Thursday, December 15, 2011

Keadaan yang Tidak Maksimal

Saya bingung.
Kenapa selalu ada saatnya saya merasa tidak ingin melakukan apa-apa? Cuma ingin bermalas-malasan, atau melakukan sesuatu yang tidak terlalu melelahkan-seperti berpikir. Belakangan memang otak kepala ini harus terkuras demi sebuah potongan hal yang bahkan keputusannya pun juga belum saya temukan. Saya capek. Capek mikir tepatnya. Karena semua itu akan berlabuh bersama dengan kekhawatiran, keraguan, pertimbangan ini itu, atau ketakutan akan sesuatu yang tidak beralasan. Sementara waktu terus mengejar dan keputusan harus serta merta dibawa ke meja hijau.

Rasa capek yang mengukung gerak saya itu biasanya berujung pada jatuhnya mood saya. Entah jadi semakin pelit kata, pelit gerak, pelit duit (hehe, yang ini selalu kayaknya *loh). Dan, yang jelas, saya mem-'babi' hari ini. Itu istilah teman saya kalau sedang disetanin dengan napsu makan yang tinggi tanpa diimbangi dengan gerak yang cukup. Lah, wong saya cuma makan, duduk, nonton dorama. Paling bergerak dikit untuk nyuci dan masak. Bahkan keinginan untuk menyelesaikan beberapa tulisan pun, rasanya berat. Otak benar-benar sedang manja.

Ah~ saat-saat begini, kenapa kopi pun nggak mau kompromi sama saya, sih? Menyebalkan!

NOTE :
Kemarin saya wawancara dengan Gagas media via twitter. Linknya bisa dibuka di claracanceriana.wordpress.com. Biar nggak mood baik, tapi promosi tetap harus berjalan.
Hayooo, jangan lupa beli buku saya ya~~ xD

Monday, December 12, 2011

Merancang Masa Depan

Siapa pun pasti ingin menapaki masa depan dengan bahu tegak dan mata bersinar cerah. Tak ketinggalan saya. Membayangkan sosok saya akan lebih baik lagi, lebih memiliki nilai, di tahun depan. Sayangnya, semua itu masih ada di khayalan. Baru sampai pintu depan, belum disuruh masuk apalagi duduk nyaman.

Tapi, sepertinya masa depan itu kurang bersahabat pada saya. Setiap kali saya meraba, dia pasti menghindar. Jadilah, saya seperti kehilangan arah. Padahal sebentar lagi tahun akan segera berganti. Ketika ditanya soal resolusi tahun 2012, maka saya serasa mati kutu. Jika sudah begitu, maka saya akan menyudutkan sikap tak tegas saya.

Seandainya ada obat penyembuh untuk ketidaktegasan ini, saya mau beli.

Bagaimana dengan teman sendiri?
Sudahkan merancang resolusi untuk tahun depan?

Saturday, December 10, 2011

Masih Misterius

Kalau kata orang, hidup itu banyak hal menariknya. Ada teka-teki, ada kejutan.

Di sisi inilah saya bertemu dia.
Sebenarnya, kalau sekarang dikatakan sebagai teman, saya akan menyanggah kuat-kuat. Kami, saya dan dia, masih murni stranger. Orang asing. Tapi, entah karena isi kepala saya penuh dengan imajinasi atau karena tertarik pada detail yang sebenarnya bagi sebagian orang tidaklah penting, sampai sekarang saya masih sedikit takjub. Atau kalau mau disederhanakan, terheran-heran.

Semua itu dimulai ketika saya mulai mengikuti kelas Simulasi Ujian Kemampuan Bahasa Jepang yang diadakan di Japan Foundation. Awal-awal kelas, memang tak ada sesuatu yang menarik kecuali beberapa kosakata baru yang saya dapatkan (yah, memang itu, kan, slaah satu tujuan kelas ini dibuka). Di minggu ke sekian, saya juga masih berhadapan dengan situasi yang sama. Hanya saja, waktu itu dalam perjalanan menuju tempat parkir yang letaknya di Plaza Senayan, saya harus melihat punggung seseorang yang berjalan lebih cepat beberapa meter di depan saya. Yang saya sadari kemudian bahwa orang itu adalah salah satu peserta kelas.

Saya akui, saya datang ke kelas itu setiap minggunya, hanya untuk belajar. Saya tidak menjalin pertemanan, saya juga tidak banyak bicara dengan siapa pun. Murni karena memang ingin belajar saja. Jadi, ketika saya disuguhi punggung dari orang yang setiap minggunya ada di kelas yang sama, saya tetap menjaga jarak dan memilih diam. Apalagi dia juga melakukan hal yang sama. Dia hanya diam, meski saya tau dia sempat menoleh ke arah saya. Mungkin berpendapat sama. Oh, siswa dari kelas yang sama.

Kejadian berikutnya, berlangsung sewajarnya. Saya datang ke kelas. Dia juga datang ke kelas. Saya sibuk melamun sebelum kelas mulai, dia sibuk dengan mencari teman ngobrol. Yang jelas bukan saya. Tapi, entah kenapa, keberadaannya tetap mendapat tempat di mata saya.

Hingga akhirnya saya sempat absen tidak masuk kelas karena sakit.

Waktu itu saya sama sekali tak berpikir apa pun. Bahkan secuil tentang dia pun tidak. Saya hanya terbaring di rumah, memikirkan bagaimana saya menyia-nyiakan satu jam setengah yang bisa saya gunakan untuk mempelajari materi Noryouku Shiken. Untungnya, pihak Japan Foundation tetap memberikan muridnya kopian materi, meski yang bersangkutan tidak masuk hari itu. Jadilah, minggu berikutnya, saya menagih hak saya itu.

Seusai kelas, saya mendekati Sensei, bermaksud meminta materi. Ada satu anak lain dan juga dia, yang maju ke meja Sensei. Saya pikir mereka berdua hanya ingin diskusi dengan Sensei. Tapi, yang saya dengar adalah (terutama dari dia) bahwa mereka sakit.

Saat itu saya sebenarnya sedikit bengong.

Kok, bisa, ya, sakitnya barengan?

Dan, demi materi itu, kami pun terpaksa menunggu Sensei mengkopikan lembaran materi. Tapi, diantara saya dan dia tetap tak terjalin obrolan. Dia hanya sibuk mondar-mandir. Saya sibuk, mengobrol dengan beberapa cewek yang ada di sana. Biar begitu, saya bisa merasakan bahwa ada kalanya mata kami bertemu.

Selesai semua kejadian-kejadian itu, saya pun tak banyak berpikir lagi. Yang ada dalam kepala saya cuma cara menghapal kanji. Apa sebaiknya saya menelan ampas kanji yang sudah dibakar, atau dalam kondisi mentah-mentah. Tapi, saya tidak memilih keduanya. Saya milih pasrah. Hingga harinya tiba. Pagi itu saya bangun terlalu pagi. Bersiap-siap dan langsung menembus udara dengan kendaraan. Saya paksakan diri menelan dua porsi kopi, cuma demi membuka pori-pori otak.

Jalanan masih lengang. Saya juga tiba satu jam lebih cepat dari waktu yang diharuskan. Sampai di Kampus Unsada, saya langsung mencari ruangan sesuai dengan kartu ujian punya saya. Di sana, saya sempat bertemu teman. Ngobrol sedikit, tanpa mengungkit si kanji atau bunpou apa pun. Lalu, saya memutuskan untuk kembali ke tempat duduk saya saja. Mungkin sisa waktu akan memaksa otak saya mengingat sedikit grammar yang bisa saya bawa.

Saat itulah, kelas mulai ramai. Tak ada yang mengejutkan saya, kecuali dia. Dia masuk ke kelas yang sama dengan saya, tampak mencari-cari nomor kursinya, dan....

Dia mendaratkan pantat di kursi di sebelah saya!

Spontan saya melongo. Ini mungkin lebaynya saya, ya. Tapi, tanpa bisa saya kendalikan, saya merasa ada sesuatu yang pantas ditertawakan, meski tidak lucu, juga pantas dipertanyakan, meski tidak akan ada jawabannya. Apa pun itu, saya merasa ada sesuatu yang menggelitik.

Ditambah lagi, setelah tujuh kali kami saling tau keberadaan masing-masing, tanpa sekali pun bicara, akhirnya saat sebelum ujian itulah dia baru menyapa saya. Ya, cuma sapaan basa-basi dan mengobrol sedikit, sebelum akhirnya kembali serius dengan persiapan ujian. Karena tegang, saya pun mengacuhkan dia. Terpaksa, kok. Soalnya, meski saya berusaha membaca kembali materi yang ada, otak saya keburu tersumbat.

Mungkin bagi orang lain, entah apanya yang layak untuk dipikirkan, apalagi dipertanyakan. Tapi, bagi saya, ada sesuatu yang menggoda saya untuk memikirkan hal ini. Bukan, bukan karena ada perasaan atau apa. Ini tidak mencapai tahap semacam suka. Hanya saja, benar-benar karena saya merasa ada sesuatu yang..., ah, saya nggak tau bagaimana mendeskripsikannya dalam kata-kata. Bahkan saya sendiri tidak berencana menuliskannya dalam blog. Cuma, tanpa saya bisa jelaskan juga, tiba-tiba otak saya sudah memerintahkan untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan.

Yang jelas, dia itu adalah hal misterius yang mengejutkan dalam pengalaman saya.

Dan, saya senang mengalaminya.


note :
Kalau dia sampai baca tulisan saya, saya cuma mau bilang 'hai' saja, kok. Hahaha. Saya memang nggak tau mau bilang apa sama dia.

Haruskah saya beberkan namanya? Inisial mungkin -E-

Thursday, December 8, 2011

Ada yang Ketinggalan...

Saya dapet protesan. Hahaha. Dari Mbak Wuri, karena salah ngerjain PR. Duh, maap ya Bu Guru. Saya kurang awas baca perintahnya. Jadi ternyata selain 11 pertanyaan yang dikasih Mbak Wuri, saya juga harus menuliskan 11 hal tentang diri saya. Ditambah juga menjawab 11 pertanyaan lain. Astagah, kenapa bisa ke skip sama sekali ya. Hihihi.

Makanya itu sekarang saya kerjain yang sisanya. Biar nggak dimarahin.

Tahap pertama, 11 hal tentang Clara :

1. Lulusan Sastra Jepang, tapi bahasa Jepangnya masih senen-kemis. Biar begitu saya masih merasa bersyukur masuk jurusan ini, sama sekali nggak menyesal meski mungkin orang bilang jurusan sastra itu susah cari kerja. Setidaknya saya senang di jurusan ini, ketimbang dulu memaksakan diri masuk Psikologi (syukur, ditolak sama kampusnya).

2. Suka dengan hal-hal berbau Asia (Jepang dan Korea khususnya). Nggak tau kenapa saya nggak begitu senang melihat penampakan bule yang terlalu 'garang' di mata saya. Maksudnya, fisik mereka kan memang dari sananya agak bongsor.

3. Pertama kali jatuh cinta dengan menulis, yaitu SMP, tapi mulai serius dengan tulisan saat kuliah. Tapi, sampai sekarang saya merasa kencanduan dengan nulis.

4. Bisa baca hangul, tapi nggak ngerti artinya, kecuali potongan kata yang terbiasa dipakai di drama. Itu pun bukan tulisan tangan, ya. Tulisan tangan jauh lebih susah dibaca ketimbang tulisan komputer.

5. Nggak bisa punya kamar yang rapih. Mungkin karena kebanyakan buku-buku, mulai dari kopian buku jaman kuliah sampe komik-komik. Beberapa juga nggak punya tempat, jadi saya geletakkin gitu aja.

6. Saya termasuk tipe orang yang pendiam di saat baru kenal, tapi kalau sudah ketemu nyambungnya, bisa bawel juga, kok.

7. Saya termasuk penggila karaoke. Dan, bisa ditebak, lagu-lagu karaokean saya pasti isinya Kpop. Kalau sudah masuk ruang karaoke bersama partner saya--Orizuka, paling nggak butuh waktu 5 jam untuk bisa keluar lagi. Rekor kami adalah 6 jam. Dan, hanya berdua! Hahaha.

8. Untuk saat ini, sedang mengisi waktu dengan tim Zonk Sister mengerjakan skrip untuk program Nilai Kehidupan di Trans TV. Saya belajar banyak mengenai cara menulis skrip di sini. Dan, ternyata menulis skrip itu cukup susah.

9. Saya punya empat anjing di rumah (Dorami, Astro, Kimba dan Mimi). Kalau capek atau bosen, saya akan keluar dan memperhatikan gerak-gerik anjing saya, atau sekedar mengelus-elus mereka. Perasaan jadi tenang lagi.

10. Saya sangat ketergantungan pada kopi. Dan, belakangan mulai menyentuh black coffee, tapi nggak suka yang pakai ampas. Dulu porsinya cukup segelas per hari. Sekarang bisa dua gelas per hari.

11. Saya lebih memilih di rumah, ketimbang jalan-jalan ke mal. Saya akan jalan ke mal kalau akan bertemu teman, ke toko buku, atau nonton. Itu saja.


Berikutnya adalah tahap ke-2, tahap menjawab pertanyaan yang agak-agak mengetes kemampuan intelektual saya yang sama sekali tidak intelek. Sok atuh, ini jawabannya.


1. Telur dulu ayam dulu? Alasan harus ilmiah.
Ayam. Kalau nggak ada ayam, nggak ada telur.

2. Gado-gado terdiri dari sayuran apa?
Toge, kangkung, pare, kentang, tahu, kacang panjang, kol, tempe.

3, Kalau sarapan pagi enaknya makan apa ya?
Kalau saya, yang penting ada kopi. Biasanya sih makanannya mie, bubur atau roti. Itu aja pilihannya.

4. Kalau kamu presiden, tolong jelaskan alasan politis mengapa harus Syahrini yang disodorkan ke cowok-cowok kece dari luar negeri itu?
HAH? Emang hubungan Syahrini sama politik apa ya? *garuk-garuk kepala* -_-a

5. Lagu yang suka kamu dengar kalau lagi galau apa? Sebutkan alasannya dari sudut pandang hukum.
Apa ya, yang jelas sih lagu-lagu yang ceria, dong. Lagu 2PM yang Put Your Hands Up itu cocok banget buat bangkitin mood galau jadi mood party *loh*. Nggak ada penjelasan dari sudut pandang hukum karena saya anak sastra.

6. Seandainya kamu itu reinkarnasi dari seseorang di masa lalu, kamu berharap reinkarnasi siapa?
Ha..., siapa ya. Nggak kepikiran, serius. Saya orangnya move on-an kok, jadi nggak suka berhubungan dengan masa lalu #eaaaaa

7. Mahluk halus yang paling menakutkan buat kamu apa?
Pocong. Peduli amat dengan jaman sekarang yang udah ada Poconggg. Saya tetep masih takut sama doi.

8. Saya minta resep masakan tradisional Zimbabwe dong, please?
-_-a

9. Kalau misalnya ada Uni Asia berarti harus ada mata uang bersama dong ya... usulkan dong nama mata uang barunya!
Saya kok makin bingung ya. Pertanyaannya berat.

10. Tempat wisata mana yang seumur-umur kepingin kamu datangi tapi belum kesampaian? Kalau ke sana mau ajak siapa?
Waduh, banyak dong ini mah. Tapi, sebenernya pengen banget dateng ke Belitong. Gara-gara Laskar Pelangi!

11. Kalau kamu diangkat jadi presiden, apa yang akan kamu lakukan berkaitan dengan perlindungan orangutan? Jawaban harus serius karena ini masalah serius.
Jawaban serius, tapi paling standar : melindungi orang hutan. Kalau ditanya caranya, saya sendiri juga bingung. Tapi, mungkin ketimbang mengurusi orang utannya, saya ingin menindaktegas dulu bagi para penebang hutan liar yang sudah mengambil jatah tinggal si orang utan.

Nah, kalau begini sudah selesai, kan? *lirik Mbak Wuri*

Tuesday, December 6, 2011

Sebelas Pertanyaan di Rumah

Lagi main-main ke blog Mbak Wuri, saya malah mendapat PR darinya. Hihihi. Kebetulan, saya lagi malas melakukan apa-apa, jadi sekalian saja saya kerjakan.

Ada sebelas pertanyaan yang Mbak Wuri ajukan. Ini dia :

1. Apa yang kamu tau tentang nihon no bunka? (Japanese Culture)?
Hm, saya sastra Jepang, sih, tapi pertanyaannya tetep bikin saya mikir. Haha. Kalau dalam kepala saya, kata anime akan keluar pertama kali. Tapi, Jepang bukan cuma tentang anime aja, kan, Mbak? Yang jelas budaya Jepang sangat unik dan beragam--buat saya.

2. Apa sich Guillain-Barre Syndrome (GBS)?
Err, jujur saya nggak tau. Tapi, saya pernah denger.
(googling dulu)
Ini semacam otot yang lemah gitu ya?

3. Siapa orang paling berpengaruh dalam kedewasaanmu berpikir?
Ada beberapa temen saya yang memang cukup dewasa dalam berpikir. Saya juga suka curhat sama mereka. Tapi, saya rasa yang paling berpengaruh justru adalah buku, drama dan beberapa tayangan variety show.

4. Apa yang kamu tau tentang Jogja?
Tempat saya pulang tiap tahun hahahaha.

5. Bagimu, Siapa Artis/Aktor paling Keren sedunia?Alasannya?
Paling keren? Hm, kalau ada 'paling'-nya sih susah. Tapi, saya sangat kagum dengan penyanyi bernama Kwon Boa. Entah apa, tapi bagi saya dia terlihat begitu mengagumkan. Setidaknya dulu, di jamannya, dia sangat keren.

gambar diambil dari sini

6. Sebutkan 11 Boysband/Girlsband yang lagi menjamur di Indonesia!
Super Junior, SNSD, MBLAQ, BEAST, Miss A, 2 PM, Dong Bang Shin Ki, Girls Day, SHINee, f(x), Big Bang.

7. Kalo kamu dapet pelayanan yang kurang baik dari Costumer Service/SPG salah satu layanan public? Apa yang kamu lakukan?
Karena saya ini biasanya pendiam, jadi jarang komplain. Saya akan komplain kalau sudah kelewatan buruk pelayanannya.

8. Kalo kamu dapet liburan ke Jepang dan bebas menentukan tempat yang akan dikunjungi. Dimanakah kamu akan berkunjung?
Wah, ini susah. Pertama saya belum pernah ke Jepang sama sekali, jadi nggak bisa membayangkan mana tempat yang kira-kira enak. Tapi, mungkin saya akan memilih Kyoto karena dari yang saya dengar, tempat itu tenang dan banyak bangunan bersejarahnya. bener nggak, sih?

9. Siapa nama panjang pacar pertamamu?
Hideto Takarai. Sekarang dikenal dengan nama Hyde.

gambar diambil dari sini
Ok. Jangan percaya. *ketawa setan*

10. Kalo kamu lg sedih/down, hal apa yg bisa bikin km semangat dan tersenyum lagi?
Lagu. Khususnya Korean Pop, sih. Buat saya lagu-lagu Korea itu punya feel yang langsung bisa tersampaikan dengan baik. Mau itu lagu up-beat atau mellow.

11. Radio Favorit dikotamu?
Jarang denger radio, tapi Papa saya suka pasang motion radio. Dan, lucu sih pas jam siaran Dagienk dan Miund.

Ahhh~~~ akhirnya PR ini selesai juga.
Saya bingung kalau mau lempar, lempar ke siapa. Jadi semua yang mengisi kolom komentar diharapkan mau mengerjakan pertanyaan ini. Yaaaa??? *merujuk*

Saturday, December 3, 2011

GAP Antara Sekolah

Dalam rangka menyelesaikan urusan kode booking yang sempat hilang, saya mampir ke kantor teman saya yang adalah sebuah sekolah bertaraf internasional. Hal pertama yang menjadi reaksi saya cuma satu : tercengang! Berkali-kali rasanya saya menggumamkan, "Wow, sekolahnya keren banget." Gedungnya terdiri dari sepuluh buah, berdiri di tanah seluas lima hektar. Gedung itu mempunyai masing-masing tema, begitu juga dengan fungsinya. Bahkan ada gedung khusus olahraga, taman luas yang sangat cantik, kolam renang, taman bermain bahkan taman pasir!

Kebetulan, gedung yang pertama kali saya injak adalah bagian perpustakaan.

Luar biasa. Saya kembali dibuat tercengang dengan interior gedung yang dibuat dengan sangat nyaman. Guru-guru asing (bule) berkeliaran dalam balutan kaos polo dan celana jeans, atau tipe baju yang sangat santai. Koleksi bukunya, terdiri dari beberapa bahasa yang ditata dengan sangat apik.

"Lo tunggu sini, ya."
Kata teman saya. Saya pun mengiyakan dan duduk di salah satu sofa dengan deretan bantal yang empuk, yang kalau benda itu ada di perpustakaan SMA jaman saya, sudah bisa ditebak nasibnya, yaitu menampung cowok-cowok yang ingin tidur di atasnya.

Sambil bermain ponsel, saya pun duduk dan menunggu teman saya yang masih harus 'mencari peluang untuk misi besar kami'. Saat saya sedang anteng duduk, rupa-rupanya anak-anak seusia SD muncul dari ujung lorong. Anak-anak kecil dengan berbagai rupa fisik. Ada yang bule tulen, ada yang terlihat asia, bahkan keindia-indiaan (eh, ini asia juga ya, hehehe). Rupanya mereka sedang menikmati waktu istirahat (berhubung saat itu jam 12 siang).

Sekumpulan anak cowok, mengelilingi meja. Lalu seorang cowok lagi, datangm sambil membawa laptop. Dia berkata, "I bring my laptop." Ups. Sementara cowok-cowok di sana sibuk, ada seorang gadis kecil yang saya rasa keturunan Korea, duduk di sebelah saya sambil membuka laptop (ada gambar apel kegigitnya, loh). Saya perhatikan apa yang akan dilakukan gadis kecil itu dengan laptop secanggih itu (huhu, saya aja masih pake windows *untel-untel cacing*). Dari ekor mata saya, laptop yang tampak kebesaran dari ukuran pahanya itu, menampilkan sebuah browser. Dari sana, si gadis cilik itu membuka sebuah situs dan tau-tau muncul bilangan-bilangan dengan tanda penjumlahan. Saya masih memperhatikan. Tangan si gadis kecil bergerak-gerak. rupa-rupanya dia sedang berkejaran dengan waktu untuk menjawab semua soal berhitung yang disajikan website tersebut!

Saya cuma bisa ngurut dada. Menatap iri pada laptopnya, sambil memuji kelakuan si gadis cilik yang memanfaatkan internet dengan sangat baik di sela waktu istirahatnya.

Singkat cerita, saya selesai melakukan misi dengan teman saya. Tentu saja saya bermaksud untuk pulang. Tapi, kemudian teman saya itu menawarkan 'tur' keliling sekolah. Di sanalah saya baru tau dengan semua isi gedung. Bahwa sistem pelajaran di sana menganut 'moving class' sehingga begitu melihat ruang kelas yang ada, tak jarang saya menjumpai kelas kosong. Tapi, ternyata dengan sistem pelajaran di sana, tak mustahil membuat satu anak mendapat pelajaran private dari guru yang ada. Tak heran, ketika saya mengetahui biaya yang harus dikeluarkan untuk menyekolahkan anak di sana. Duh, mahalnya bener-bener mahal. Per tahunnya, biaya bisa mencapai ratusan juta.

Kemudian, beberapa hari yang lalu, saya menonton Kick Andy. Hari itu temanya tentang pengajar muda. Tentu teman-teman sudah tau apa itu pengajar muda, kan? Yang belum tau bisa cek ke http://indonesiamengajar.org/

Para pengajar muda ini dikirim dengan misi mencerdaskan anak bangsa. Tak tanggung-tanggung mereka dikirim ke pelosok negri yang memiliki sekolah dengan fasilitas amat kurang. Boro-boro sepuluh gedung, satu gedung saja itu pun sangat seadanya. Berlapiskan kayu-kayu. Boro-boro ada lapangan bermain dan olahraga yang terpisah, ada lahan kosong saja mungkin mereka sudah senang.

Menyaksikan kenyataan ini, rasanya miris sekali.

Kenapa GAP itu rasanya begitu jauh sekali?

Note : Saya nggak bisa memasang foto sekolah internasional itu karena saya bukan sedang mempromosikan sekolah tersebut, juga tidak sedang menghinadina. Saya cuma orang awam, yang kebetulan menyaksikan bahwa memang kesenjangan yang bagai langit dan bumi itu ternyata benar-benar ada. Dan, ternyata itu sangat menyesakkan.

Thursday, December 1, 2011

Selamat Datang, Desember 2011

November akhirnya selesai.

Dan, ahhh, akhirnya bulan Desember. Bulan terakhir di tahun 2011. Itu berarti kita akan segera masuk ke tahun 2012.

Jika melihat ke belakang, masih banyak hal-hal jelek yang menempel di keseharian. Malas, adalah penyakit utamanya. Ditambah lagi masih juga sering bertengkar dengan diri sendiri. Tapi, puji Tuhan yang saya syukuri, novel ke-3 terbit di penghujung tahun ini.

Menyambut bulan Desember, yang juga berarti akan datang hari Natal, saya berharap bisa mengakhiri tahun 2011 dengan ending yang baik. Apa pun itu hasilnya.

Sebagai permulaan bulan Desember, saya telah memutuskan untuk membuat blog baru (maunya sih website, tapi masih mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu) yang saya khususkan untuk menampung hasil karya saya. Tujuannya supaya tidak tercampur dengan tulisan sampah saya di sini. Tapi, bukan berarti blog pribadi ini akan saya tutup. Sama sekali nggak terpikir mengenai itu, kok.

Nah, sesekali nanti, mampir ke ya tempat baru saya di claracanceriana.wordpress.com



Selamat berbulan Desember, teman ^ ^