Friday, January 30, 2009

Sifat dasar manusia

Sudah nggak bisa ditolerir lagi. Apanya? Ya, tentu saja kadar kemalasan saya. Entah kenapa belakangan saya menjadi orang yang kadar malasnya melonjak tajam, kayak bursa saham yang suka melonjak atau dolar yang sempet memberontak. Dan yang saya takut, sifat ini berdampak buruk buat masa depan saya, (hikz) tapi apa daya, kadang sampai detik saya menulis ini pun, segala macam kerjaan saja banyak yang saya tunda.

Misalkan saja, proposal dan makalah.

Kalau belum deadline, (halah) nggak akan saya kerjakan. Alasannya, tentu malas.

Tapi ada juga alasan lainnya. Yaitu saya sedang keganjringan nonton!
Sebenarnya saya sedikit menyesal (otomatis soal menonton film ini), kenapa? Soalnya saya baru mulai mendownloadnya ketika film drama seri tersebut sudah mencapai episode 43, dimana hanya tersisa 10 episode lagi untuk tamat!

Menyebalkan!

Akhirnya saya sekarag harus pintar bagi waktu untuk nonton, bermalas-malasa, belajar, bermalas-malasan, bebersih rumah, bermalas-malasan, browsing, bermalas-malasan, les, bermalas-malasan, dll yang tentunya nggak ketinggalan memasukkan sifat dasar saya. Tapi sekarang saya sudah mendownload sampai episode 15, dengan kondisi nggak lengkap, alias beberapa episode masih bolong!

Bagaimana ya caranya supaya saya nggak malas lagi?
(-_-" putus asa mode on...

Thursday, January 29, 2009

Hari pertama Ujian

Hari ini ujian dimulai. Ujian Akhir Semester, yang berarti membuka langkah untuk mengerjakan skripsi T.T -stres mode on-
Pekan ujian diawali dengan -begitu bagusnya- Advanced Japan I. Parah, bikin saya bingung banget. Masalah bukan di tulisannya yang berkanji nyaris tak terbaca, tapi di bagian listening alias choukai. Omo, dia ngomong apa pun saya nggak ngerti. Hayasugiru-lah. Terlalu cepet. Ditambah pula saya agak-agak sedikit budeg, dan kepala saya sempat mengalami pusing. Alhasil, bagian listening saya ingin sekali angkat tangan. Hasilnya nanti, saya nggak bisa bayangkan.

Tapi paling nggak, MK yang satu ini sudah lewat.
Saya sedikit lega, meski 4 MK masih menunggu diujiankan.

Untungnya, 2 MK diharuskan membuat proposal dan makalah. Lumayan, nggak perlu ngapalin teori dengan sistem SKS yang sudah menjadi tradisi sejak dahulu kala. Tapi jangan dikira buat makalah gampang. Yang satu proposal tentang tema skripsi yang kemungkinan akan saya ambil nanti. Butuh proses jungkir balik untuk bisa membuat hasil akhirnya. Sungguh, saya sendiri harus putar otak lebih giat lagi untuk menemukan judul yang pas. Namun, ketika saya ajukan sebuah judul yang saya anggap cukup keren ("ANALISIS PENGGUNAAN ON, GIRI DAN GIMU YANG DIKAITKAN DENGAN KONSEP KONFUSIANISME DALAM HUBUNGAN ORANGTUA DAN ANAK"), dosen saya berkata dengan santainya, "Ini sepertinya sudah ada yang buat, baru saja."

Saya lemes.

Untung saja ini baru tahap proposal. Saya sudah menemukan kemungkinan judul lain yang akan saya kerjakan, kalau-kalau memang judul yang terasa keren tadi itu benar-benar tidak bisa digunakan.

Oh ya, sekedar pengetahuan saja.

On, Giri dan Gimu yang akan saya bahas itu mempunya makna cykyp dalam.
On berarti tanggung jawab atau kewajiban, sementara Giri adalah hutang budi terhadap seseorang atas perbuatannya pada kita sedangkan Gimu tidak terlalu berbeda jauh dengan GIri, hanya saja dalam Giri kita hanya bisa membayar setengah dari utang kita.

Dalam hal ini jangan menganggap utang adalah mengenai uang.
Semuanya ini lebih mengarah pada sikap manusia dan keberadaan 3 elemen itu akan mengatur sikap manusia supaya menjadi lebih baik sehingga berdampak pada keharmonisan antar sesama manusia. Haha, bahasanya.

Friday, January 23, 2009

The unique Sangji

Tempat ini ada di salah satu kota di Korea Selatan. Nama lokasinya Sangji. Ada satu keunikan di daerah ini. Bisakah kalian tebak? Apa yang menjadi keunikan kota yang secara kasat mata sama saja dengan kota lain di Korea?





Bisa kalian lihat? Kedua gambar adalah tempat bermain. Tapi jangan terburu berprasangka. Taman bermain ini menyimpan sesuatu!


Jadi, ternyata di taman bermain tersebut terdapat tempat untuk mengisi ulang baterai ponselmu, jika saat itu baterai ponsel habis atau lemah! GRATIS! FREE!!
Caranya mudah sekali. Tinggal memasukkan ponsel ke dalam salah satu kotak dalam alat permainan di sana, memasang setruman pada ponsel, lalu silahkan mengayuh pedal atau menarik tali yang ada. Cara ini tak lain dan tak bukan biasa kamu temukan seandainya pergi ke gym. Tapi, tanpa perlu ke tempat mahal itu, kamu bisa berolahraga bahkan sambil menyetrum ponselmu!
Praktis bukan?
Sayang belum masuk di Indonesia XD





sumber : Sponge KBS

Wednesday, January 21, 2009

First time

Wow, finally! i came to school, tought Japanese and...well, i guess I did an embarrassed thing. I don`t know. I hope nothing`s wrong with me.

They`re noisy student. But, actually a smart student. My friend said that her student (she has different class with me) can`t read Hiragana well. I mean, they`re too lazy to read Hiragana, so the teacher must put romaji in every Hiragana words. But, in my class, they can read Hiragana not bad as I thought before.

So, this is my first time to teach. I`m very nervous and don`t know what to do. But because every minute we laugh together, I thought I can handle it. Even I get wrong when I was tought about time. I don`t know, but it`s not because of nervous, but...that`s me! I mean, my brain little bit delays of thinking LOL

But, you know...as a high school student, they`re likes to play a lot. That`s why they`re noisy. They were asked me any kind of question, like where did I study, or where did I live, yeah, some kind of that.

I`m not really interesting to become a teacher, but being a teacher is not bad. Maybe, some day I will change my mind to teach in high school.

well, I hope this day can be my experience.

Monday, January 19, 2009

Hahaha Scene

Ups, I copied the Dong Bang Shin Ki`s song title, Hahaha Song.

Ok, let`s start it. First of all, this is my first post in English, I hope you can understand if you find a mistaken.

This happened when I have been studied at university. Me and my friend was sat in classroom, talked about Korean Boy band and...suddenly my eyes saw a person pass through a window. He sat alone, under the tree, looks like a poor guy. Actually, nothing wrong with this case, if he wasn't wear a halter neck shirt and blazer in the hot air. Can you imagine to wearing that?

So, for us, that could be an enjoyable scene when we bored.

We keep our eyes to him.

We saw how he sat, and then what did he do after day dream for a few minute. After that, we saw that he red a book, or something that we can`t see because he sat backing at us. After a long minute, we saw him already moved. He cleaned his stuff, putt on his bag, and stand up. We laughed together because, when he stand up, the wind blew up his hair, so he looks like an artist act for drama. Its too much.

But, the shock thing is he saw us!

Im not really sure about this, but his eyes came insight to us, even we watched him behind a window. But we laughed a lot.

I never been done this before, keep watching a guy who`s not handsome! It just because I really want to know, what did he do in that place. I mean, no one come to that place, because there`s nothing to do. Quite place, little bit dirty, and looks an alienation.

Hey, i just wondering what did you do, LOL

just for having fun to see you ^^

Saturday, January 17, 2009

Template baru...

Hmm, kenapa yah saya suka banget ganti-ganti template? Sepertinya belum menemukan yang cocok. Tapi saya harap template yang kali ini bisa cocok dan nggak ganti-ganti lagi.

Pertama saya lihat template ini, saya langsung jatuh hati. Kenapa? Karena saya suka dengan suasananya yang berwarna coklat dan teduh. Ditambah ada pula dedaunan mapple, dimana saya memang suka banget dengan musim gugur yang identik dengan daun ini. Dan...ada bebek mungil di sudutnya. It`s look cute..^^

Saya berterimakasih pada kawan saya yang memberitahukan tentang template ini, hahaha, credit to arik. Kalau saja dia nggak kasih tau saya soal link template ini, pasti blog saya masih terluntang lantung dengan template asal-asalan (hitam polos, hanya berhiaskan gambar para penyanyi korea kesukaan saya). Yah, meskipun saya sempat mengubahnya dengan template lain, dengan sudut kiri bergambar sepasang sepatu converse. Rasanya kok seperti mempromosikan satu barang, yah. Untunglah sekarang muncul gambar bebek.

Kono e ga suki, kimi mo suki no kai?
Haha...

Thursday, January 15, 2009

Untuk Kawanku...

Hi, kawan...

Telah lama ada sesuatu yang terasa hilang. Ketika satu pagi kembali berganti, kamulah sang malam yang hilang. Apakah kamu tau saya masih berdiri di tempat, diam bagai bayang panjang berwarna gelap yang biasa terabaikan. Bahkan ketika kamu menundukkan kepalamu, kamu tidak akan pernah tau kalau saya ada begitu dekat denganmu. Begitulah kawan, saat sebuah matahari telah kamu rengkuh dan malam tidak pernah lekat dengan pagi. Begitu akan seterusnya.

Keadaan ini...

Kawan, kenapa harus bahasa hati yang mengucapkan perpisahan. Padahal jarak begitu dekat. Kamu lihat sepasang sepatu tua itu? Dulu kita seperti itu, layaknya sepasang sepatu yang tidak mungkin bisa dikenakan apabila hanya ada sebuah. Selalu terkait bersama, begitu erat dan rapat, layaknya untaian setiap tali-temalinya yang lembut,seolah saling melindungi dan berusaha melindungi. Ketika kotoran membuat sebuah noda jelek, bersama-sama kita akan tampak jelek. Saat jernihnya air telah menghapus semua kotoran, maka kita cantik bersama.

Kawan, tahukah sekarang...

sepatu itu kini terpisah, dengan satu dalam keadaan bersih dan satu lagi terkoyak dimakan anjing nakal. Tidak bisa diperbaiki. Sulit sekali, kecuali membuangnya dan menggantinya dengan sesuatu yang baru.

Tapi malam akan selalu ada...

Kawan, ketahuilah itu...

Malam tidak akan pernah terkoyak layaknya sepatu. Malam akan selalu berjuang di sini, berusaha tetap dengan gelapnya. Agar sebisa mungkin menghadirkan kilauan cahaya yang berkelap-kelip.

Yaitu kamu.

Sunday, January 11, 2009

Sashimi..enak atau enek?

Beberapa kali menonton acara Korea, beberapa kali itu jugA saya melihat tentang kebudayaan makanan mereka. Tak ubahnya dengan orang Jepang, orang Korea pun suka makanan yang masih fresh, alias baru saja "dibunuh" alias TIDAK dimasak. Hiii... jujur, saya enek melihatnya. Bukan karena benci atau bagaimana, tapi secara pribadi saya memang tidak menyukai makanan yang belum dimasak. Paling tidak untuk daging, mereka seharusnya sudah mengalami proses yang namanya masuk ke dalam kuali yang dalam keadaan panas. Kalau sayuran mentah, saya bisa memaklumi, tapi daging mentah? Bah, jangan harap saya memakannya. Bisa muntah di tempat.

Tapi saya heran, kenapa orang Korea dan Jepang itu suka ya makanan yang belum dimasak? Biasanya dikenal dengan sashimi. Kata mereka (berdasar yang saya tonton dari sebuah variety show Korea - Family Outing #17), daging ikan yang mereka makan itu enak sekali. Saya tak bisa membayangkan, darimana sisi enaknya ketika kamu makan daging yang baru saja kamu tangkap dari laut dan HANYA mengalami proses pencucian dialiran air keran!

Oke, untuk ikan, rasanya sudah cukup biasa. Melihat begitu banyak beredar, bahkan di Jakarta pun sudah mulai disukai beberapa kalangan. Tapi, bagaimana kalau ayam? Pernah terpikir untuk makan ayam mentah? Yang saat kamu pesan, sang pelayan segera mengambil satu ekor ayam dari kandang, lalu membunuhnya dan mencuci bersih kemudian dipotong kecil dan ... taraa... langsung ada di hadapanmu, menunggu masuk ke dalam perut??!

Saya tidak mau!!
Ikan saja saya tolak, apalagi ayam! Juga kawanan binatang lainnya!


daging ayam mentah itu tersaji di piring bagian tengah

Di salah satu daerah di Korea, konon kabarnya banyak restoran yang menjual daging ayam mentah ini. Prosesnya seperti yang telah saya katakan di atas, tinggal pesan, lalu ayam akan langsung dipotong langsung setelah dibunuh dari kandangnya. Kasihan sekali nasib ayam gendut itu.


ini juga salah satu sashimi ayam

Ah, meskipun terlihat menarik di gambar, saya tetap tidak berniat menyantapnya. Bagaimana kalau kamu sendiri? Apa tertarik mencicipi atau jangan-jangan malah suka sekali dengan makanan mentah seperti itu?
Hahaha, hal semacam ini memang kembali ke selera masing-masing, tapi lidah jawa saya ini rasanya tidak akan bisa menerima makanan semacam itu.

Thursday, January 8, 2009

Palang Pinggir Jalan

Perjalanan panjang memang terkadang membosankan, taqpi jangan salah, karena menurut saya, ada kalanya akan terasa menyenangkan. Lakukan saja hal yang satu ini : mengabadikan palang-palang yang berdiri tegak di pinggiran jalan sesawahan.

Ini beberapa gambar palang yang berhasil saya ambil, karena tentu saja kesulitan mengambil gambar palang tersebut dari balik jendela mobil yang terus melaju meski dengan kecepatan sedang.



Saturday, January 3, 2009

Introducing my dog ^^

Waktu itu saya mendapat anak anjing yang mungil dan bertubuh gempal. Lucu sekali. Saya putuskan memberi nama Ciko ^^
Sekarang, anak anjing itu sudah tumbuh besar dengan cepatnya. Saya sendiri sampai heran melihat perkembangan si anak anjing yang mungil itu. Kini, tubuhnya sudah sangat berat. Tidak seperti dulu yang bisa saya gendong. Sekarang sudah seperti anak berusia lima tahun. Berat sekali jika diangkat.

Meski tubuhnya besar, Ciko tetaplah anjing yang lincah. Seringkali saya pusing melihat tingkahnya yang begitu aktif. Tapi saya suka dengan wajahnya. Dia tampak seperti anak kecil manis yang sedang tersenyum.

Dan yang tidak saya sangka, Ciko suka di poto. Layaknya anjing potogenik, dia bisa seolah-olah tersenyum saat adik saya menyorotkan lensa ke arahnya.

Dan inilah hasil jepretan itu.






Friday, January 2, 2009

Bye, Jogja

Seminggu sudah saya melewati hari-hari di sebuah kota di jawa tengah, Jogjakarta. Kota yang ramai, namun menyimpan harta yang indah.

Perjalanan memakan waktu 12 jam lebih. Sejujurnya saya merasa letih, meskipun hanya duduk sebagai penumpang. Tapi tetap saja, pantat terasa panas dan tak betah. Untung beberapa kali mobil kami beristirahat di pertamina atau untuk sekedar mengisi perut. Lumayanlah.

Jadi, hari pertama, saya mengisi waktu di Jogja dengan mengunjungi malioboro. Tak terkira betapa ramainya. Mengingat malam minggu, memang. Tapi tak ada salahnya sesekali mencoba bergabung di tengah keramaian itu, meski pulang hanya dengan oleh-oleh capek! Tapi kenyataannya, toh saya tak kapok mengunjungi malioboro untuk kedua kali. Dan kali ini siang hari, alhasil semua bangunan bisa terlihat lebih jelas dan ... yak ampun! kenapa saya baru sadar ada bangunan begitu indahnya di sana. Seperti Kota di Jakarta. Bangunan di ujung Malioboro, bertepatan dengan lampu merah. Gedung BRI, lalu ada gedung Pos Indonesia dan Bank Indonesia (kalau saya tak salah ingat). Tiba-tiba membludaklah keinginan untuk mengabadikan semua pemandangan itu. Tak ketinggalan monumen-monumen yang ada di sana, juga segala kemacetan yang sedang terjadi.


ini adalah gedung pos indonesia dan ... hihi, saya mempoto abang tukang becak :)


"Yang ini adalah gedung BRI," kata si model di poto :P


yang ini entah tugu apa, tapi bentuknya lucu, hingga saya abadikan :)


kalau yang ini, saya lupa...:D tapi sepertinya berhubungan dengan perang >.<

Jalan-jalan di tempat ramai seperti itu, tentunya tak tahan membuat perut saya kelaparan. Tadinya kami berniat membeli makanan setelah lewat Malioboro, tapi ternyata di sana sedang diadakan pameran kuliner! Hahaha...beruntung sekali. Saya pun tak menolak masuk ke tempat itu. Lumayan kan, bisa memilih banyak makanan yang kita mau hanya di satu tempat?! Keliling-keliling, akhirnya saya pun memutuskan untuk makan soto. Sepertinya enak, karena banyak pengunjung.


ini loh soto yang punya sambel pedes buanget :) -jadi inget waktu anak dong bang dikasih makaanan pedes sama Channel A-

Nah, kenyang makan, saya dan adik serta sepupu saya, masuk ke sebuah museum yang letaknya ada di sebelah tempat makan. Namanya kalau tidak salah adalah Verderburg. Benteng peninggalan Belanda yang konon katanya angker. Tapi begitu masuk ke sana, saya malah menyukainya.


pose di salah satu bangunan :)


ini juga salah satu bangunannya :)

Selesai jalan-jalan di sana, kami pun pindah tempat. Hm, saya juga banyak borong buku di Jogja. Kenapa? Karena di Jakarta tidak ada toko buku yang menyediakan diskon sekaligus sampul untuk semua bukunya. Tapi di Jogja ada! Menyenangkan sekali. Dan karena saya hanya "pulang" setahun sekali, saya pikir tak ada salahnya memborong banyak buku di sana, hahaha...