama dari Gek yang tengah mengikuti kompetisi Djarum Black. Semoga menang ya.
Lalu yang berikut award dari Seiri Hanako di blognya yang simple dan sederhana, tapi manis.
Dan ... oh ini dari Shin kun. Sesama anak Sastra Jepang tapi beda nasib. Shin kun jago bahasa Jepang, saya kagok berbahasa Jepang. Shin kun lulusan Nikyu, saya lulusan Sankyu. Hiahahaha....Tapi karena satu award dari Shin kun udah dikasih dari Seiri, jadi, saya hanya posting tiga sisanya yang belum saya punya.
Untuk kesemua award yang diberikan temen-temen itu, aku kirim lagi ke temen-temen yang mejeng di komen 1-13. Jangan nggak diambil, okeh? (^^)
Terima kasih untuk award-awardnya, teman. Jangan malas mampir ya.
Salam (>.^)v
Saturday, December 19, 2009
Hanya Perkenalan Tiga Sekawan
Thursday, December 17, 2009
Traffic Lights VS Traffic Jam
Keberadaan lampu lalu lintas di sepanjang persimpangan jalan adalah hal yang penting untuk bisa tetap membuat keadaan jalan tetap lancar, atau paling nggak, nggak semrawut. Melihat kehadirannya yang berperan begitu penting, seharusnya lampu-lampu ini dijaga dengan sangat baik. Bukan setiap saat harus di lap atau di kebutin debunya (sukur-sukur kalau ada yang mau ngerjain), tapi paling nggak warnanya tetap dipertahankan dalam artian harus senantiasa menyala.
Waktu lagi maraknya pemadaman listrik bergilir, bisa dimaklumi kenapa lampu lalu lintas terpaksa harus dimatikan. Tapi kalau PLN udah bener, kenapa masih ada aja lampu lalu lintas yang padam? Seperti beberapa hari yang lalu, saya dengar di daerah Pluit, lampu lalu lintas ini sudah padam hampir seminggu. Alhasil jalanan di sekitar sana pasti macetnya nggak bisa ditolerir lagi, dong. Kemana itu petugas yang harusnya memperbaiki lampu?
Wajar memang kalau yang namanya alat elektronik (traffic lights termasuk alat elektronik bukan sih?) itu bisa rusak sewaktu-waktu. Tapi apa iya harus didiamkan sampai segitu lamanya? Kan efeknya jadi ke macet yang berlebih. Kalau memang rusak, ya bergerak gesitlah diperbaiki. Buat apa bayar mahal untuk pasang lampu seperti itu, kalau rusak, lalu dianggurkan seolah benda itu nggak akan bisa diperbaiki. Tanpa masalah lampu lalu lintas yang rusak aja, Jakarta tuh udah macet banget. Jadi alangkah baiknya jika orang-orang yang sudah mendapat tugas untuk mengurus rambu-rambu di jalanan, bisa bergerak cepat untuk membereskan masalah lampu lalu lintas yang rusak ini. Kalau lampu lalu lintas kembali nyala, paling nggak kesemrawutan masih bisa teratasi.
Wednesday, December 16, 2009
Mie Addicted
Entah kenapa, mie sudah menjadi salah satu makanan saya yang paling favorit. Kenyang, kenyal dan juga nikmat. Hingga bagi saya, dalam sehari nggak makan mie adalah sebuah kehampaan *ceileeee segitunya* alias rasanya aneh, soalnya hampir tiap hari saya pasti makan mie, minimal satu hari satu kali, deh.
Makanan panjang-panjang (satu keluarga kali ya sama spageti) yang terbuat dari tepung terigu ini konon memiliki sumber energi karena kandungan karbohodratnya yang cukup tinggi. Nggak heran deh kalo abis makan mie berasa kenyang banget. Meskipun banyak kabar yang mengatakan bahwa mie itu mengandung kadar formalin, tapi rasanya tetap saja nggak bisa berhenti makan mie. Lagipula, sekarang rasanya tukang mie sudah lebih memikirkan kualitas mie yang mereka jual. Tak jarang tukang mie ayam yang saya jumpai mengaku kalau mie yang menjadi dagangannya adalah mie yang dibuat sendiri dan tanpa formalin. Yah, saya harus percaya dong, kalo mereka bohong, itu kan urusan mereka sama Tuhan masing-masing :P
Nah, sebagai salah satu penggemar berat mie, sebenarnya udah banyak juga macam-macam mie yang saya cicipi. Dan menurut saya semuanya punya ciri khas masing-masing dalam rasanya.
2. Ramyun alias mie dalam bahasa korea
Jenis ini saya lebih sering makan via ramyun instant, soalnya kalo yang bukan instant saya sendiri belum pernah coba. Biasanya kalo ke supermarket (setau saya baru ada di carefour dan giant) saya pasti membeli barang 1 atau 2 bungkus aja. Selain karena harganya mahal, ramyun ini memiliki porsi yang jauh lebih banyak dari mie instant biasa dan juga kekenyalannya jauh lebih kenyal, sehingga membuat saya lebih cepat kenyang. Tapi rasanya...yummy...
3. Ramen alias mie dalam bahasa Jepang
Kalau yang ini juga salah satu favorit saya kalau ngumpul bareng temen-temen. Harganya yang cukup menguras kantong ini, membuat saya memutuskan untuk jarang makan di tempat langganan saya, Ramen Sanpachi itu. Namun, kelezatannya yang ngangenin, bikin saya selalu ngiler.
4. Mie Item
Aduhhhh, ini juga salah satu mie kesukaan saya. Sumpah, rasanya nikmat banget. Ngomong-ngomong, kok namanya mie item sih? Iya, kalo mie merah, nanti warna mienya juga merah. Dan karena mie ini warnanya hitam, disebutnya pun mie item. Warna mie yang hitam itu diperoleh dari tinta cumi, jadi kandungan protein dalam mie ini juga cukup tinggi. Di Jakarta ada satu resto yang pernah saya datengin, di City Walk Sudirman namanya miitem. Serius, rasanya enak banget. Gurih. Sayang harganya sangat tidak cocok dengan porsinya T^T *nagis darah waktu mau bayar*
Nah, kalau yang terakhir ini baru beberapa hari yang lalu saya mencicipinya. Sayang, saya pribadi kurang begitu suka. Mungkin karena semua yang dimasaknya terlalu lembek, sementara saya nggak gitu suka dengan yang lembek-lembek. Tapi, mie ini sehat karena dibuat dari campuran sayur-sayuran seperti berry, wortel dan bayam.
6. Mie Instant
Siapa sih yang nggak pernah coba mie instant? Makanan enak, ngenyangin, terutama disaat kantong cekak. Plus bisa juga jadi cemilan, hihihihi. Kalo saya paling suka mie goreng dan mie kuah yang special rasa kari ayam. Terus dicampur pake telur, hmmm...yummy...
Photo 1 dan 4 edited by me
Photo 2 dari sini dan photo 5 dari
sini
Tuesday, December 15, 2009
Saya Bukan Pengasuh Anak, loh
Seperti biasa, setiap hari Sabtu rumah saya pasti selalu kebanjiran anak-anak kecil. Kenapa? Soalnya setiap Sabtu ada Sekolah Bina Iman atau yang umumnya disebut sekolah minggu. Biasanya anak-anak datang untuk menerima pelajaran tentang agama, lewat bermain, bernyanyi, atau menggambar. Anak-anak di sekitar rumah saya seneng banget kalo udah hari Sabtu dan selalu saja rajin dateng ke Sekolah Bina Iman (SBI) ini. Nggak tau kenapa. Perasaan ulu saya sih males loh dateng ke kegiatan kayak gini *halahhh, emang dasar manusia berdosa* tapi kan beda angkatan, beda jaman, beda juga karakternya ya, hihihi (ngeles aja, nih).
Nah, setiap kali acara ini diadakan, saya sih nggak banyak ikut campur (jiahahahahaha~) paling kalau nggak ngeliatin anak kecil lari sana lari sini, saya nonton di kamar atau baca buku. Soalnya saya bukan pengajar anak-anak tersebut (dan jangan paksa saya mengajar karena saya paling nggak bisa mengajar). Biasanya yang menjadi pengajar adalah Mama saya dan ada beberapa Ibu-ibu yang memang melalui lingkungan gereja, sudah diposisikan sebagai pengajar (ada yang basisnya memang seorang guru). Tapi kemarin, karena Mama saya pergi, alhasil saya yang harus duduk manis di luar, nemenin anak-anak (uh,,,beratnya T^T).
Lalu ada satu anak yang masih terlalu kecil (sekitar 3 tahun) dan dia nggak bisa duduk diem mengikuti pelajaran, akhirnya berjalan malu-malu ke dekat saya. Pertamanya sih nggak langsung nyamperin, sampe saya lambaikan tangan manggil dia untuk mendekat ke saya. Akhirnya dia mau (saya curiga dia kayak mata-mata yang mengawasi musuhnya terlebih dulu sebelum mendekat, jiahahahah~ *efek abis nonton IRIS).
Ternyat oh ternyata....anak itu cerewet bangetttttt! Semua benda yang ada di sekeliling saya ditanyai namanya, terus begitu dia liat saya punya kipas sate bibir mungilnya langsung berceloteh. Dia cerita kalau dia juga punya kipas dua buah di rumah, tapi yang satu udah rusak, dirusakin sama cicinya (dalam hati: siapa yang tanya) *minta ditonjok* XD Kemudian, dia menemukan gunting! OMG. Terus dia minta kertas (karena sebelumnya dia udah tanya apa itu putih-putih) dan mulailah dia asik menggunting-gunting kertas itu dengan tertatih-tatih (pegang guntingnya aja salah -__-"). Jiahhhhhh~ Saya panik mode on! Gila, anak orang! Nanti kalo dia salah gunting dan ngegunting jarinya sendiri, terus berdarah, terus nasib saya? Akhirnya saya berusaha bilang kalo gunting itu nggak boleh dipake, tapi tetep aja anak itu maksa. Sampe mau nangis darah bilanginnya, soalnya dia tetep ngotot mau gunting! Mau nggak mau saya biarkan aja, deh, namun tetap di bawah pengawasan ketat saya. Nggak mau nanggung resiko anak orang telunjuknya ilang setengah.
Tapiiiii...untungnya kemudian dia lengah. Kesempatan itu saya gunakan untuk "mencuri" si gunting yang tergeletak di dekatnya. Saya sembunyikan *gayanya sedikit bangga karena merasa berhasil mengelabui anak kecil jiahahahaha~ ketawa setan* di bangku belakang saya. Dan ketika si kecil itu tanya guntingnya dimana, saya salahin aja dia, "Tadi kamu taro gunting dimana?" hihihi, padahal saya malingnya *menyeringai lebar* Anak itu tetep bersikukuh mau guntingnya kembali. Untunggggg...aja, SBI nya udah selesai. Jadi saya buru-buru bilang, "Kamu nggak ikut berdoa? Ayuk, kita ambil makanan abis itu, mau nggak?" Sebenernya pertanyaan saya dianggurin sih....T^T cuma saya cuek aja, saya tinggal anak itu, lalu saya ambil makanan untuk dibagikan pada anak-anak yang lain.
Yak ampunnnn~ capek ya ngurus anak-anak, belum cerewetnya belum tingkahnya yang nggak bisa diem, bentar ke sana bentar ke sini. Saya nggak kebayang nanti kalo punya anak XD *masih lama Clar*
Monday, December 14, 2009
IRIS
gambar diambil dari sini
Saatnya sekarang saya kembali me-review Korean Drama yang lain, yang sedang saya tonton.
Judulnya IRIS. Drama ini sudah tayang sekitar sembilan minggu di stasiun KBS dengan penayangannya setiap hari Rabu dan Kamis pukul 21.55. Tapi katanya (saya nggak nonton langsung) di tivi kabel Indonesia, channel yang sama--KBS, juga sudah bisa disaksikan. Tentunya dengan penambahan sub title inggris. Saya pribadi lebih memilih menonton via komputer (namanya juga pacarnya komputer :P).
Kalau DVD bajakannya di Indonesia, saya belom tau apa ada atau nggak. Harusnya sih ada, soalnya drama ini mendapat rating yang sangat bagus di Korea sana. Bahkan ada kabar yang mengatakan bahwa drama IRIS ini akan dibuat session duanya (semoga nggak berakhir seperti cinta firti yang sudah sampai session....berapa sih? lima ya?). Sayangnya Lee Byung Hun, pemeran utama dalam drama ini, konon katanya tidak akan bermain dalam serial berikutnya itu dikarenakan jadwal padatnya untuk bermain dalam sekuel G.I Joe. Saya sendiri belum melihat film itu....Penasaran banget, pengin liat Byung Hun sshi main bareng aktris Hollywood (kok telat banget ya saya ini XD).
Oke, sedikit dengan intro, langsung aja saya mulai dengan reviewnya.
Judul : IRIS
Pemain : Lee Byung Hun as Kim Hyun Joon, Kim Tae Hee as Choi Seung Hee, Jung Joon Ho as Jin Sa Woo, Kim Seung Woo as Park Chul Young, Kim So Yeon as Kim Sun Hwa dan T.O.P as Vick.
Sinopsis cerita:
IRIS berkisah mengenai sebuah organisasi rahasia yang menjadi tempat bernaungnya seorang pembunuh bayaran bernama Hyun Joon. Sementara itu Vick yang adalah pembunuh bayaran juga tapi dari organisasi berbeda, mengincar Hyun Joon dan mendapat tugas untuk membunuhnya.
Cerita dibuka dengan sebuah prolog yang seru, dimana Hyun Joon melaksanakan misinya untuk membunuh seorang petinggi Korea Utara yang sedang datang ke Budhapest. Hyun Joon berhasil membunuh targetnya (disebut EX atau dengan kata lain : target pembunuhan adalah orang penting), namun ternyata persembunyian Hyun Joon saat melakukan aksinya, diketahui oleh tim pengaman si orang penting tadi. Alhasil, terjadilah kejar-kejaran antara Hyun Joon dengan tim tersebut. Hyun Joon nyaris saja lolos, tapi sayangnya sempat tertembak di bagian perut kanan sebelum dia kembali lolos lagi. Namun tak lama, tim tersebut bisa menemukan Hyun Joon. Sayangnya ketika adegan Hyun Joon terjatuh karena letih dengan lukanya, langsung terpotong dan adegan kemudian beralih pada suasana kampus. Diceritakan bagaimana Hyun Joon bertemu dengan Seung He yang selanjutnya membawa Hyun Joon kepada organisasi rahasia tersebut bernama NSS. Tidak ketinggalan pula terjadi cinta segitiga antara Sa Wo, teman baik Hyun Joon dengan Seung He yang dipertemukan secara tidak sengaja melalui senior Sa Wo yang mengajaknya bertemu di sebuah cafe. Sa Wo pun akhirnya juga menjadi salah satu organisasi dari NSS ini.
Pendapat pribadi:
Saya yakin drama ini keren, kenapa? Karena pemainnya juga cukup terkenal ditambah lagi aktingnya memukau, sangat mendukung jalan cerita yang juga seru. Banyak adegan action plus lumuran darah karena kisah ini tak luput dari yang namanya senjata api. Meskipun kadang ketika masuk ke bagian romance nya saya sedikit kurang suka (lohhhh, biasanya paling suka adegan romantis?), tapi drama ini sangat saya anjurkan untuk ditonton. Terutama bagi pecinta darah, berantem, adu jotos, tembak-tembakan, kejar-kejaran (tapi nggak pake musik sambil nyanyi). Yang jelas ketegangannya bisa disamakan dengan saat nonton film action Hollywood, deh. Dan yang terpenting akan banyak misteri di dalam kisah drama ini yang membuat kita sebagai penonton penasaran.
Ngomong-ngomong, saya mau lanjut lagi ahhh, nonton drama ini ^^
Source: Drama Wiki
Sunday, December 13, 2009
Kaki Cantik Dambaan Wanita
by : Clara
Si Cantik High Heels : Sehat Atau Tidak?
Kaki yang terlihat jenjang dan seksi merupakan dambaan setiap wanita. Indahnya penampilan seorang wanita pun tak luput dari kehadiran sepasang kaki yang menjadi penyangga bagian tubuh. Terutama, tentu saja, sepasang kaki tersebut tampak menjadi indah dan jenjang dengan bantuan alas kaki yang tepat. Salah satu alas kaki yang mendukung penampilan kaki jenjang wanita adalah high heels. Sepatu khusus wanita yang memiliki penyangga tumit dengan ketinggian yang berbeda ini memang membuat setiap wanita yang memakainya menjadi lebih percaya diri karena menampilkan bentuk kaki yang jenjang. Tidak hanya ketinggian penyangganya yang berbeda-beda, namun jenisnya pun beraneka ragam. Mulai dari model tali-tali yang memamerkan kelentikkan jemari-jemari kaki, sampai yang menutupi seluruh bagian kaki. Semuanya mampu menarik perhatian kaum hawa untuk merogoh koceknya agar bisa memiliki dan memakai sepau high heels tersebut.
Penurunan cekungan bentuk kaki, pergeseran ruas-ruas tulang jari, penekanan otot betis hingga nyeri-nyeri pada bagian tulang belakang. Hal ini dikarenakan pada dasarnya pemakaian high heels akan membuat tumit naik sehingga anda berjalan menjinjit dan membuat beberapa otot tertarik secara terus-menerus.
Sebagai kaum hawa yang sangat memperhatikan penampilan, mengenakan high heels setiap saat bukanlah hal yang dilarang, hanya saja diharapkan anda lebih membatasi pemakaian high heels tersebut. Seperti misalnya, anda mengenakan high heels saat menghadiri pesta pernikahan. Selain itu, hindarilah penggunaan high heels berlebih terutama untuk melakukan aktivitas yang cukup berat seperti melakukan tarian. Ada kalanya seorang penari akan terlihat begitu anggun dan cantik di atas panggung ketika mengenakan sepatu high heels. Seperti misalnya penari salsa atau pun penari modern. Jika penggunaan high heels untuk melakukan aktivitas semacam ini terjadi secara berlebihan, ada kemungkinan anda harus melakukan operasi tulang kaki.
Selepas dari acara-acara penting tersebut yang menuntut penampilan yang menarik, sedapat mungkin anda mengenakan alas kaki yang nyaman dan tidak memiliki hak di bagian tumit. Di sisi lain, mungkin anda juga bisa melakukan relaksasi kaki dengan menaikkan seluruh bagian kaki ke dinding hingga membentuk posisi lilin atau dengan melakukan refleksi yang sudah banyak tersedia, baik di salon maupun tempat khusus pijat refleksi. Kedua cara ini baik untuk kembali melancarkan aliran darah yang tersendat ketika anda mengenakan high heels. Tentu saja anda ingin kaki anda tetap terlihat indah, bukan? Oleh karena itu, memperhatikan penampilan tentu sudah merupakan hal yang penting, tetapi juga tidak boleh melupakan kesehatan hanya untuk kepentingan penilaian orang lain mengenai tampilan anda. Kaki anda akan tetap tampak cantik dengan high heels, namun juga terawat dengan baik.
(Dari berbagai sumber)
Friday, December 11, 2009
Khasiat Teh Tawar
Waktu itu, tiba-tiba teringat pertanyaan salah satu teman masa SMA saya ketika kita lagi berkumpul di sebuah warung makan bebek goreng. Saya yang kalau minum suka butuh pasokan lebih banyak dari porsi nasi ini, baru aja selesai memesan minuman sama pelayannya. Es teh tawar.
“Clar, lo lagi diet ya?”
Jelas saya heran dong dengan pertanyaan dia. Wong, saya baru saja selesai melahap satu paha bebek plus nasi putih (belum lagi di rumah mau makan cekernya :P), kok malah ditanya soal diet? Apa saya kurusan lagi? Kontan saja saya menggeleng. Lalu saya tanya memangnya kenapa.
“Abis lo mesen es the tawar aja udah dua gelas. Kirain lagi diet.”
Jiahahahaha~ Rupanya karena minuman yang saya minum—si es teh tawar itu! Padahal memang saya lebih suka minum es teh tawar ketimbang es teh manis, entah kenapa rasanya malah mual kalau makan tapi minumnya yang manis kek gitu.
Lalu karena ingat dengan kata-kata teman saya itu, saya jadi kepikiran. Ternyata teh tawar (terutama yang hangat lebih bagus kalau baru mendidih) memiliki beberapa kasiat yang saya bisa jamin kebenarannya. Kalau nggak beres kasiatnya, bisa timpuk mocca chi, deh *langsung digetok*
Jadi berikut beberapa kasiat yang dimiliki teh tawar (hangat):
1. Untuk obat penurun berat badan.
Kenapa? Konon katanya teh yang panas, bisa langsung menghancurkan lemak yang sudah masuk ke dalam tubuh kita. Dengan begitu harusnya lemak jahat dalam tubuh bisa cepat hilang, terbawa pada pembuangan akhir. Makanya kalau sedang makan makanan seperti jeroan atau yang mengandung minyak, minum teh panas akan jauh lebih berguna.
2.Untuk obat penurun demam.
Pernah saya ke dokter ketika suhu badan sedang tinggi. Dokter tersebut menganjurkan saya meminum teh tawar panas sebanyak satu gelas, lalu berlanjut lagi satu gelas setiap setengah jam jika panas masih belum bisa turun. Niscaya (wedew, bahasanya…) suhu badan akan perlahan kembali normal.
3. Untuk obat anti mencret.
Mama saya kerap kali menyuruh saya meminum teh panas (tapi khusus penyakit ini harus dibuat sekental mungkin) kalau misalnya perut saya sedang mules terus dan tidak bisa berhenti buang air dalam bentuk cairan. Tapi tetep, minum air putih untuk menggantikan cairan yang hilang. Hanya saja supaya nggak mencret lagi, teh panas bisa cukup membantu.
4. Untuk menghilangkan bau badan.
Hihihi, ayoooo ngaku siapa yang punya BB? Bukan blackberry tapi bau badan! Nah, nggak usah khawatir, teh tawar ini bisa membantu loh. Caranya mudah, cukup larutkan teh tawar dengan kapur sirih lalu diamkan semalaman. Ketika sudah menjadi teh basi yang wanginya aneh, lumuri cairan tersebut di ketekmu. Niscaya (lagi, deh…) bau badan akan hilang. Tapi dengan pemakaian rutin, ya.
Ada yang belum saya sebut nggak ya? Hihihi, tapi rasanya nggak ada, sih. Cuma empat point di atas yang menurut pengalaman saya cukup berguna.
Memang sih rasa teh tawar itu nggak enak. Ya jelas dong, rasanya kan pahit dan tawar gitu, pasti banyak yang lebih senang dengan teh manis. Tapi hati-hati penggunaan teh manis yang berlebihan, selain menimbulkan kegemukkan, bisa juga menumbuhkan jerawat hingga tambah subur di lahan mukamu yang mulus.
Kan, sebaiknya memang minum teh pahit alias tawar. Kalau nggak suka, mungkin pas minum teh tawar bisa sambil mandangin wajah saya…. LOL.
Thursday, December 10, 2009
Kerja...Kerja...Ayo Kita Kerja...
Saya sampai capek cari-cari lowongan kerja yang sesuai dengan minat saya. Ups, bukan sesuai jurusan tapi minat. Jiahahaha~ Iya, disitu mungkin salah satu letak kebodohan saya karena memaksa mencari kerja sesuai dengan apa yang saya sukai dimana bidangnya pun sempit. Apalagi saya cukup keras kepala dan menolak berbagai lowongan apabila tidak sesuai minat (bukan tips yang baik untuk dicontoh).
Bersyukurlah saya, masih ada beberapa link yang memang menjadi sarana untuk bisa menemukan berbagai macam pekerjaan dengan sedikit lebih mudah. Kebetulan saya juga ikut bergabung [saya lupa, apa saya pernah gabung di salah satunya (^^;)] di salah satu link tersebut.
JobsDB.com dan karir.com
Dua link itu kemudian menjadi salah andalan saya kalau saya malas mencari lowongan via mbah gugel. Itung-itung hemat tenaga, nggak perlu ngejogrok lama di depan komputer hanya untuk klik sana sini, mana yang lowongannya masih update.
Tapi nyatanya, sampai sekarang saya belum juga dapet kerja T^T
Postingan ini dibuat ketika saya menyerah ngulik-ngulik gugel untuk cari lowongan lain.
------------------------------------edit---------------------------------------------------------
Jiahahaha~ Saya sekalian mau memposting award yang diberikan oleh Ibu Guru Gek
Terima kasih ya Bu Guru buat awardnya ini ^^
edit lagi....
Pagi ini baru aja mulai bewe, ternyata dapet timpukan award dari RanGGaGoBloG. Jadi daripada nunggu postingan berikutnya takut kelamaan. Sekalian aja, deh, saya pajang awardnya sekarang. Hehehehe.
Dan karena RanGGaGoGloG mengharuskan award ini diteruskan ke teman-teman yang lain, jadi saya akan melempar award ini kepada:
Mocca Chi dengan Bintang Utaranya.
Ines dengan Dunia Anak Anehnya.
Ra-kun dengan Pedestarian Note.
Pohon dengan Pohonku Sepi Sendiri.
Makasih untuk RanGGaGoBloG dan buat teman-teman yang namanya ada di atas silahkan diambil awardnya.....^^
Wednesday, December 9, 2009
Gerakan Indah Dalam Senam Yoga
Sejak keganjringan nge-net, saya jarang sekali menonton televisi apalagi untuk bangsa-bangsa Cinta Fitri, Cinta Suci, Keripik Cinta, Bakmi Cinta, Cinta memang Kuya, dll. Tapi kemaren saya iseng nonton. Channel yang saya buka KBS. Dan kebetulan saat itu sedang menayangkan sebuah acara variety show berjudul Invisible Youth. Sebenernya nggak pernah ngikutin acara ini, tapi yang saya tau acara ini dibintangi oleh girl idol dari beberapa girlband yang dikumpulkan untuk bersenang-senang (nggak ngerti deh bersenang-senang kayak gimana).
Tenang. Saya nggak akan membahas soal acaranya. Melainkan soal topik mereka yang kemarin saya lihat yaitu mengenai Yoga.
Saya terpesona loh, melihat mereka punya badan lentur-lentur semua. Kakinya bisa ditarik ke belakang, lalu mereka semua rata-rata bisa melakukan split (bener kagak ya nulisnya?). Dari acara tersebut, akhirnya saya terinspirasi dan tergoda oleh sesuatu yang melintas di otak saya.
Saya meniru semua gerakan di acara tersebut.
Dengan akibat hingga sekarang bagian kaki saya nyeri-nyeri semua, bahkan menjalar hingga ke telapak kaki (T^T). Rencana mau reflesksi pun tinggal rencana, karena ternyata kemaren tempatnya penuh pas saya dateng. Hiks.
Dan berikut adalah beberapa gerakan indah yang sangat menginspirasi saya untuk tetap mencoba.
Gerakannya adalah:
Pertama kaki kanan ditekuk seperti duduk bersila sejajar dengan arah pandang kita. Lalu, kaki kiri ditarik ke belakang (nyaris seperti split) tapi tidak diluruskan melainkan ditekuk di bagian lututnya. Hingga telapak kakinya menyentuh bagian belakang kepala (Jangan kepala orang lain, kalau nggak mau ada adu jotos).
Akibatnya adalah:
Bagian paha saya langsung ngilu kayak abis dipelintir. Bagian telapaknya nyaris mengalami keram. Jadi intinya saya gagal melakukan gerakan yang ketika saya lihat begitu indahnya itu.
Gerakannya adalah:
Kedua. Kaki kanan diluruskan ke depan, kaki kiri diluruskan ke belakang. Bentuknya jadi split. Lalu tundukkan kepala hingga mencium lutut. Kemudian bergulinglah sebanyak tiga kali.
Akibatnya adalah:
(Maap) Selangkangan saya sakitnya minta ampun. Belum sempet guling-guling saya udah nyerah duluan. Padahal pengin bisa guling-guling dengan posisi begitu dari kamar ke ruang tamu. Lumayanlah, nggak perlu jalan kan?
Gerakannya adalah:
Duduk bersila. Lalu kedua tangan diluruskan ke depan, kemudian dilipat hingga kedua tangan saling berkait dan terkunci. Tapi, dengan syarat telapak tangan harus berbentuk seperti sedang tepuk tangan. Gaya ini (menurut bintang tamunya—SNSD Yoori) disebut sebagai gaya burung elang. Keren yak.
Akibatnya adalah:
Tangan saya sakit, kek dipelintir sama Raizo (T^T).
Kesimpulannya, saya mau berusaha seperti orang-orang korea di sana yang lentur-lentur. Jadi saya akan senantiasa berlatih lebih giat lagi. Kali nanti bisa guling-guling dengan posisi split atau sambil bergaya elang. Hiatttt...
Tuesday, December 8, 2009
Penyebab Loading Lama
Lemot. Oneng. Dodol.
Itu hanya beberapa kata-kata yang sering ditujukan untuk saya karena keahlian saya yang bikin orang kesel kalau mereka sedang menjelaskan sesuatu. Gimana nggak kesel, wong yang dijelasin (read: saya) kagak ngerti-ngerti?! Tapi saya juga nggak tau harus gimana, saya udah berusaha keras untuk menyerap apa yang dimaksud mereka, hanya saja otak ini memang terlalu lemah untuk menyerap ilmu yang kebanyakan atau mencerna penjelasan yang memakai kata-kata sulit (dengan kata lain ribet). Saya bingung, apa salah saya sampe otak saya kok lemah sekali ya? *bertanya dengan nada merana*
Akhirnya saya mencoba untuk mencari tahu kenapa otak saya bisa selemah itu.
Beberapa fakta yang mungkin mendukung terjadinya pelemahan di dalam otak saya:
1. Seringnya saya kejedut. Dulu, waktu saya masih menjabat sebagai balita (read: bayi liar cantik jelita), tiada hari tanpa kejedut. Begitu kata Papa dan Mama saya. Sehari bisa tiga kali, hanya untuk kejedut. Mungkin diluar kesadaran bisa lebih dari tiga kali. Tapi saya sama sekali nggak nangis. Bahkan kebiasaan kejedut itu pun masih kerap kali terjadi pada diri saya yang sudah memasuki usia kepala dua (udah berapa tahun ya piara hobi kejedut *mikir*). Kalau mau tidur setelah baca buku, biasanya saya suka kejedut tembok tempat saya bersender di atas tempat tidur. Dan bagian yang selalu kena adalah kepala bagian belakang. Saya pun mendadak curiga, apa saya mengalami geger otak ringan?
2. Seringnya makan junkfood. Nggak tau kenapa, saya suka banget makan makanan cepat saji ini. Sesekali sih tetap menyelingi dengan makanan lambat saji. Tapi yang namanya makanan cepat saji tetap menggoda saya. Gimana dong? Micinnya begitu nikmat di lidah saya. Nggak bisa nahan godaan (T^T). Dan setelah saya search ternyata benar, makanan semacam ini memang memicu timbulnya lemah otak.
Selain menambah berat badan saya (terakhir hingga naik 3 kilo) menurut penelitian dari Oxford University, kebab, burger dan keripik bisa menurunkan kecerdasan seseorang (OMG! Makanan favorit saya semua T^T). Disamping itu, percobaan yang dilakukan pada tikus ini pun ternyata berdampak begitu buruk!
Dalam studinya, para peneliti membandingkan dampak diet pada dua kelompok tikus.
Kelompok pertama diberikan makanan rendah lemak (hanya 7.5% dari kalori berasal
dari lemak). Sedang kelompok kedua diberikan diet junk food kaya lemak (55% dari
kalori berasal dari lemak). Setelah empat hari, mereka menemukan otot-otot tikus
dengan diet kaya lemak mengalami penurunan kemampuan menggunakan oksigen untuk
membuat energi yang diperlukan untuk bergerak. Hal ini membuat jantung mereka
juga harus bekerja lebih keras dan mengalami pembesaran.
Belum lagi konon katanya tikus-tikus yang mengkonsumsi lemak tinggi, akan berangsur-angsur mengalami penurunan daya gerak dan kerap kali melakukan kesalahan dalam melakukan perputaran gerak uji cobanya. (sumber: Dari sini dong)
3. Katanya sih karena keseringan main BB alias Black Berry. EIts, tunggu! Saya kan nggak punya BB! Jiahahaha~ Ngarep juga kagak sih. Cuma penelitian memang mengatakan bahwa keseringan otak kita melakukan mutitasker alias melakukan banyak hal dalam waktu yang bersamaan dan juga berselang seling, ternyata bisa menurunkan konsentrasi seseorang.
Beginilah menurut seorang pakar dari Amerika : "Otak mereka dibanjiri terlalu banyak informasi akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat," kata Dr David W Goodman, Direktur Pusat Gangguan Psikologis di Maryland, Baltimore. (sumber: Dari sini loh)
Tapi kalo saya nggak punya BB, gimana caranya konsentrasi saya bisa melemah?
4. Stres ternyata memicu turunnya daya ingat. Saya lantas mengingat-ingat lagi, kapan saya pernah stress berat hingga otak saya lemah. *mikir* Hmmm, memang sih tahun ini stress cukup tinggi karena skripsi, tapi skripsi udah selesai dan lulus dengan memuaskan meski bahasa Jepang yang saya pakai acak adut (sumpah, saya yakin dua ratus persen dosen saya nggak ngerti apa yang saya jelaskan, hihihi). Lalu stress apa lagi yang bikin otak saya belum bertambah cepat loadingnya? Apa kebanyakan virus-cowok-korea-yang-ganteng yang pada akhirnya menyumbat setiap sel di dalam otak saya ya? Hingga bebannya terlalu berat dan harus sesegera mungkin melakukan format ulang (tidakkkkk~ saya nggak mau otak saya diformat dari virus-cowok-korea-yang-ganteng).
Pada akhirnya saya lebih percaya bahwa alasan pertama-lah yang menguatkan saya mengalami kedodolan. Wong, saya lebih lama dan lebih pengalaman kejedut ketimbang makan junkfood yang baru saya tekuni sebagai hobi sejak 9 tahun terakhir.
Monday, December 7, 2009
Akhirnya..."Edisi Catatan Harian Clara"
Yey! Akhirnya saya keluar rumah hari ini.
Soalnya hampir dua minggu ini saya mendekam di rumah, ada telur yang mau netes :P
Tepatnya sih saya males kemana-mana. Hehehe. Dan acara hari ini tadi adalah nonton 2 film sekaligus! Ninja Assassin dan New Moon.
Oke, dimulai dari Ninja Assassin dimana memang dipilih sebagai santapan pembuka. Rencananya mau nonton New Moon duluan, tapi karena jadwalnya agak bentrok, saya pilih Ninja Assassin sebagai yang pertama deh. Daripada nggak bisa nonton dua-duanya. Jadilah, saya seorang diri masuk ke teater yang tidak terlalu luas itu. Masih kosong, soalnya pintu baru dibuka saya udah keburu masuk. Nggak sabar mau liat aksi heboh dari Rain dan Joonie. Menunggu sekitar lima menit, film pun dimulai.
Awal film langsung menyuguhi saya dengan layar berdarah. Gimana nggak? Belom ada sepuluh menit cerita bergulir, tau-tau udah muncul itu si Ninja. Main sabet sana sabet sini, blashhhh~ darah dimana-mana, muncrat ke layar. Sempet saya pikir, asik juga kali ya kalo nontonnya pake fasilitas 3D. Pengin tau rasanya ada darah muncrat ke muka (meski bohongan). Cerita pun semakin bergulir dan membuat saya tegang. Sumpah, seru banget. Rain yang berperan sebagai Raizo pun muncul nggak lama setelah cerita bergerak. Adegan perkelahian dan sabetan pedang serta cipratan darah sepertinya udah menjadi akrab sama saya karena terlalu seringnya ditayangkan. Nggak heran deh film ini ditujukan untuk dewasa. Pokoknya selama film dimainkan membuat saya nggak bisa ngedipin mata sedikit pun (lebay mode on). Ditambah lagi sepanjang film membuat saya berdebar. Oh, oke. Saya jujur, bagian yang paling bikin saya mendebar bukan saja saat adegan pertarungan Raizo dengan kuncrut-kuncrut itu, tapi justru menunggu Joonie muncul di layar gede itu. Pertama liat si Joonie, yak ampunnnnnnn~ kemana rambut berkibarnya yang indah itu? Kok dia botak? Tapi saya semua itu bisa saya terima apa adanya. Tau sendiri kan, cinta itu buta. Hihihi. Dan kecintaan saya sama Joonie bisa mengiklaskan semua adegan yang dia lakoni. Baik dari penampilannya yang botak, dia yang disiksa sampe berdarah, sampe (ini yang paling berat untuk diiklaskan) ada adegan kissu sama seorang cewek T^T (sabarrrr...Clara...sabar~).
Buru-buru CUT sebelum gila saya (karena cinta :P) kumat.
Intinya film Ninja Assassin patut ditonton! Terlepas dari manusia bernama Rain dan Joonie itu. Actionnya seru dan ketegangannya bikin adrenalin kita terpacu. Saya suka banget (meski sebenernya jijik liat darah).
Next, saya pun menlanjutkan film New Moon setelah break satu jam, hihihi.
Pertama saya masuk agak telat, karena abis makan siang. Jadi pas saya duduk di kursi, adegannya sudah masuk ke si Edward yang lagi ngobrol sama Bella di dalam ruang kelas. Sebenernya sih, saya nggak berani banyak komen untuk film ini (takut digampar sama fans-fans Edward), tapi jujur aja, rasanya jatoh banget abis nonton Assassin yang memacu ketegangan terus nonton New Moon (mungkin itulah salah saya, harusnya New Moon duluan, kan?). Action di New Moon jadi terasa seperti....apalah itu, sama sekali biasa di mata saya. Meski di sebelah saya, temen saya udah kek orang tegang. Jiakakakaka~ Sori, tapi sama sekali nggak bikin saya jantungan, kok. Dan...sepanjang film, saya juga disuguhi badannya Jacob yang ehemmm~ emang keren sih. Setidaknya, di film yang kedua ini, saya mendapat hiburan dari si Jacob itu. Lumayan liat mukanya yang cakep, hihihi. Cuma satu yang bikin saya ngakak sampe sekarang kalo inget! Adegan Edward dan Bella lari kejar-kejaran! Yak ampun~ bener, deh! Tau dong film apa sih yang biasanya selalu pake adegan lari-larian diantara pohon-pohon? Indiahe! Hihihi. Ada-ada aja.
Intinya saya nggak begitu sreg ketika nonton film ini.
Mengecewakan banget sih nggak, lumayan, kok. Tapi bagi penggemar Twillight Saga sih rasanya memang harus nonton film ini, ya? Hihihi. Saya nonton cuma karena penasaran aja. Saya pengin tau bagaimana bentuk visualisasi dari apa yang sudah saya baca.
Yang jelas, saya sendiri merasa terhibur dengan dua film di atas.
TOP banget!
edit---------------------------------------------------------------------------------------------
Sekalian mau nambahin award yang saya terima tapi belum sempat saya posting, hehehe.
Pertama, lagi mampir ke blognya Vie_three dan baca-baca ternyata dia suka spongebob, ternyata Vie juga kasih saya award yang bergambar spongebob ini. Awardnya lucu.
Dan yang kedua dari Mbak Fanny yang ditengah kesibukannya dengan proyeknya, masih sempat mengetuk pintu rumah saya untuk memberitau kalau ada award di rumahnya.
Berhubung Mbak Fanny juga memberikan award yang sudah diberikan Vie_Three dan Ninneta, jadi saya posting salah satu yang belum saya punya aja, ya.
Makasih buat award-awardnya yang sudah saya terima
Kembali saya akan tetap berjuang untuk kemajuan blog ini ^^
Sunday, December 6, 2009
Fenomena Cross Gender
Kemarin saya sempat menonton acara Tatap Muka yang dipandu sama Om Farhan. Saya suka acara ini dan kalau ingat saya pasti menyempatkan diri untuk menontonnya. Soalnya dari perbincangan antara Om Farhan dengan bintang tamunya, saya serasa bisa mengenal begitu banyak profesi dan juga dari kalangan yang berbeda. Seperti misalnya, waktu itu Om Farhan pernah bertatap muka dengan penulis berbeda generasi, Gola Gong dan Raditya Dika. Sama-sama sukses tapi di periodenya masing-masing. Kalau saya nggak nonton, mana saya tau suksesnya Gola Gong dan ternyata beliau sekarang memiliki rumah kecil yang dijadikan tempat untuk belajar menulis bagi siapapun yang datang ke tempatnya. Aduh saya lupa namanya...maklum udah agak lama episode kali itu.
Nah, yang kemarin ini, Om Farhan menemui Didi Nini Towok. Tau kan seniman yang terkenal banget itu? Penari yang sangat luwes, bahkan saya aja kalah luwes (padahal waktu kecil saya juga jadi pernah ikutan nari.....Pendet bukan Ronggeng). Tau juga kah kalau Didi Nini Towok adalah seorang pencetus tari dwimuka? Itu tarian yang menggunakan dua topeng, satu di depan satu di belakang. Dan beliau bisa menarikan kedua karakter topeng tersebut dengan baik, padahal susah banget keliatannya. Bayangin aja, menari tapi tangan kita harus meliuk-liuk di balik punggung. Lentur lagi. Hebat ya!
Dari perbincangannya dengan Didi Nini Towok itu, saya mengetahui cross gender itu juga disebut-sebut sebagai salah satu topiknya.
Cross Gender. Kalau diterjemahkan melalui sederet.com cross artinya menyebrang, gender artinya jenis kelamin. Yang kalau disatukan menjadi jenis kelamin yang menyebrang. Iya, tubuhnya cowok gayanya cewek, atau sebaliknya. Kalau yang saya tangkep antara cross gender dengan bisexual itu beda. Kalau banci kan bener-bener sudah bertransformasi jadi cewek, kalau cross gender nggak seperti itu. Ehh, tapi ini cuma opini saya dan pendapat saya dari apa yang kemarin didiskusikan antara Didi Nini Towok dan Om Farhan, ya.
Dan fenomena cross gender juga cukup banyak ada di Indonesia. Dalam hal ini dikaitkan dengan budaya dan seni. Jangan bicara di luar itu, saya nggak tau dan nggak menemukan contoh dari perbincangan kemarin.
Sebut saja penari-penari dari keraton Jogjakarta pada jaman dahulu. Dikatakan oleh Didi Nini Towok sendiri, bahwa ada tarian yang seharusnya ditarikan oleh dua jenis kelamin, cewek dan cowok, namun ternyata hanya ditarikan oleh sekelompok cowok. Kenapa? Konon katanya waktu itu sedang maraknya penyebaran agama islam, sehingga penari wanita tidak diperkenankan. Karena ada beberapa adegan tari yang sedikit membutuhkan sentuhan-sentuhan antara cewek dan cowok. Dan itu tidak boleh dilakoni pada jaman itu. Sehingga keputusan untuk membiarkan penari cowok menjadi seorang cewek, dirasa yang paling tepat supaya tarian itu bisa tetap ada.
Lalu saya ingat. Cross gender dalam sebuah budaya bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi di Jepang (dan negara lain) juga ada. Sebut saja Noh atau Noogaku. Noh yang adalah sebuah teater juga dimainkan oleh cowok. Semuanya. Jadi ketika ada peran seorang wanita, maka dia akan memakai topeng wanita.
Menurut saya pribadi, cross gender bukanlah sesuatu yang harus dianggap aneh. Apalagi kalau dilihat dari segi seni dan bisa menyukseskan budaya yang memang bisa menjadi ciri khas sebuah Bangsa. Toh, kalau dipikir-pikir lagi, susah juga bisa memainkan dua karakter yang berbeda. Bayangkan, ketika mengenakan topeng laki-laki, dia harus bisa bergerak dengan bahu tegas dan langkah perkasa, namun di saat yang bersamaan, harus menjadi perempuan yang lemah lembut. Susah banget pastinya.
Mengutip salah satu sumber, Widaryanto:
Alasan utama yang sangat masuk akal dari cross-gender yang terjadi adalah
berkaitandengan sekuritas penyelenggaraan tarinya yang berkaitan dengan event
upacara di keraton.
Note:
Tulisan di atas murni hanya pemikiran saya berdasar acara Tatap Muka yang saya lihat kemarin. Dan beberapa sumber saya ambil dari sini dan sini. Yang terakhir, saya pusing soalnya kalau mau dibeberkan secara lengkap, permasalahan ini bakalan panjang dan saya ogah membuat skripsi untuk kedua kalinya *syndrome orang yang baru lulus*
Friday, December 4, 2009
A.N.T.R.I
Waktu itu, saya pulang kampung ke Jogja, naik mobil. Di tengah jalan yang tempat isi bensin plus peristirahatan, mampir untuk sekedar makan di resto fastfood. Niatnya cuma mau take away aja soalnya rame banget. Pas lagi antri untuk bungkus, tiba-tiba aja ada anak kecil yang main nyelip di depan saya. Helooo? Anak siapa ini?? Kemana emak babenya? Kok anaknya boleh nyelip seenak udelnya? Apa nggak tau kata ANTRI? Saya yang dasarnya nggak bisa ngeluapin emosi di depan orang, ya udah deh, pasrah aja. Terserah situ deh, mau ngantri kek, mau nyerobot kek, urusan situ sama tata krama yang ada.
Beda lagi, waktu saya ada di Bali. Lagi makan di Jimbaran (hihihi, si mocca chi nggak diajak soalnya kalo diajak bisa-bisa dia makan kepiting banyak banget), tiba-tiba kebelet pipis. Entah kebanyakan makan apa. Pokoknya saya buru-buru lari ke WC yang ada di deket tempat masaknya, deh *nah loh*
Ternyata di dalem WC ada orang, jadilah saya harus nunggu dulu. Pas kebetulan orang itu keluar, tiba-tiba ada anak kecil bule, main lari mau masuk aja, sambil bilang “Daddy, I wanna pee”. Saya hampir gondok, tapiiiii untunglah si Bapak bule itu langsung narik anaknya dan mempersilahkan saya duluan. Lalu dia menasehati anaknya supaya kasih saya duluan soalnya saya udah ada di sana lebih dulu. Ramah banget, deh.
Dua kejadian di atas murni saya alami sendiri dan cukup menjadi sebuah perbandingan yang kontras. Dari keduanya pun bikin saya mikir, ternyata masih ada aja ya orangtua yang kurang memberikan pendidikan mengenai tata krama, padahal hanya sebatas untuk mengantri. Bukan maksud mau menjelek-jelekkan cara orangtua mendidik, tapi kalo anaknya nggak sopan dan ortunya diem aja pura-pura nggak ngerti, apa nggak kelewatan itu namanya?
Memang sih, kadang kita nggak sabar atau mungkin sedang diburu-buru waktu, tapi budaya antri toh bisa membuat semuanya jadi lebih tertib. Nggak perlu gontok-gontokan karena mau duluan. Coba aja liat akibat dari antrian yang nggak tertib. Pernah kan pembagian sembako jadi ricuh karena nggak ada yang mau antri dengan tertib. Jadi, ada baiknya kita mengerem ketidaksabaran kita untuk antri supaya bisa lebih tertib.
Semua juga pengin duluan, kan? Saya juga.
Uji Kemampuan Dalam Bahasa
TOEFL. Siapa yang pernah ikutan? Saya sih seumur hidup cuma mendengar aja soal uji kemampuan bahasa yang satu ini. Saya nggak pernah ikutan. Selain bahasa inggris saya yang pas-pasan, TOEFL katanya susah banget! Uh, saya tau otak saya nggak mampu, jadi daripada buang-buang duit, mending saya nggak usah ikutan. Tapi kenyataannya, kalo mau lamar kerja musti kudu pake TOEFL. Diatas 500 lagi. Mana bisa?
Tapi bukan TOEFL yang mau saya bahas.
Berhubung saya ini lulusan sastra Jepang, jadi uji kemampuan yang mau saya bahas adalah Nihonggo Nooryoku Shiken atau Japanesse Language Proficiency Test. Mungkin mirip-mirip dikit sama TOEFL, tapi, jelas beda soalnya kan bahasanya aja udah beda.
Nihonggo Nooryoku Shiken ini biasanya diadakan satu kali tiap tahunnya di Jakarta, tempatnya biasanya di Unsada (untuk level 4 sampai 2) dan di Japan Foundation (khusus level kelas kakap alias level 1). Sementara untuk Asia Timur sendiri, biasanya diadakan dua kali tiap tahunnya. Nggak tau kenapa beda-beda, tapi memang khusus Asia Timur saja yang seperti itu. Sementara Negara lain tetap dengan satu kali per tahun. Biasanya diadakan setiap hari Minggu awal di bulan desember.
Tujuannya, jelas untuk menguji sampai sejauh mana kemampuan bahasa Jepang yang sudah kita kuasai. Levelnya ada 4 tingkat dan yang paling rendah adalah level 4 itu sendiri (gosipnya mau dibuat jadi 5 level, tapi tahun ini masih tetep 4 level). Semakin ke level 1, semakin ketauan bahwa dia adalah orang yang pintar (jelas itu bukan saya :P). Denger-denger, sih, orang Jepang sendiri masih ada yang kesusahan untuk mencapai level 1, karena bukan hanya berdasar bagaimana dia lancar menggunakan bahasa Jepang, tapi juga sejauh mana dia menguasai Kanji. Ini dia, nih. Emang paling susah dan rumit kalau mau menguasai Kanji. *sigh*
Prosedur Noken (biasanya disingkat seperti itu dikalangan teman-teman saya) nggak ribet. Kita cukup membeli formulir yang tersedia di Japan Foundation : level 4 dan 3 waktu itu saya beli total harganya 60ribu per level, kalo level 2 saya beli 100 ribu (level 1 belom pernah mencoba dan tidak akan pernah mencoba XD). Setelah membeli formulir yang biasanya sudah dimulai pada bulan-bulan agustus akhir *mikir*, kita menunggu surat yang akan dikirimkan sehubungan dengan nomor peserta ujian. Setelah itu, tinggal menunggu hari H nya, dateng dan duduk di nomor yang sudah diberikan. Kartu peserta adalah hal paling utama yang nggak boleh ketinggalan kalau mau ikut ujian, disamping belajar :P *harap jangan dicontoh*
Untuk ikut ujian ini, sebisa mungkin sudah menguasai kanji sbb:
Level 4 minimal 100-103 kanji
Level 3 minimal 284-300 kanji
Level 2 minimal 1000-1023 kanji *yak ampun!*
Level 1 minimal 1926-2000 kanji *pusing mode on*
Sementara ketika ujian ada 3 tahap:
Pertama : Moji, goi atau atau pengetahuan tentang kosa kata dan juga kanji itu sendiri.
Kedua : Choukai atau listening. Yah, udah pasti kudu korek kuping sebelum ujian nih.
Ketiga : Bunpo, doukai atau tata bahasa dan juga bacaan. Yang ini butuh kejelian seperti kalau kita ujian bahasa Indonesia.
Dan semua tahap harus dilalui dalam waktu:
Level 4 : 100 menit
Level 3 : 140 menit
Level 2 : 145 menit
Level 1 : 180 menit
Selesai mengerjakan semua ujian, pulang dan tinggal tunggu hasilnya yang juga akan dikirim via post pada bulan-bulan maret atau april.
Sebagai anak sastra Jepang, ikut untuk level 3 dan 4 adalah wajib karena sertifikat yang didapat jika lulus dari ujian tersebut, dibutuhkan untuk persyaratan kelulusan kuliah (prosedur berdasarkan Universitas saya, nggak tau dengan Universitas yang lain). Jadi, suka nggak suka, mau nggak mau, anak sastra Jepang di kampus saya harus bisa lulus tahap ini.
Dan minggu besok, tepatnya tanggal 6 desember akan kembali diadakan Noken.
Selamat berjuang buat yang ikutan.
Saya sendiri udah depresi sebelum ikutan soalnya sama sekali nggak sentuh buku untuk belajar.
Note:
Beberapa data diambil dari Bang Wiki.
Wednesday, December 2, 2009
Efek Dari Sebuah "Buku Kematian"
by : Clara
Tadi sore Papa saya bilang ada film bagus nih, saya disuruh liat. Ternyata di celestial movie sedang ditayangkan ulang movie Death Note yang terkenal itu. Setelah menonton movie itu untuk kesekian kalinya, saya tiba-tiba pengin memposting tentang efek yang ditimbulkan oleh sebuah movie berjudul Death Note ini.
Death Note itu sendiri merupakan manga (komik) dari Jepang yang ditulis oleh Tsuguhmi Ohba dan dibuatkan karakternya oleh Takeshi Ohbata. Yang kemudian diangkat ke layar kaca melalui anime dan movie. Menceritakan tentang seorang Light Yagami yang menemukan sebuah buku bernama Death Note yang bisa membunuh orang lain hanya dengan menuliskan namanya dalam buku tersebut! Gila, ya? Nulis nama, langsung mati dalam beberapa detik! (Kalo nulis nama bikin dia jadi suka sama saya sih saya mau :P). Di dalam menjalankan aksi membunuhnya secara diam-diam, Light (read: Raito) menyamarkan namanya sebagai Kira. Yang kemudian, kasus Kira yang heboh ini ditangani oleh pasukan FBI dan polisi yang juga berhubungan dengan seseorang bernama L (read: Eru).
Movie ini benar-benar memainkan psikologi yang cukup berat, sehingga sebaiknya dijauhi dari anak-anak dibawah 17 tahun. Loh? Iya, soalnya efek yang ditimbulkan dari movie ini benar-benar berbahaya. Seandainya kita nggak kuat iman, eh maksudnya nggak bisa berfikir lebih jauh dan lebih realistis, bisa-bisa kita terpengaruh pada kekuatan yang ditimbulkan movie ini. Dasyat ya?
Mau bukti efeknya?
Saya kopas dari kaskus. Contoh ini hanya satu dari sekian banyak kasus lain di Jepang yang saya pernah dengar. Kebetulan kasus yang ada ini bukan terjadi di Jepang. Mudah-mudahan jangan sampe masuk ke Indonesia >.<
Di beberapa negara barat, telah terjadi beberapa kasus yang cukup mengejutkan dunia pendidikan. Kasus ini melibatkan anak-anak sekolah yang rata-rata masih berusia muda dan "DEATH NOTE". "Death Note" adalah sebuah manga (yang kemudian dibuatkan versi anime dan live action) terkenal tentang kehidupan seorang anak muda, Light Yagami, yang pada suatu ketika menemukan sebuah buku misterius yang disebut "Death Note". Buku ini memiliki kekuatan supranatural di mana setiap kali nama seseorang dituliskan di dalamnya, maka dalam waktu dekat orang yang bersangkutan akan meninggal dunia secara misterius. Dalam kisah ini, Yagami menggunakan Death Note untuk menyingkirkan orang-orang sesuai keinginannya. Pada kasus-kasus yang terjadi, para siswa diketahui telah membuat "Death Note" versi mereka sendiri di mana mereka menuliskan nama-nama orang yang mereka kenal dalam buku tersebut. Jadi seolah-olah mereka menginginkan kematian orang-orang itu. Hal ini tentu saja menjadi perhatian, terlepas dari serius atau tidaknya (benar atau tidaknya) anak-anak tadi menginginkan kematian seseorang. Kasus terbaru terjadi di Sydney, Australia, di mana seorang anak kelas 2 SMP ditemukan telah memiliki/membuat "Death Note" versinya sendiri di mana di dalamnya tercantum nama-nama teman maupun petugas sekolahan yang menjadi "sasaran kematian". Bahkan di situ tertulis rencana sang anak untuk melakukan peledakan di tempat-tempat tertentu di sekolah. Ia pun menuliskan kematian orang-orang tersebut secara spesifik, misalnya: mati tenggelam, atau serangan jantung. Beberapa kasus lain yang serupa tercatat telah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat, yaitu di
* Richmond, Virginia, tahun 2007, di mana seorang anak membuat daftar kematian yang berisi nama-nama temannya * Hartsville, South Carolina, tahun 2008, seorang anak terkena sanksi dari sekolahnya karena kasus Death Note * Gadsden, Alabama, 2 orang siswa ditahan karena telah membuat daftar kematian seperti dalam versi anime Death Note * Gig Harbor, Washington, seorang siswa menulis daftar kematian berisi nama 50 orang teman dan staf sekolah dalam "Death Note" nya. |
Sebenarnya, di luar pengaruhnya yang begitu dasyat, pemutaran movie ini sempat menyaingi pemutaran film Ada Apa Dengan Cinta di Indonesia. Kata sensei (guru) saya, anaknya yang mau nonton film ini sampe harus nunggu berjam-jam hanya untuk dapet tiket. Jadi, kalau memang ada anak kecil yang kepengin banget nonton movie yang berjumlah 2 seri plus 1 seri pisah menceritakan tentang L yang berjudul L change the world, sebaiknya dampingi putra&putri anda. Ada yang penasaran dan berminat nonton? Hihihi....Saya jamin nggak nyesel, deh. Apalagi buat yang suka sama misteri-misteri, serial detektif dan pembunuhan.
Note:
1. Movie udah agak lama, cuma karena tayang ulang jadi pengin saya bahas
2. DVD sudah tersedia dimana-mana
3. Sumber diambil dari Kaskus dan juga Wikipedia
4. Gambar diambil dari sini
Tuesday, December 1, 2009
Tulisan Hari Ini
Tadi pagi, pas bangun tidur, saya ngerasain badan saya tiba-tiba sakit semua. Tengkuk terutama, seperti abis berantem kemarennya. Sakit banget, kek dipelintir. Mungkin efek kecapekan nge-date sama komputer ditambah tidur dan makan yang nggak teratur--plus bukan makanan sehat pula. Hihihihi...mengingat tulisan saya yang kemaren, saya lebih baik nahan laper daripada makan saking malesnya masak...
Hari ini, deadline untuk posting cerpen yang berjudul sama GIRL NEXT DOOR, yang juga diposting oleh mbak mocca chi.
Pengerjaan cerpen ini sebenarnya saya lakukan semalam. Tapiiiiii, saking capeknya, saking pegelnya otot-otot badan ini *pengin refleksi* ditengah jalan ngerjain cerpen saya nyaris ketiduran, dan sebelum bena-benar pulas, saya buru-buru matiin laptop. Besok saja saya lanjutkan, pikir saya malam itu. Ehhhh, ternyata pas saya mau lanjutkan si mocca chi udah posting duluan *bawa palu buat getok*
Jadi saya buru-burulah ngerjain, dengan pundak yang masih pegel-pegel linu (mungkin butuh minum jamu galian singset kali, ya), saya pasang OST yang bisa mendorong saya masuk ke dunia lain *dunia yang dipandu oleh Om Leo yang bertujuan adu nyali Xp* dan saya mulai tulis sisanya, deh.
Sekalian ah, mau posting award yang belum sempat saya pasang.
Jadi, Ninneta yang berbahagia setelah menghabiskan weekendnya dengan jalan-jalan terus ke kawinan temennya pula itu, memberikan saya award sebagai tanda persahabatan karena saya teman barunya yang suka nongol di blog dia.
Ditambah lagi, Mas Go3n yang rumahnya sedang kebanjiran award pun, akhirnya membuatkan award yang berjudul award kasih, yang akhirnya dikasihkan juga ke saya. Pesannya semoga award ini bisa mempererat persahabatan berlandaskan kasih yang membuat kita memancarkan kasih di lingkungan kita berada. Hihihi, Mas Go3n ini memang sangat pengasih ya, buktinya dia ketika dia banyak diberi, dia juga banyak memberi. Keren.
Intinya, saya berterima kasih banyak untuk semua award yang diberikan pada saya.
Ke depannya saya akan berusaha lebih baik lagi untuk memajukan kualitas diri dan juga demi nusa dan bangsa.
Dan mohon dukungannya selalu.
(gayanya kek lagi nerima piala Oscar di tahun 2222, hihihhi)
Note: Jangan lupa mampir baca cerpen saya ya ^^
Monday, November 30, 2009
Kenangan Saya Pada Menulis
Adow, kok mau posting sesuatu yang baru dari bahasan renungan, rasanya agak-agak nggak enak ya? Kalo gitu, saya mau posting hal lain yang mendadak kepikiran aja di benak saya.
Kenapa saya menulis?
Ada banyak alasan kenapa seseorang memutuskan menulis.
Salah satunya untuk mempertahankan gerakan anti buta huruf *loh nggak nyambung ya* hehehehe…bercanda kok.
Salah satunya adalah karena rasa ketertarikan yang mendalam.
Saya pribadi juga seperti itu.
Rasa ketertarikan itulah yang mengawali semuanya.
Inget-inget lagi, semua ini juga berawal dari hobi saya yang maunya menceritakan soal khayalan-khayalan yang seringkali lari-lari di kepala. Biasanya kalo napsu saya bercerita lagi membludak, saudara sepupu saya yang menginap di rumahlah yang menjadi sasaran empuk. Hihihih. Thanks ya udah mau dengerin sampe ngantuk-ngantuk kakak mu ini cerita ngolor ngidul.
Berlanjut ketika saya dulu sama cinta monyet saya juga sering kali main surat-suratan. Iya, komunikasi kita semuanya lewat surat. Marah, seneng, atau apapun semua diungkapin lewat surat. Saya jadi inget, dulu di surat yang dia tulis, dia marah-marah karena saya masih memakai rok yang sudah kekecilan ke sekolah. Alhasil kan rok itu jadi keliatan pendek di tubuh saya yang tinggi.
Surat-suratan ini juga berlanjut ke temen-temen sewaktu SMP. Kita banyak mengungkapkan perasaan lewat surat karena nggak ada yang bisa mengungkapkan perasaan secara langsung. Surat-menyurat memang hobi saya hingga saya memiliki beberapa sahabat pena. Tapi, kalau sekarang sih surat-suratan sama perusahaan aja, deh. Ngerayu bagian HRD nya untuk manggil saya interview di perusahaannya. Hehehe.
Hingga akhirnya berlanjut saat saya mulai terjun ke nulis cerita-cerita yang ditulis di buku dan diedarin di kelas-kelas yang mau baca karya saya. Hihihi. Itu juga nulisnya barengan sama temen. Jadi kita seperti bersaing sambil berlatih untuk menulis, eh kebalik ya? Hihihihi.
Dan sekarang, menulis udah bukan lagi menjadi ketertarikan buat saya. Loh, kok? Soalnya buat saya nulis udah menjadi kebutuhan, terutama sih kalo saya lagi nggak males. Aduh, ini rasa males ya, bisa mengalahkan segala kebutuhan deh. Kebutuhan mandi, kebutuhan makan, kebutuhan bulanan. Hihihi. Bahkan saking malesnya, saya lebih baik nahan laper loh daripada masak! Ckckckck. Mau jadi apa coba kalo semua generasi kek saya ini.
Note: Sekedar pemeberitahuan, jangan lupa baca percikan kisah saya yang judulnya SIGN ya.
Bisa langsung di klik pada judul, atau langsung terbang ke TKP di Coretan Tangan Kura. http://coretantangan-kura2.blogspot.com/