Showing posts with label movie. Show all posts
Showing posts with label movie. Show all posts

Monday, November 29, 2010

Marathon : Kisah Seorang Penderita Autis


Penderita Autis bukanlah anak-anak tanpa bakat. Saya percaya bahwa mereka selalu punya 'sesuatu' yang bisa ditunjukkan pada banyak orang dari sekedar bahwa kenyataan mereka memiliki dunia sendiri yang berbeda dari kebanyakan orang.

Dan, lagi-lagi Korea menyentuh saya melalui karya mereka.

Sebuah film yang didistribusikan oleh cineline ini, mengangkat kisah nyata seorang penderita Autis bernama Bae-Hyong Jin. Kisah yang diceritakan secara visualisasi berdurasi 117 menit ini memberikan sebuah pelajaran tentang sisi dari seorang penderita Autis. Bukan untuk melecehkan, tetapi untuk memperlajari bagaimana sebenarnya penderita Autis itu. Dan, buat saya pribadi yang bisa dibilang awam dengan para penderita, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ini. Ada hal yang semula tidak saya ketahui tentang Autis, kemudian saya pun menjadi paham bahwa anak Autis akan bersikap sebagaimana dia di didik. Mungkin, bisa dikatakan seperti itulah kurang lebihnya.

Film ini berjudul MARATHON.
Bercerita tentang seorang penderita Autis, bernama Cho Won, yang sangat menyukai berlari. Dia tinggal bersama Ibu dan seorang adik lelakinya yang normal. Semula, sang Ibu digambarkan pasrah dengan kondisi Cho Won yang lebih hiperaktif, cenderung sulit diatur dan senang dengan dunianya sendiri. Bahkan saking putus asanya, terutama ketika sang Ayah akhirnya meninggalkan keluarganya, Ibu Cho Won ini pun pernah melepaskan gandengan tangan Cho Won sewaktu di kebun binatang hingga Cho Won tersesat.
Tapi, seiring berjalannya waktu, sang Ibu pun berusaha tegar dan tetap mendidik Cho Won agar menjadi anak yang bisa dibanggakan. Salah satunya dengan mengikutsertakan Cho Won dalam kompetisi lari. Di sana, Cho Won merasa senang dan dia pun mendapatkan juara kedua. Sejak itulah, Cho Won pun dididik sang Ibu untuk mengikuti kompetisi marathon yang lebih besar dengan mencarikan seorang pelatih untuknya. Apalagi, Cho Won pun menyukai berlari. Setidaknya, setiap kali sang Ibu bertanya, "Cho Won, apa kamu suka berlari?" lalu Cho Won akan menjawab, "Iya, suka."

Dengan usaha keras sang Ibu mencarikan pelatih, akhirnya seorang mantan pelari pun mau mendidik Cho Won untuk siap terjun ke kompetisi marathon itu. Tapi, bermula dari sanalah, perlahan-lahan sang Ibu menyadari bahwa ada sedikit kesalahan dalam cara dia mengajar dan mendidik Cho Won. Bahwa ternyata, selama ini, dididikannya hanyalah untuk memuaskan keinginan sang Ibu, yaitu tidak malu memiliki anak meski dia seorang penderita Autis.

Meski pada akhirnya, sang Ibu pun benar-benar dibuat bangga oleh Cho Won karena prestasi berlarinya.

Kisah yang mengharu biru antara Ibu dan Anak ini bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih mengetahui bahwa mendidik anak Autis bukan berarti harus memaksakan kehendak pribadi saja. Bahwa penderita Autis pun harus dididik untuk peka dengan hal-hal yang diluar dugaan supaya mereka bisa benar-benar melebur dengan masyarakat luas secara utuh. Bahwa bukan untuk memuaskan keinginan pribadi, lantas anak bisa dijadikan alat.

Mereka manusia. Bukan boneka. Bahkan penderita Autis pun yang lebih spesial ketimbang kita.

Film Marathon sangat layak ditonton meski agak menye-menye sedikit, karena banyak pelajaran yang bisa dipetik, juga motivasi untuk menghadapi hidup ini dengan lebih baik.

Dan, tentunya tak lupa mengajak kita untuk bersyukur atas apa yang sudah ada di hidup kita.

picture taken from http://www.avistaz.com/wp-content/uploads/2007/10/malaton.jpg

Wednesday, December 2, 2009

Efek Dari Sebuah "Buku Kematian"


by : Clara

Tadi sore Papa saya bilang ada film bagus nih, saya disuruh liat. Ternyata di celestial movie sedang ditayangkan ulang movie Death Note yang terkenal itu. Setelah menonton movie itu untuk kesekian kalinya, saya tiba-tiba pengin memposting tentang efek yang ditimbulkan oleh sebuah movie berjudul Death Note ini.

Death Note itu sendiri merupakan manga (komik) dari Jepang yang ditulis oleh Tsuguhmi Ohba dan dibuatkan karakternya oleh Takeshi Ohbata. Yang kemudian diangkat ke layar kaca melalui anime dan movie. Menceritakan tentang seorang Light Yagami yang menemukan sebuah buku bernama Death Note yang bisa membunuh orang lain hanya dengan menuliskan namanya dalam buku tersebut! Gila, ya? Nulis nama, langsung mati dalam beberapa detik! (Kalo nulis nama bikin dia jadi suka sama saya sih saya mau :P). Di dalam menjalankan aksi membunuhnya secara diam-diam, Light (read: Raito) menyamarkan namanya sebagai Kira. Yang kemudian, kasus Kira yang heboh ini ditangani oleh pasukan FBI dan polisi yang juga berhubungan dengan seseorang bernama L (read: Eru).

Movie ini benar-benar memainkan psikologi yang cukup berat, sehingga sebaiknya dijauhi dari anak-anak dibawah 17 tahun. Loh? Iya, soalnya efek yang ditimbulkan dari movie ini benar-benar berbahaya. Seandainya kita nggak kuat iman, eh maksudnya nggak bisa berfikir lebih jauh dan lebih realistis, bisa-bisa kita terpengaruh pada kekuatan yang ditimbulkan movie ini. Dasyat ya?

Mau bukti efeknya?

Saya kopas dari kaskus. Contoh ini hanya satu dari sekian banyak kasus lain di Jepang yang saya pernah dengar. Kebetulan kasus yang ada ini bukan terjadi di Jepang. Mudah-mudahan jangan sampe masuk ke Indonesia >.<

Di beberapa negara barat, telah terjadi beberapa kasus yang cukup mengejutkan dunia pendidikan. Kasus ini melibatkan anak-anak sekolah yang rata-rata masih berusia muda dan "DEATH NOTE".
"Death Note" adalah sebuah manga (yang kemudian dibuatkan versi anime dan live action) terkenal tentang kehidupan seorang anak muda, Light Yagami, yang pada suatu ketika menemukan sebuah buku misterius yang disebut "Death Note". Buku ini memiliki kekuatan supranatural di mana setiap kali nama seseorang dituliskan di dalamnya, maka dalam waktu dekat orang yang bersangkutan akan meninggal dunia secara misterius. Dalam kisah ini, Yagami menggunakan Death Note untuk menyingkirkan orang-orang sesuai keinginannya. Pada kasus-kasus yang terjadi, para siswa diketahui telah membuat "Death Note" versi mereka sendiri di mana mereka menuliskan nama-nama orang yang mereka kenal dalam buku tersebut. Jadi seolah-olah mereka menginginkan kematian orang-orang itu. Hal ini tentu saja menjadi perhatian, terlepas dari serius atau tidaknya (benar atau tidaknya) anak-anak tadi menginginkan kematian seseorang. Kasus terbaru terjadi di Sydney, Australia, di mana seorang anak kelas 2 SMP ditemukan telah memiliki/membuat "Death Note" versinya sendiri di mana di dalamnya tercantum nama-nama teman maupun petugas sekolahan yang menjadi "sasaran kematian". Bahkan di situ tertulis rencana sang anak untuk melakukan peledakan di tempat-tempat tertentu di sekolah. Ia pun menuliskan kematian orang-orang tersebut secara spesifik, misalnya: mati tenggelam, atau serangan jantung. Beberapa kasus lain yang serupa tercatat telah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat, yaitu di
Quote:
* Richmond, Virginia, tahun 2007, di mana seorang anak membuat daftar kematian yang berisi nama-nama temannya
* Hartsville, South Carolina, tahun 2008, seorang anak terkena sanksi dari sekolahnya karena kasus Death Note
* Gadsden, Alabama, 2 orang siswa ditahan karena telah membuat daftar kematian seperti dalam versi anime Death Note
* Gig Harbor, Washington, seorang siswa menulis daftar kematian berisi nama 50 orang teman dan staf sekolah dalam "Death Note" nya.
Di China, manga ini sudah dilarang diterbitkan dan semua produk yang berkaitan dengannya juga dilarang diperjualbelikan di sana, sementara di Taiwan, Departemen Pendidikan setempat telah memberikan peringatan kepada orang tua mengenai kemungkinan pengaruh dari serial tersebut kepada anak-anak.

Sebenarnya, di luar pengaruhnya yang begitu dasyat, pemutaran movie ini sempat menyaingi pemutaran film Ada Apa Dengan Cinta di Indonesia. Kata sensei (guru) saya, anaknya yang mau nonton film ini sampe harus nunggu berjam-jam hanya untuk dapet tiket. Jadi, kalau memang ada anak kecil yang kepengin banget nonton movie yang berjumlah 2 seri plus 1 seri pisah menceritakan tentang L yang berjudul L change the world, sebaiknya dampingi putra&putri anda. Ada yang penasaran dan berminat nonton? Hihihi....Saya jamin nggak nyesel, deh. Apalagi buat yang suka sama misteri-misteri, serial detektif dan pembunuhan.


Note:
1. Movie udah agak lama, cuma karena tayang ulang jadi pengin saya bahas
2. DVD sudah tersedia dimana-mana
3. Sumber diambil dari Kaskus dan juga Wikipedia
4. Gambar diambil dari sini