Lalu, inilah hasilnya. Beberapa jepretan hasil karya saya sendiri yang masih amatiran.
Showing posts with label tak penting. Show all posts
Showing posts with label tak penting. Show all posts
Friday, December 10, 2010
Rasa Itu Seperti Kopi Sore Hari
Dan, sore itu diisi dengan duduk-duduk sambil bertukar cerita bersama seorang teman, di kedai kopi. Coffee Toffee. Dengan cream yang sangat lembut. Sementara manisnya hazelnut dan kopinya melebur menjadi satu di lidah, menemani tiap kata yang keluar.
Lalu, inilah hasilnya. Beberapa jepretan hasil karya saya sendiri yang masih amatiran.
Lalu, inilah hasilnya. Beberapa jepretan hasil karya saya sendiri yang masih amatiran.
Friday, November 19, 2010
Lelaki Penari Balet

Hmmm..., sebaiknya jangan meniru adegan di bawah ini.
Kenapa? Karena kalau meniru, nanti mendapat malu.
Seperti saya.
Waktu itu, bersama beberapa rekan kantor yang berencana pergi ke luar kota, sedang berkumpul untuk mendiskusikan waktu keberangkatan dan segala tetek bengek yang ada. Dengan tujuan Anyer, jadwal keberangkatan akan dibagi menjadi dua tim. Tim pagi dan tim malam. Saya yang waktu itu cuma mendengarkan (karena sebenernya nggak pengin ikut T_T), akhirnya ditanya, "Clara mau ikut yang berangkat malam atau pagi?"
Lalu, saya pun bertanya, "Yang ikut malam siapa aja?"
Seorang teman menyebutkan beberapa nama. Dia juga menjelaskan kenapa mereka semua memilih untuk pergi sebagai tim malam. Ada yang harus begini atau begitu. Sampai berikutnya dia menyebutkan nama seseorang (sebut saja Z).
"Iya, si Z berangkat malem soalnya mau latihan balet dulu."
Tak ada yang aneh--seharusnya.
Tapi saya menganga heran. Pertama, Z yang disebutkan adalah seorang cowok. Kedua, saya jarang sekali mendengar ada cowok, terutama di lingkungan saya, yang mendalami seni tari balet. Oke, kalau modern dance. Saya punya kenalan. Atau anak band. Beberapa teman saya pun anak band. Rasanya hal-hal seperti itu wajar di telinga saya. Tapi, anak lelaki membalet? Saya baru akrab degan karakter seperti itu ketika menonton Step Up atau film yang berhubungan dengan balet.
Masalah pun selesai.
DAN, saya PERCAYA si Z adalah PENARI BALET.
Di kemudian hari, pembahasan mengenai kepergian ke luar kota itu kembali mencuat. Saya yang masih shock dengan pernyataan bahwa si Z penari balet, kontan ingin tau kelanjutan kisahnya. Kok, bisa-bisanya dia suka balet dan segala macamnya. Jadi, sekali lagi saya bertanya.
"Si Z beneran les balet??"
Lalu teman saya tertawa terbahak-bahak.
"Ya, jelas nggaklah!!"
Yak ampunnnnn..., lagi-lagi saya kena tipu >_<
Ini saya yang bodoh apa otak saya yang kenapa sih, kok begitu saja langsung percaya, ya.
Dan, tadi. Kembali acara diskusi itu berlangsung. Saya sengaja kabur untuk makan. Maksudnya biar nggak diajak gitu. Tapi, ternyata salah. Begitu saya kembali ke ruangan, rekan-rekan kantor saya masih asik berkumpul membicarakan masalah pergi itu. Tersangka Z itu pun hadir di acara diskusi tersebut. Mereka bertanya lagi, barangkali saya berubah pikiran, tapi saya masih keukeuh dengan jawaban nggak. Dan, karena saya masih keukeuh nggak mau ikut, si Z ini pun langsung bilang pada saya.
"Clar, kenapa nggak ikut? Katanya mau liat gue nari balet!"
JEGER! Malulah saya!
Saya kira dia nggak akan tau soal masalah balet itu.
T___________________T
Thursday, November 18, 2010
(Not) Chocolaters
Cokelat? Suka banget =3
Begitu kata sebagian orang yang saya jumpai. Rata-rata dari mereka tergila-gila pada makanan manis yang satu ini. Roti cokelat, es krim cokelat, atau apa pun berbahan dasar cokelat.
Saya sendiri? Hmmm, bukan penggila cokelat.
Justru lebih ke arah tidak suka. Bukan anti. Roti cokelat atau susu ultra cokelat yang dingin masih mau saya cicipi. Tapi, es krim cokelat, hot chocolate, kue cokelat, atau apa pun yang rasa cokelatnya terlalu kental, saya akan langsung menolak.
Saya sendiri juga nggak tau kenapa.
Tapi, rasanya mual sekali kalau harus makan yang banyak mengandung cokelatnya terlalu banyak. Apalagi yang hangat. Mending suguhi saya cappucino atau latte sekalian.
Banyak yang bilang cokelat kan semacam mood booster yang manjur. Tapi, saya memilih cara lain untuk saya jadikan mood booster. Ada banyak bahkan. Salah duanya adalah kopi (cappucino) dan musik. Dua hal ini sudah mampu membuat mood saya kembali menyala-nyala. Bahkan hingga sekarang, cuma dua hal ini yang saya andalkan untuk menjadi pasangan setia di kala saya menulis. Atau mungkin di kala suntuk dan sedih. Bahkan marah.
Musik tak melulu harus klasik. Apa pun selama saya suka. Dan, kopi tak melulu harus hot kadang yang dingin pun bisa menjadi penyejuk. Tergantung pada situasi cuaca hari itu.
Ah..., cokelat. Ternyata tak selamanya menjadi titik kebahagiaan. Ada orang-orang tertentu yang justru menghindarinya dan memilih jalan lain.
Jadi, teman-teman sendiri, apakah penyuka cokelat?
Begitu kata sebagian orang yang saya jumpai. Rata-rata dari mereka tergila-gila pada makanan manis yang satu ini. Roti cokelat, es krim cokelat, atau apa pun berbahan dasar cokelat.
Saya sendiri? Hmmm, bukan penggila cokelat.
Justru lebih ke arah tidak suka. Bukan anti. Roti cokelat atau susu ultra cokelat yang dingin masih mau saya cicipi. Tapi, es krim cokelat, hot chocolate, kue cokelat, atau apa pun yang rasa cokelatnya terlalu kental, saya akan langsung menolak.
Saya sendiri juga nggak tau kenapa.
Tapi, rasanya mual sekali kalau harus makan yang banyak mengandung cokelatnya terlalu banyak. Apalagi yang hangat. Mending suguhi saya cappucino atau latte sekalian.
Banyak yang bilang cokelat kan semacam mood booster yang manjur. Tapi, saya memilih cara lain untuk saya jadikan mood booster. Ada banyak bahkan. Salah duanya adalah kopi (cappucino) dan musik. Dua hal ini sudah mampu membuat mood saya kembali menyala-nyala. Bahkan hingga sekarang, cuma dua hal ini yang saya andalkan untuk menjadi pasangan setia di kala saya menulis. Atau mungkin di kala suntuk dan sedih. Bahkan marah.
Musik tak melulu harus klasik. Apa pun selama saya suka. Dan, kopi tak melulu harus hot kadang yang dingin pun bisa menjadi penyejuk. Tergantung pada situasi cuaca hari itu.
Ah..., cokelat. Ternyata tak selamanya menjadi titik kebahagiaan. Ada orang-orang tertentu yang justru menghindarinya dan memilih jalan lain.
Jadi, teman-teman sendiri, apakah penyuka cokelat?
Tuesday, November 16, 2010
Telepon di Malam Hari
Anak-anak kantor saya itu emang gila semua!
Kalau sehari saja tidak berceloteh atau tertawa ngakak sampai puas, rasanya bukan kantor saya. Terutama anak-anak di lorong ruangan edit. Ah~ saya bisa dianggap pasien rumah sakit jiwa kalau seharian benar-benar dikurung bersama mereka. Habis juga oksigen karena terlalu banyak tertawa, bahkan efeknya mungkin bisa membuat perut saya keram.
Kantor saya memang menyenangkan.
Kalau datang pagi sekitar pukul delapan, pasti akan terasa seperti datang ke kuburan. Tapi, tunggulah begitu matahari sudah berada di ubun-ubun, terutama lorong edit, pasti ramainya melebihi pasar. Kadang ada yang teriak-teriak, padahal telepon yang siap menghubungkan satu sama lain, tersedia di setiap bilik. Atau mungkin ada juga yang iseng, selalu memasang lagu yang lagi in dengan volume kencang hingga seperti di Ramayana.
Rasanya kantor itu jarang redup kehidupannya.
Begitu juga ketika hari sudah menyapa malam. Kegiatan seolah tak berhenti sampai di situ. Sampai kadang rasa lelah atau sakit yang membuat pembatas bagi mereka untuk beraktifitas lebih lama lagi (atau lebih gila). Kalau kerjaan sudah beres, mereka bahkan tak langsung pulang. Ada yang main sepak bola atau karaoke. Iya, karaoke! Di kantor! Ruangan khusus untuk merekam VO (yang biasanya bernarasi di sebuah program tayang), bisa disulap jadi tempat untuk karaoke. Menyenangkan sekali.
Dan, waktu itu tengah malam.
Kebetulan saya yang memang tak begitu suka ngumpul di tengah keramaian, memilih sibuk di ruangan sendiri. Kebetulan juga, memang masih ada kerjaan yang sedang saya preview. Lalu, tiba-tiba telepon di ruangan berdering nyaring. Membuat saya harus menghentikan sejenak kerjaan. Saya pun bergerak enggan mengangkat gagang telepon.
Kemudian terdengar suara.
"Halo, Clara?" Nadanya tegas dan agak terkesan galak. Saya stay cool saja.
"Iya, kenapa?"
"Ini, saya D. Itu program saya yang X, kenapa nggak tayang? Ada masalah apa sama program saya? Katanya si V kamu nggak meloloskan program saya untuk tayang?!"
Waduh. Saya langsung bingung. Seingat saya, ketika mem-preview program tersebut, semua sudah beres. Segala macam revisi sudah dikerjakan dengan benar. Dan, saya sudah meloloskan program itu untuk tayang, kok.
"Hah? Nggak, kok. Udah aku tanda tangan. Udah dicemplungin juga ke server bawah."
"Tapi, katanya nggak tayang. Ini gimana? Coba sini kamu. Saya ada di edit 2."
Waduh, waduh. Jantung saya langsung diterjang tsunami. Kenapa lagi ini?
Setelah menutup telepon, saya pun langsung keluar ruangan menyambangi si penelpon tadi. Saya melirik ruangan edit sebelah. Ada sekumpulan teman-teman sedang sibuk mengedit sebuah program. Serius banget. Lalu, saya melangkah terus. Saya pikir, mungkin beliau ada di meja paling depan. Tapi, sampai di ujung lorong dan melongok ke puluhan kubikel di ruang depan, tak ada satu pun tanda-tanda keberadaan si penelpon.
Dengan kebingungan saya pun berusaha acuh, kembali ke ruangan.
Tapi, begitu saya melewati ruang edit yang tadi, teman-teman saya keluar dari sana dan tertawa terbahak-bahak. Asli, puas banget.
"Clara, lo percaya banget, sih!!"
Begitu komentarnya.
"Ooo, jadi lo pada yang ngerjain gue?" saya pun bertanya begitu dengan muka bodoh.
Mereka mengangguk sambil masih tertawa heboh.
Jadi mereka yang mengerjai saya!!
Yak ampunnnnn~ saya udah dag dig duer, tapi rupanya mereka pura-pura serius untuk menutupi kejahatan yang sudah mereka lakukan pada saya.
Langsung saja saya ikut tertawa. Gemas. Dan, merasa tolol sekali.
Katanya muka saya udah tegang duluan.
Awas ya kalian, nanti xDD
Kalau sehari saja tidak berceloteh atau tertawa ngakak sampai puas, rasanya bukan kantor saya. Terutama anak-anak di lorong ruangan edit. Ah~ saya bisa dianggap pasien rumah sakit jiwa kalau seharian benar-benar dikurung bersama mereka. Habis juga oksigen karena terlalu banyak tertawa, bahkan efeknya mungkin bisa membuat perut saya keram.
Kantor saya memang menyenangkan.
Kalau datang pagi sekitar pukul delapan, pasti akan terasa seperti datang ke kuburan. Tapi, tunggulah begitu matahari sudah berada di ubun-ubun, terutama lorong edit, pasti ramainya melebihi pasar. Kadang ada yang teriak-teriak, padahal telepon yang siap menghubungkan satu sama lain, tersedia di setiap bilik. Atau mungkin ada juga yang iseng, selalu memasang lagu yang lagi in dengan volume kencang hingga seperti di Ramayana.
Rasanya kantor itu jarang redup kehidupannya.
Begitu juga ketika hari sudah menyapa malam. Kegiatan seolah tak berhenti sampai di situ. Sampai kadang rasa lelah atau sakit yang membuat pembatas bagi mereka untuk beraktifitas lebih lama lagi (atau lebih gila). Kalau kerjaan sudah beres, mereka bahkan tak langsung pulang. Ada yang main sepak bola atau karaoke. Iya, karaoke! Di kantor! Ruangan khusus untuk merekam VO (yang biasanya bernarasi di sebuah program tayang), bisa disulap jadi tempat untuk karaoke. Menyenangkan sekali.
Dan, waktu itu tengah malam.
Kebetulan saya yang memang tak begitu suka ngumpul di tengah keramaian, memilih sibuk di ruangan sendiri. Kebetulan juga, memang masih ada kerjaan yang sedang saya preview. Lalu, tiba-tiba telepon di ruangan berdering nyaring. Membuat saya harus menghentikan sejenak kerjaan. Saya pun bergerak enggan mengangkat gagang telepon.
Kemudian terdengar suara.
"Halo, Clara?" Nadanya tegas dan agak terkesan galak. Saya stay cool saja.
"Iya, kenapa?"
"Ini, saya D. Itu program saya yang X, kenapa nggak tayang? Ada masalah apa sama program saya? Katanya si V kamu nggak meloloskan program saya untuk tayang?!"
Waduh. Saya langsung bingung. Seingat saya, ketika mem-preview program tersebut, semua sudah beres. Segala macam revisi sudah dikerjakan dengan benar. Dan, saya sudah meloloskan program itu untuk tayang, kok.
"Hah? Nggak, kok. Udah aku tanda tangan. Udah dicemplungin juga ke server bawah."
"Tapi, katanya nggak tayang. Ini gimana? Coba sini kamu. Saya ada di edit 2."
Waduh, waduh. Jantung saya langsung diterjang tsunami. Kenapa lagi ini?
Setelah menutup telepon, saya pun langsung keluar ruangan menyambangi si penelpon tadi. Saya melirik ruangan edit sebelah. Ada sekumpulan teman-teman sedang sibuk mengedit sebuah program. Serius banget. Lalu, saya melangkah terus. Saya pikir, mungkin beliau ada di meja paling depan. Tapi, sampai di ujung lorong dan melongok ke puluhan kubikel di ruang depan, tak ada satu pun tanda-tanda keberadaan si penelpon.
Dengan kebingungan saya pun berusaha acuh, kembali ke ruangan.
Tapi, begitu saya melewati ruang edit yang tadi, teman-teman saya keluar dari sana dan tertawa terbahak-bahak. Asli, puas banget.
"Clara, lo percaya banget, sih!!"
Begitu komentarnya.
"Ooo, jadi lo pada yang ngerjain gue?" saya pun bertanya begitu dengan muka bodoh.
Mereka mengangguk sambil masih tertawa heboh.
Jadi mereka yang mengerjai saya!!
Yak ampunnnnn~ saya udah dag dig duer, tapi rupanya mereka pura-pura serius untuk menutupi kejahatan yang sudah mereka lakukan pada saya.
Langsung saja saya ikut tertawa. Gemas. Dan, merasa tolol sekali.
Katanya muka saya udah tegang duluan.
Awas ya kalian, nanti xDD
Thursday, November 11, 2010
Edisi, KAMU
Hmmm..., entah kenapa kali ini postingannya mau saya culik dari beberapa potongan kata sampah saya di twitter. Bukan hal penting, tapi bagaimana Anda menginterpretasikannya, saya angkat tangan. Bosan dengan pertanyaan, "kisah pribadi?" atau "curhat, ya?" tak membuat saya enggan untuk tetap mengulik bagian terdalam dari diri seseorang, lalu menterjemahkannya ke dalam kata-kata.
Jadi, ini hanya tulisan-tulisan di kala saya ingin menyampah saja, loh. Hehehe~

Jadi, ini hanya tulisan-tulisan di kala saya ingin menyampah saja, loh. Hehehe~

1st tweet :
"Mungkin istirahat akan menyembuhkan semuanya dan besok pagi Tuhan akan mengembalikan fokus saya. Pada satu titik seharusnya."
2nd tweet :
"Dan terima kasih untuk kamu. Hanya kamu. Maka saya sdh belajar banyak. Hei, koreng saya banyak, maaf."
3rd tweet :
"Ah, andai kamu tau. Iya, hanya seandainya saja. Atau mungkin...Nanti kutanyakan pada waktu."
4th tweet :
"Waktu terlalu sombong. Dia membiarkanku memutuskan sendiri. Lalu bagaimana? ..., hey, kamu."
5th tweet :
"Kenapa...?"
6th tweet :
"Hey, kamu. Sakit hati menimbulkan dendam, kalau rindu menimbulkan demam. Dan kamu pasti tau obatnya."
7th tweet :
"Waktu seperti tiba2. Aneh! Atau fokusku hilang? Karena kamu!"
8th tweet :
"Ada beberapa hal yang rasanya pantas untuk membuang waktu, ada yang tidak. Yaitu kamu dan terutama kamu."
9th :
"Hey, kamu. Waktu akhirnya menyerah. Dia mempersilahkan jawabannya menghampiriku. Terima kasih karena sudah bersabar, kamu...."
10th :
"Kamu masih ingin tau?"
11th :
"Ah..., kamu benar. Kamu tak akan pernah mau lagi menoleh ke belakang. Jadi biar kusimpan saja sebagai rahasia. Dari kamu."
"Mungkin istirahat akan menyembuhkan semuanya dan besok pagi Tuhan akan mengembalikan fokus saya. Pada satu titik seharusnya."
2nd tweet :
"Dan terima kasih untuk kamu. Hanya kamu. Maka saya sdh belajar banyak. Hei, koreng saya banyak, maaf."
3rd tweet :
"Ah, andai kamu tau. Iya, hanya seandainya saja. Atau mungkin...Nanti kutanyakan pada waktu."
4th tweet :
"Waktu terlalu sombong. Dia membiarkanku memutuskan sendiri. Lalu bagaimana? ..., hey, kamu."
5th tweet :
"Kenapa...?"
6th tweet :
"Hey, kamu. Sakit hati menimbulkan dendam, kalau rindu menimbulkan demam. Dan kamu pasti tau obatnya."
7th tweet :
"Waktu seperti tiba2. Aneh! Atau fokusku hilang? Karena kamu!"
8th tweet :
"Ada beberapa hal yang rasanya pantas untuk membuang waktu, ada yang tidak. Yaitu kamu dan terutama kamu."
9th :
"Hey, kamu. Waktu akhirnya menyerah. Dia mempersilahkan jawabannya menghampiriku. Terima kasih karena sudah bersabar, kamu...."
10th :
"Kamu masih ingin tau?"
11th :
"Ah..., kamu benar. Kamu tak akan pernah mau lagi menoleh ke belakang. Jadi biar kusimpan saja sebagai rahasia. Dari kamu."
pic taken from juntos
Wednesday, November 10, 2010
Anjing Saya Ngetok Pintu
Kejadiannya sudah cukup lama, sih. Tapi, saya masih inget banget.
Saya ini termasuk orang yang pelupa. Cukup akut. Tapi, udah sadar diri dengan penyakit yang satu ini, saya masih tetap saja mbandel. Seringkali mengabaikan pekerjaan rumah cuma untuk menonton drama, performance atau sibuk dengan donlodan. Dan, kejadian itu lagi-lagi menimpa saya.
Si bodoh ini lupa kalau dia sedang masak makanan untuk anjing tercintanya.
Karena merasa malas untuk menunggu di dapur sambil bengong, saya lebih baik kembali ke depan komputer dan berkutat dengan beberapa tontonan yang belum saya tonton. Puter-puter lagi video klip atau video perform yang udah lama, sambil sibuk nyanyi-nyanyi sendiri. Lama-lama jadi ngerasa antara si pantat dengan dudukan kursi tidak bisa dipisahkan lagi. Sudah ketemu jodohnya, begitulah kira-kira.
Lalu, tiba-tiba...,
Ada suara gresek-gresek dari pintu luar. Saya langsung terlonjak kaget.
Berikutnya, saya melompat dari tempat duduk dan berlari kencang ke arah dapur.
Coba, dong, itu masakan udah angus!
Asepnya ngepul memenuhi dapur.
Airnya habis dan meninggalkan noda hitam gosong di dalam pancinya.
Huaaa..., lagi-lagi saya yang menyebabkan noda hitam pada panci yang sama.
Hadeuh, untung banget ada suara gresek-gresek dari luar pintu itu.
Dan, sumber suara itu ternyata berasal dari anjing saya yang menggesek-gesek pintu karena bau hangusnya yang tercium sampai ke luar rumah. Mungkin si anjing pengin ngingetin saya kalau makanan untuk mereka nyaris saya buat sia-sia. Begitu bau hangusnya hilang, suara gresek-greseknya pun hilang.
Ternyata anjing saya yang bodoh itu bisa jadi pintar juga ya kalau sudah menyangkut makanan untuk dirinya sendiri. Fiuh....
Maaf, ya, dogy-dogy..., saya membuat makanan agak pahit untuk kalian, di malam itu
Saya ini termasuk orang yang pelupa. Cukup akut. Tapi, udah sadar diri dengan penyakit yang satu ini, saya masih tetap saja mbandel. Seringkali mengabaikan pekerjaan rumah cuma untuk menonton drama, performance atau sibuk dengan donlodan. Dan, kejadian itu lagi-lagi menimpa saya.
Si bodoh ini lupa kalau dia sedang masak makanan untuk anjing tercintanya.
Karena merasa malas untuk menunggu di dapur sambil bengong, saya lebih baik kembali ke depan komputer dan berkutat dengan beberapa tontonan yang belum saya tonton. Puter-puter lagi video klip atau video perform yang udah lama, sambil sibuk nyanyi-nyanyi sendiri. Lama-lama jadi ngerasa antara si pantat dengan dudukan kursi tidak bisa dipisahkan lagi. Sudah ketemu jodohnya, begitulah kira-kira.
Lalu, tiba-tiba...,
Ada suara gresek-gresek dari pintu luar. Saya langsung terlonjak kaget.
Berikutnya, saya melompat dari tempat duduk dan berlari kencang ke arah dapur.
Coba, dong, itu masakan udah angus!
Asepnya ngepul memenuhi dapur.
Airnya habis dan meninggalkan noda hitam gosong di dalam pancinya.
Huaaa..., lagi-lagi saya yang menyebabkan noda hitam pada panci yang sama.
Hadeuh, untung banget ada suara gresek-gresek dari luar pintu itu.
Dan, sumber suara itu ternyata berasal dari anjing saya yang menggesek-gesek pintu karena bau hangusnya yang tercium sampai ke luar rumah. Mungkin si anjing pengin ngingetin saya kalau makanan untuk mereka nyaris saya buat sia-sia. Begitu bau hangusnya hilang, suara gresek-greseknya pun hilang.
Ternyata anjing saya yang bodoh itu bisa jadi pintar juga ya kalau sudah menyangkut makanan untuk dirinya sendiri. Fiuh....
Maaf, ya, dogy-dogy..., saya membuat makanan agak pahit untuk kalian, di malam itu
Monday, November 8, 2010
Dilarang Menyetir Ketika Ngantuk
Poppy Bunga kecelakaan!
Mobilnya nabrak pohon karena menyetir dalam keadaan mengantuk.
Hmm..., ini bukan postingan tentang gosip. Meski beritanya saya comot dari infotainment, tapi saya tidak ingin membahas soal gosipnya. Saya hanya ingin membahas soal menyetir mobil. Tentunya menyetir mobil yang aman dan nyaman.
Sebagai salah satu cewek yang juga bepergian mengandalkan si pingky cantik nan jelita, Karimun Estillo, saya tau benar gimana capeknya mengendarai mobil. Kebetulan mobil saya nggak matic dan saya juga nggak mau matic. Apalagi kalau menghadapi kemacetan yang memang sudah langganan di Jakarta. Jangan ditanya capeknya. Pengin nangis uring-uringan dan segera berniat punya sopir. Tapi, langsung waras begitu inget kondisi keuangan. Untunglah saat ini jam kerja saya berlawanan dengan kehidupan normal. Jadi, saya masih bisa terhindar dari yang namanya MACET.
Tapi, pulang tengah malam yang sudah menjadi langganan bagi saya ini, tentunya cukup membuat beberapa teman bertanya-tanya khawatir.
Cewek? Pulang sendiri jam 11 atau 12? Nggak ngantuk? Nggak takut?
Pertanyaan itu seperti sudah biasa dan cuma saya tepis dengan tawa. "Udah biasa...."
Awalnya, jelas saya takut, ngeri, was-was, obsesi, hot, insert, silet, ... (mulai ngawur). Tapi, rutinitas yang sama dan tidak bisa saya ganti itu akhirnya menumbuhkan rasa berani dalam diri saya. Sekarang, saya sudah tidak takut lagi kalau harus pulang jam segitu. Hanya saja terkadang saya sulit menghilangkan kantuk yang menyerang. Sehingga beberapa tips pun akhirnya berhasil saya terapkan demi mengusir paksa si kantuk ini.
1. Cekoki diri Anda dengan sebotol kopi.
Suka tidak suka, paksa diri Anda minum kopi. Seperti waktu bayi, ketika Anda sulit minum obat, orangtua Anda dengan terpaksa akan mencekoki Anda dengan obat itu. Yang penting mata bisa melek selama jam menyetir. Korbankan indera perasa Anda demi keselamatan.
2. Pasang lagu up beat tempo and do dance.
Cara ini biasanya cukup berhasil. Lagu apa saja yang Anda sukai. Asal bertempo cepat, putarlah di tape mobil Anda. Semisalnya Keong Racun atau Cinta Satu Malam. Bolehlah~ Apa pun! Dan jangan lupa latihlah gerakannya terlebih dahulu di rumah, sehingga ketika di dalam mobil dan Anda mulai diserang kantuk, Anda bisa langsung mempraktekkan gerakan tari dari lagu tersebut di dalam mobil. Nyetir sambil joget? Siapa takut?! Paling cuma diplototin sama orang yang melihat Anda.
3. Nyanyi!
Wow, ini tips paling mujarab. Nyanyi. Pasang Keong Racun. Joget. Lalu keluarkan suara Anda sampai otot-otot lehernya terlihat seperti orang ngotot. Nyanyi sekenceng-kencengnya. Teriak sekeras-kerasnya. Pakai perasaan dan anggap Anda seperti sedang melakukan mobile concert. Jurinya adalah orang yang melirik Anda dari balik kaca.
4. Makan.
Ngemil itu bukan lagi pasangan dalam nonton film. Ngemil sudah mulai selingkuh menjadi pasangan orang menyetir. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa kantuk yang ada. Sediakan cemilan di kursi sebelah (kalau kosong, kalau ada orangnya, suruh pegangin aja. atau suapin biar lebih mesra). Dan, ketika mulai ngantuk, ambil cemilan dengan meraupnya pakai tangan lalu masukan semuanya ke mulut. Kunyah pelan-pelan.
5. Minum.
Selama bukan minum minuman keras, silahkan saja. Bukan apa-apa, soalnya sudah ada aturan : Don`t Drive Drunk! Ini larangan keras. Sekeras minumannya. Jadi, jangan melanggar. Lebih baik minum kopi daripada minum yang lain.
Baiklah. Kira-kira begitulah tips dari saya bagi kaum-kaum penyetir. Semuanya sudah lolos quality controlnya oleh saya sendiri. Serius. Saya melakukan lima hal di atas kalau ngantuk pas lagi nyetir. Hanya saja ada hal yang belum pernah saya coba padahal ingin sekali mencobanya. Yaitu : Tidur.
Yang satu ini belum saya lakukan. Saya belum menemukan cara untuk tidur sambil nyetir.
Selamat mencoba dan tetap hati-hati pada sekeliling Anda!
Drive savely guys!
Mobilnya nabrak pohon karena menyetir dalam keadaan mengantuk.
Hmm..., ini bukan postingan tentang gosip. Meski beritanya saya comot dari infotainment, tapi saya tidak ingin membahas soal gosipnya. Saya hanya ingin membahas soal menyetir mobil. Tentunya menyetir mobil yang aman dan nyaman.
Sebagai salah satu cewek yang juga bepergian mengandalkan si pingky cantik nan jelita, Karimun Estillo, saya tau benar gimana capeknya mengendarai mobil. Kebetulan mobil saya nggak matic dan saya juga nggak mau matic. Apalagi kalau menghadapi kemacetan yang memang sudah langganan di Jakarta. Jangan ditanya capeknya. Pengin nangis uring-uringan dan segera berniat punya sopir. Tapi, langsung waras begitu inget kondisi keuangan. Untunglah saat ini jam kerja saya berlawanan dengan kehidupan normal. Jadi, saya masih bisa terhindar dari yang namanya MACET.
Tapi, pulang tengah malam yang sudah menjadi langganan bagi saya ini, tentunya cukup membuat beberapa teman bertanya-tanya khawatir.
Cewek? Pulang sendiri jam 11 atau 12? Nggak ngantuk? Nggak takut?
Pertanyaan itu seperti sudah biasa dan cuma saya tepis dengan tawa. "Udah biasa...."
Awalnya, jelas saya takut, ngeri, was-was, obsesi, hot, insert, silet, ... (mulai ngawur). Tapi, rutinitas yang sama dan tidak bisa saya ganti itu akhirnya menumbuhkan rasa berani dalam diri saya. Sekarang, saya sudah tidak takut lagi kalau harus pulang jam segitu. Hanya saja terkadang saya sulit menghilangkan kantuk yang menyerang. Sehingga beberapa tips pun akhirnya berhasil saya terapkan demi mengusir paksa si kantuk ini.
1. Cekoki diri Anda dengan sebotol kopi.
Suka tidak suka, paksa diri Anda minum kopi. Seperti waktu bayi, ketika Anda sulit minum obat, orangtua Anda dengan terpaksa akan mencekoki Anda dengan obat itu. Yang penting mata bisa melek selama jam menyetir. Korbankan indera perasa Anda demi keselamatan.
2. Pasang lagu up beat tempo and do dance.
Cara ini biasanya cukup berhasil. Lagu apa saja yang Anda sukai. Asal bertempo cepat, putarlah di tape mobil Anda. Semisalnya Keong Racun atau Cinta Satu Malam. Bolehlah~ Apa pun! Dan jangan lupa latihlah gerakannya terlebih dahulu di rumah, sehingga ketika di dalam mobil dan Anda mulai diserang kantuk, Anda bisa langsung mempraktekkan gerakan tari dari lagu tersebut di dalam mobil. Nyetir sambil joget? Siapa takut?! Paling cuma diplototin sama orang yang melihat Anda.
3. Nyanyi!
Wow, ini tips paling mujarab. Nyanyi. Pasang Keong Racun. Joget. Lalu keluarkan suara Anda sampai otot-otot lehernya terlihat seperti orang ngotot. Nyanyi sekenceng-kencengnya. Teriak sekeras-kerasnya. Pakai perasaan dan anggap Anda seperti sedang melakukan mobile concert. Jurinya adalah orang yang melirik Anda dari balik kaca.
4. Makan.
Ngemil itu bukan lagi pasangan dalam nonton film. Ngemil sudah mulai selingkuh menjadi pasangan orang menyetir. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa kantuk yang ada. Sediakan cemilan di kursi sebelah (kalau kosong, kalau ada orangnya, suruh pegangin aja. atau suapin biar lebih mesra). Dan, ketika mulai ngantuk, ambil cemilan dengan meraupnya pakai tangan lalu masukan semuanya ke mulut. Kunyah pelan-pelan.
5. Minum.
Selama bukan minum minuman keras, silahkan saja. Bukan apa-apa, soalnya sudah ada aturan : Don`t Drive Drunk! Ini larangan keras. Sekeras minumannya. Jadi, jangan melanggar. Lebih baik minum kopi daripada minum yang lain.
Baiklah. Kira-kira begitulah tips dari saya bagi kaum-kaum penyetir. Semuanya sudah lolos quality controlnya oleh saya sendiri. Serius. Saya melakukan lima hal di atas kalau ngantuk pas lagi nyetir. Hanya saja ada hal yang belum pernah saya coba padahal ingin sekali mencobanya. Yaitu : Tidur.
Yang satu ini belum saya lakukan. Saya belum menemukan cara untuk tidur sambil nyetir.
Selamat mencoba dan tetap hati-hati pada sekeliling Anda!
Drive savely guys!
Wednesday, November 3, 2010
Tentang Harapan Untuk November
Hmmm..., sudah mendekati akhir tahun saja ya. Sekarang November 2010. Itu berarti sudah genap juga saya menjadi seorang karyawan selama 5 bulan. Hihihi.
Banyak hal yang saya pikirkan.
Tentang masa lalu, sikap, perbuatan, pencapaian, kawan, keluarga, uhhh, terlalu banyak untuk diutarakan. Banyak hal yang terjadi, banyak hal yang lewat, tapi banyak hal juga yang menunggu.
*garuk-garuk kepala*
Apa sih yang mau saya tulis?
Keadaan kantor yang lagi sepi saat ini membuat saya tergerak begitu saja untuk merangkai kata-kata yang entah apa ini jadinya? Lanturankah? *ketawa garing*
Yah, jangan terlalu dianggap penting postingan ini. Memang tidak penting, soalnya.
Dan, tentang November ini, semoga akan banyak hal baik yang Tuhan berikan untuk kita semua. Tapi, tentang harapan, saya hanya ingin menjadi lebih dewasa lagi dalam menjalani hidup. Well, it's not just about my mood swing habits but also other things in my life.
Banyak hal yang saya pikirkan.
Tentang masa lalu, sikap, perbuatan, pencapaian, kawan, keluarga, uhhh, terlalu banyak untuk diutarakan. Banyak hal yang terjadi, banyak hal yang lewat, tapi banyak hal juga yang menunggu.
*garuk-garuk kepala*
Apa sih yang mau saya tulis?
Keadaan kantor yang lagi sepi saat ini membuat saya tergerak begitu saja untuk merangkai kata-kata yang entah apa ini jadinya? Lanturankah? *ketawa garing*
Yah, jangan terlalu dianggap penting postingan ini. Memang tidak penting, soalnya.
Dan, tentang November ini, semoga akan banyak hal baik yang Tuhan berikan untuk kita semua. Tapi, tentang harapan, saya hanya ingin menjadi lebih dewasa lagi dalam menjalani hidup. Well, it's not just about my mood swing habits but also other things in my life.
Selamat Ulang Tahun
Meski sudah memasuki hari ke-3, saya tetap ingin mengucapkan selamat menikmati bulan November ini. Dan, di hari ketiga bulan ke sebelas ini, Nishikido Ryo berulang tahun yang ke-26. Sehingga tak afdol rasanya jika saya tidak mengucapkan selamat bagi cowok asal Osaka ini.
Otanjoubi omedetou, Ryo-chan.
Friday, August 13, 2010
Royal Pirates
Hiyaaaaa~ xD kembali lagi dengan saya, Clara yang suka berheboh ria dengan fan girling yang tak penting nan heboh. Kali ini target saya adalah para dongsaeng (adik) dari sebuah band yang masih indie di Korea sana (setau saya, sih :P) bernama Royal Pirates! Berdiri di atas 3 personil saja, Kim Moon Chul, Kim Soo Yoon, dan James Lee, mereka telah mengeluarkan beberapa single serta beberapa lagu hits (seperti Sorry Sorry - Suju, Tell Me Your Wish - SNSD, Nobody - Wonder Girls, dan masih banyak lagi) yang sudah mereka aransemen ulang. Rata-rata mereka lahir di tahun 1989 dan 1988. Dan, menurut sumber-sumber yang ada, nih, katanya sih salah satu personil mereka ada yang meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Almarhum Richard adalah kakak dari Kim Moon Chul yang mengisi posisi sebagai bassist dalam band tersebut. Band ini beraliran rock, jadi bagi pecinta musik yang cukup keras ini, agaknya wajib melirik karya-karya dari Royal Pirates.
Pertama kali saya mengenal band ini karena teman saya. Dia yang memberitahu saya kalau ada sebuah band yang selalu mengaransemen ulang setiap ada lagu yang meledak di Korea sana. Ya, salah satunya Nobody itu. Nah, karyanya bisa langsung di klik play saja di video bawah ini.
Sementara itu, salah satu single yang sudah dibuat MV-nya berjudul Dissapear. Dan inilah MV mereka yang menurut saya kerennnnn~ banget >____< kyaaaaa
Berikut adalah (dari kiri ke kanan) Kim Soo Yoon, Kim Moon Chul, dan James Lee. Ayo, dipilih-dipilih mau yang mana. Kalau saya mau si Moon Chul dan James saja :P *kalap mode on*
Dan ini ada myspace mereka bagi yang berminat "kenalan" lebih jauh dengan band ini : http://www.myspace.com/royalpirates
Pertama kali saya mengenal band ini karena teman saya. Dia yang memberitahu saya kalau ada sebuah band yang selalu mengaransemen ulang setiap ada lagu yang meledak di Korea sana. Ya, salah satunya Nobody itu. Nah, karyanya bisa langsung di klik play saja di video bawah ini.
Sementara itu, salah satu single yang sudah dibuat MV-nya berjudul Dissapear. Dan inilah MV mereka yang menurut saya kerennnnn~ banget >____< kyaaaaa
Tell me that this is my mistake and you're not
Telling me that this is the end, no I hope not
And you are burning me inside
Things that I've never meant to say I told you
Things that you wanted me to say, I never did
And this is burning me inside
I'll try to leave this behind
I'll try to leave you afar
Would you disappear
To where you've never been before
I just can't let you be here no more
And I'm not stopping you here
So just disappear
Taken me down and let me drown
I should've taken you down with me
And all the things we share
Lets just burn it all in sight
I'll try to leave this behind
I'll try to leave you afar
Would you disappear
To where you've never been before
I just can't let you be here no more
And I'm not stopping you here
So just disappear
Would you disappear
To where you've never been before
I just can't let you be here no more
And I'm not stopping you here
Would you disappear
To where you've never been before
I just can't let you be here no more
And I'm not stopping you here
So just disappear
Telling me that this is the end, no I hope not
And you are burning me inside
Things that I've never meant to say I told you
Things that you wanted me to say, I never did
And this is burning me inside
I'll try to leave this behind
I'll try to leave you afar
Would you disappear
To where you've never been before
I just can't let you be here no more
And I'm not stopping you here
So just disappear
Taken me down and let me drown
I should've taken you down with me
And all the things we share
Lets just burn it all in sight
I'll try to leave this behind
I'll try to leave you afar
Would you disappear
To where you've never been before
I just can't let you be here no more
And I'm not stopping you here
So just disappear
Would you disappear
To where you've never been before
I just can't let you be here no more
And I'm not stopping you here
Would you disappear
To where you've never been before
I just can't let you be here no more
And I'm not stopping you here
So just disappear
ROYAL PIRATES
Berikut adalah (dari kiri ke kanan) Kim Soo Yoon, Kim Moon Chul, dan James Lee. Ayo, dipilih-dipilih mau yang mana. Kalau saya mau si Moon Chul dan James saja :P *kalap mode on*
Dan ini ada myspace mereka bagi yang berminat "kenalan" lebih jauh dengan band ini : http://www.myspace.com/royalpirates
Thursday, August 12, 2010
Wednesday, July 7, 2010
Kafeinholic
Berapa kali Anda mengkonsumsi kafein dalam sehari? Seminggu? Atau sebulan?
Jujur, saya sangat sangat membutuhkan yang namanya kafein. Istilahnya tiada hari tanpa kafein. Hanya beberapa hari dalam seminggu yang saya paksakan untuk tidak mengkonsumsi senyawa alkolid xantina berbentuk kristal ini. Efeknya sungguh mengecewakan. Ketergantungan telah menggiring saya pada taraf 'harus memakai' dan jika tidak dampaknya adalah saya akan mengantuk lebih parah dibanding ketika tidak mengkonsumsi. Semuanya memecut saya untuk memberikan rasa terima kasih untuk Friedrich Ferdinand yang telah menemukan kafein ini.
Biasanya dalam satu hari saya akan meneguk sekaleng atau segelas kopi instant. Seperti sebuah undang-undang, hal meminum kopi rasanya sudah seperti aturan yang wajib dilakukan. Seperti orang yang membutuhkan koin lima ratus perak untuk bisa menggunakan fasilitas telepon umum. Selayaknya bayi mungil yang wajib mengisi perutnya dengan air susu dari sang Ibu. Kira-kira selebay itulah saya menggambarkannya. Bagi saya, minum kopi memang sudah keterbiasaan, yang jika absen dilakukan rasanya ada yang terlewatkan dalam hari itu.
Atau jika bukan kopi, kegemaran meminum teh juga membantu memperkaya kafein dalam tubuh saya. Es teh tawar atau teh hangat. Daun teh yang mengandung kafein dan menjadi bahan utama untuk membuat segelas minuman favorit saya itu, sama-sama memberikan sensasi berbeda ketika saya menikmatinya. Meski memiliki kasiat yang berbeda pada tubuh saya, tetapi keduanya memiliki senyawa kimia yang sama. Dengan zat psikoaktif yang ada, maka saya merasakan manfaat yang cukup besar. Paling tidak saya bisa lebih bersemangat dalam melalui satu hari penuh. Dan, bahkan bisa dari pagi ketemu subuh. Tanpa efek kepala pusing. Hanya badan sedikit pegal-pegal seperti nenek tua yang bisa hilang jika saya tidur dengan sebelumnya mengusapkan minyak angin pada tubuh.
Hari ini, entah salah satu keberhasilan yang lain atau tidak, tapi saya mampu menahan diri untuk tidak mengkonsumsi kopi. Oh, oke. Sebelum postingan ini ditulis, saya baru saja memesan es teh tawar sebagai teman makan malam (ayam bakar) saya di kantor. Tapi, tidak dengan kopi. Seharian ini tak satu teguk pun cairan coklat itu mengalir di tenggorokkan saya. Efeknya memang tak terlalu bagus. Saya diserang ngantuk yang cukup kuat selama seharian di kantor. Disamping mata yang lelah karena harus melakukan preview yang lebih banyak dari biasanya karena teman saya ijin tak masuk.
Mata saya lelah, meski sebenarnya tubuh saya tak begitu letih.
Dan, disela-sela semua itu, saya menyempatkan diri untuk posting.
Jujur, saya sangat sangat membutuhkan yang namanya kafein. Istilahnya tiada hari tanpa kafein. Hanya beberapa hari dalam seminggu yang saya paksakan untuk tidak mengkonsumsi senyawa alkolid xantina berbentuk kristal ini. Efeknya sungguh mengecewakan. Ketergantungan telah menggiring saya pada taraf 'harus memakai' dan jika tidak dampaknya adalah saya akan mengantuk lebih parah dibanding ketika tidak mengkonsumsi. Semuanya memecut saya untuk memberikan rasa terima kasih untuk Friedrich Ferdinand yang telah menemukan kafein ini.
Biasanya dalam satu hari saya akan meneguk sekaleng atau segelas kopi instant. Seperti sebuah undang-undang, hal meminum kopi rasanya sudah seperti aturan yang wajib dilakukan. Seperti orang yang membutuhkan koin lima ratus perak untuk bisa menggunakan fasilitas telepon umum. Selayaknya bayi mungil yang wajib mengisi perutnya dengan air susu dari sang Ibu. Kira-kira selebay itulah saya menggambarkannya. Bagi saya, minum kopi memang sudah keterbiasaan, yang jika absen dilakukan rasanya ada yang terlewatkan dalam hari itu.
Atau jika bukan kopi, kegemaran meminum teh juga membantu memperkaya kafein dalam tubuh saya. Es teh tawar atau teh hangat. Daun teh yang mengandung kafein dan menjadi bahan utama untuk membuat segelas minuman favorit saya itu, sama-sama memberikan sensasi berbeda ketika saya menikmatinya. Meski memiliki kasiat yang berbeda pada tubuh saya, tetapi keduanya memiliki senyawa kimia yang sama. Dengan zat psikoaktif yang ada, maka saya merasakan manfaat yang cukup besar. Paling tidak saya bisa lebih bersemangat dalam melalui satu hari penuh. Dan, bahkan bisa dari pagi ketemu subuh. Tanpa efek kepala pusing. Hanya badan sedikit pegal-pegal seperti nenek tua yang bisa hilang jika saya tidur dengan sebelumnya mengusapkan minyak angin pada tubuh.
Hari ini, entah salah satu keberhasilan yang lain atau tidak, tapi saya mampu menahan diri untuk tidak mengkonsumsi kopi. Oh, oke. Sebelum postingan ini ditulis, saya baru saja memesan es teh tawar sebagai teman makan malam (ayam bakar) saya di kantor. Tapi, tidak dengan kopi. Seharian ini tak satu teguk pun cairan coklat itu mengalir di tenggorokkan saya. Efeknya memang tak terlalu bagus. Saya diserang ngantuk yang cukup kuat selama seharian di kantor. Disamping mata yang lelah karena harus melakukan preview yang lebih banyak dari biasanya karena teman saya ijin tak masuk.
Mata saya lelah, meski sebenarnya tubuh saya tak begitu letih.
Dan, disela-sela semua itu, saya menyempatkan diri untuk posting.
Friday, July 2, 2010
Fangirling for Girlband
Pernah punya pengalaman seperti ini. Awalnya saya bilang nggak suka, tapi seiring berjalannya waktu diikuti perubahan-perubahan yang ada, akhirnya saya meralat kata-kata saya. Dan, sekarang saya bisa bilang, saya suka! ^___^
Hal ini saya alami bukan cuma sekali. Tapi, ini untuk kesekian kalinya.
Akhirnya saya bisa bilang bahwa saya suka dengan salah satu grup cewek-cewek asal Korea bernama : 4minute! yey!
Pertama mereka muncul dengan single Hot Issue. Waktu itu saya nggak begitu suka meski lagunya enak. Soalnya style mereka tampak seperti menjiplak girlband yang lain. Tapi..., begitu sekarang muncul dengan single kesekian (nggak ngikutin jadi nggak tau, deh) dan berkat rekomendasi dari Orizuka, saya jadi jatuh hati sama single terbaru mereka berjudul "Huh" xD
4minute seperti sudah mulai memiliki gaya sendiri. Ditambah lagi koreo dance mereka membuat mereka makin terlihat seksi. Sekarang "Huh" telah menjadi salah satu lagu yang wajib masuk playlist saya.
Berturut-turut, berikut adalah nama para personil yang muncul di akhir MV :
Ga Yoon, Ji Hyun, So Hyun, Ji Yoon, Hyun Ah. Dan entah kenapa, saya tertarik sama si mbak Ga Yoon. Badannya terlihat seksi sekali xD
Sekian fangirling dari saya kali ini.
Hal ini saya alami bukan cuma sekali. Tapi, ini untuk kesekian kalinya.
Akhirnya saya bisa bilang bahwa saya suka dengan salah satu grup cewek-cewek asal Korea bernama : 4minute! yey!
Pertama mereka muncul dengan single Hot Issue. Waktu itu saya nggak begitu suka meski lagunya enak. Soalnya style mereka tampak seperti menjiplak girlband yang lain. Tapi..., begitu sekarang muncul dengan single kesekian (nggak ngikutin jadi nggak tau, deh) dan berkat rekomendasi dari Orizuka, saya jadi jatuh hati sama single terbaru mereka berjudul "Huh" xD
4minute seperti sudah mulai memiliki gaya sendiri. Ditambah lagi koreo dance mereka membuat mereka makin terlihat seksi. Sekarang "Huh" telah menjadi salah satu lagu yang wajib masuk playlist saya.
Berturut-turut, berikut adalah nama para personil yang muncul di akhir MV :
Ga Yoon, Ji Hyun, So Hyun, Ji Yoon, Hyun Ah. Dan entah kenapa, saya tertarik sama si mbak Ga Yoon. Badannya terlihat seksi sekali xD
Sekian fangirling dari saya kali ini.
Tuesday, June 29, 2010
Untuk Yang Bete
Apa yang kamu lakukan kalo lagi bete? Mau ngerjain sesuatu, tapi nggak ada semangat sama sekali?
Saya pernah diperkenalkan pada sebuah permainan untuk mengisi waktu luang kalau bete. Sempat lupa, dan kembali diingatkan oleh seorang teman di kantor. Katanya, kalau lagi nggak ada kerjaan main ini aja. Permainan atau semacam kuis yang mengasah otak sekaligus bikin jengkel dan gemes juga kalau ternyata jawabannya nggak sesuai dengan dugaan kita.
Nama kuisnya Parampaa. Pasti sudah banyak yang tahu.
Kuis atau permainan yang sudah cukup terkenal ini, iseng saya tulis di blog xD
Ada yang bilang kalau kuis ini semacam kuis untuk asah otak atau tes IQ, tapi ada juga yang bilang kalau kuis ini cuma untuk have fun saja. Buat saya, kuis ini sih bisa untuk keduanya. Mengasah otak dan mengisi waktu.
Cara ikutan kuis ini mudah, kok. Tinggal masuk ke situsnya di sini (http://www.parampaa.net/index.html) lalu mulai pilih mau mulai main dari yang mana. Sama seperti game kebanyakan, makin tinggi level, tentu permainan akan semakin sulit. Tapi, harus diingat untuk bersabar dan terus berusaha menemukan jawabannya sebelum berpikir untuk mencontek kunci jawaban yang bisa ditemukan di om gugel.
Saya sendiri nggak bergitu keranjingan dengan game ini. Tipe pemalas seperti saya suka nggak sabar untuk menemukan jawabannya, tapi sekalinya ketemu ada perasaan lega yang luar biasa (ahakakaka~ lebay mode on). Jadi, sesekali bolehlah main Parampaa ini. Menyenangkan, kok, sekaligus terkadang juga pengen nonjok komputer.
Saya pernah diperkenalkan pada sebuah permainan untuk mengisi waktu luang kalau bete. Sempat lupa, dan kembali diingatkan oleh seorang teman di kantor. Katanya, kalau lagi nggak ada kerjaan main ini aja. Permainan atau semacam kuis yang mengasah otak sekaligus bikin jengkel dan gemes juga kalau ternyata jawabannya nggak sesuai dengan dugaan kita.
Nama kuisnya Parampaa. Pasti sudah banyak yang tahu.
Kuis atau permainan yang sudah cukup terkenal ini, iseng saya tulis di blog xD
Ada yang bilang kalau kuis ini semacam kuis untuk asah otak atau tes IQ, tapi ada juga yang bilang kalau kuis ini cuma untuk have fun saja. Buat saya, kuis ini sih bisa untuk keduanya. Mengasah otak dan mengisi waktu.
Cara ikutan kuis ini mudah, kok. Tinggal masuk ke situsnya di sini (http://www.parampaa.net/index.html) lalu mulai pilih mau mulai main dari yang mana. Sama seperti game kebanyakan, makin tinggi level, tentu permainan akan semakin sulit. Tapi, harus diingat untuk bersabar dan terus berusaha menemukan jawabannya sebelum berpikir untuk mencontek kunci jawaban yang bisa ditemukan di om gugel.
Saya sendiri nggak bergitu keranjingan dengan game ini. Tipe pemalas seperti saya suka nggak sabar untuk menemukan jawabannya, tapi sekalinya ketemu ada perasaan lega yang luar biasa (ahakakaka~ lebay mode on). Jadi, sesekali bolehlah main Parampaa ini. Menyenangkan, kok, sekaligus terkadang juga pengen nonjok komputer.
Monday, June 28, 2010
Mau Berbagi Twitter
Kali ini update nggak terlalu penting, tapi saya mau berbagi twitter yang saya punya. Jika ada teman-teman yang berminat mem-follow saya di twitter, silahkan follow di @kura_jjang. Hahahaha~ entah kenapa saya mendadak jadi pengen punya follower yang banyak.
Jadi, marilah kita saling berbagi status via twitter~
Ayo, di follow yak :P
Jadi, marilah kita saling berbagi status via twitter~
Ayo, di follow yak :P
Wednesday, June 23, 2010
Sepatu dan Cairan Pembersih Kaca
Hayo, siapa yang setahun belum pernah cuci sepatu? *sayaangkattangan*
Dari dulu, saya paling males kalau disuruh nyuci sepatu. Mama mau teriak-teriak, kek, kalau malaikat kebersihan belum ngerasuki saya, pasti saya akan acuhkan. Biar aja, deh, sepatu kotor kan makin keren. Dengan begitu ada kisahnya sendiri, seperti kata iklan, "kalau nggak kotor, nggak belajar." Tapi, semua itu hanya alibi untuk menutupi alasan klise yang sebenarnya : malas.
Sampai waktu itu, saya sampe frustasi melihat sepatu saya yang dekilnya minta ampun. Tapi, tetep aja males buat nyuci. Ditambah lagi, saya memang mau pergi dengan menggunakan sepatu tersebut. Lalu, entah pencerahan darimana, mata saya menangkap cairan pembersih kaca yang biasa mama saya pakai untuk mengelap meja makan. Dengan jeniusnya, saya ambil cairan di dalam botol itu dan saya semprotkan ke pinggiran sepatu dekil saya. Lalu, tinggal saya sikat seperti biasa kalau sedang mencuci sepatu secara manual. Dan, hasilnya..., cling..., bersih seperti habis di cuci! xD
Sayangnya, sampai sejauh ini cara yang biasa saya lakukan hanya bisa digunakan untuk sepatu dengan kondisi sebagai berikut:
1. Sepatu hanya terbuat dari bahan karet seperti bahan pinggiran dari sepatu converse.
2. Kotoran yang bisa dihilangkan hanya yang ringan. Kalau ada tanah-tanahan, mending dicuci pake air dan sabun.
3. Belum mencoba pada sepatu kulit.
Tips tambahan dari saya untuk sepatu yang seperti converse atau yang berbahan kain, bisa juga dibersihkan dengan cara paling praktis : masukkan ke dalam mesin cuci satu pintu dan hasilnya..., jangan ditanya. Bersih dan kinclong abis!
Selamat mencoba ^^
Dari dulu, saya paling males kalau disuruh nyuci sepatu. Mama mau teriak-teriak, kek, kalau malaikat kebersihan belum ngerasuki saya, pasti saya akan acuhkan. Biar aja, deh, sepatu kotor kan makin keren. Dengan begitu ada kisahnya sendiri, seperti kata iklan, "kalau nggak kotor, nggak belajar." Tapi, semua itu hanya alibi untuk menutupi alasan klise yang sebenarnya : malas.
Sampai waktu itu, saya sampe frustasi melihat sepatu saya yang dekilnya minta ampun. Tapi, tetep aja males buat nyuci. Ditambah lagi, saya memang mau pergi dengan menggunakan sepatu tersebut. Lalu, entah pencerahan darimana, mata saya menangkap cairan pembersih kaca yang biasa mama saya pakai untuk mengelap meja makan. Dengan jeniusnya, saya ambil cairan di dalam botol itu dan saya semprotkan ke pinggiran sepatu dekil saya. Lalu, tinggal saya sikat seperti biasa kalau sedang mencuci sepatu secara manual. Dan, hasilnya..., cling..., bersih seperti habis di cuci! xD
Sayangnya, sampai sejauh ini cara yang biasa saya lakukan hanya bisa digunakan untuk sepatu dengan kondisi sebagai berikut:
1. Sepatu hanya terbuat dari bahan karet seperti bahan pinggiran dari sepatu converse.
2. Kotoran yang bisa dihilangkan hanya yang ringan. Kalau ada tanah-tanahan, mending dicuci pake air dan sabun.
3. Belum mencoba pada sepatu kulit.
Tips tambahan dari saya untuk sepatu yang seperti converse atau yang berbahan kain, bisa juga dibersihkan dengan cara paling praktis : masukkan ke dalam mesin cuci satu pintu dan hasilnya..., jangan ditanya. Bersih dan kinclong abis!
Selamat mencoba ^^
Monday, June 21, 2010
Aku Cinta Rupiah
Gara-gara tadi siang, lagi naik bus dan duduk di belakang Pak Kenek yang lagi menghitung lembaran uang kertas yang sudah dia kumpulkan, maka otak saya pun berpikir, "kenapa, ya, duit udah jelek, buluk, kumel dan kotor masih aja digunakan?"
Saya ingat, sewaktu kuliah ada seorang teman yang memamerkan lembaran uang dolar Singapura. Lembaran uang kertas bernilai errr... kalau tak salah 10 dolar itu terlihat begitu mulus. Bukan karena teman saya yang telaten menyimpannya hingga rasanya tak ada satu pun lipatan, tapi dikarenakan bahan uang kertasnya itu sendiri yang SULIT untuk dilipat. Kertas dari uang tersebut seperti berlapis plastik sehingga jika berniat merobeknya dengan tangan akan kesulitan.
Lantas pikiran saya kembali pada uang kertas Rupiah di tangan si Pak Kenek. "Coba Rupiah juga dibuat sedemikian rupa, sehingga nggak ada uang yang lecek," pikir saya saat itu.
Memang sih katanya kalau uang sudah sangatttt lusuh, bisa ditukar dengan yang baru jika pergi ke Bank. Tapi, siapa sih yang mau rajin-rajin pergi ke Bank hanya untuk menukarkan selembar ribuan yang buruk rupa? Pasti kan males rasanya.
Saya pribadi juga nggak begitu senang menyimpan uang yang sudah buluk. Makanya uang yang buluk yang saya terima dari tukang-tukang bus atau semacamnya, biasanya saya akan gunakan untuk membayar tukang parkir.
Bukan saja buluk yang menjadi masalah. Terkadang uang kertas bisa dijadikan memo untuk mencatat nomor telpon atau alamat seseorang. ihhh, suka males deh dapet uang yang udah ada tulisannya begitu. Bagi saya, hal ini sangat disayangkan. Padahal uang merupakan alat tukar yang penting. Seharusnya jangan diperlakukan semena-mena.
Saya ingat, sewaktu kuliah ada seorang teman yang memamerkan lembaran uang dolar Singapura. Lembaran uang kertas bernilai errr... kalau tak salah 10 dolar itu terlihat begitu mulus. Bukan karena teman saya yang telaten menyimpannya hingga rasanya tak ada satu pun lipatan, tapi dikarenakan bahan uang kertasnya itu sendiri yang SULIT untuk dilipat. Kertas dari uang tersebut seperti berlapis plastik sehingga jika berniat merobeknya dengan tangan akan kesulitan.
Lantas pikiran saya kembali pada uang kertas Rupiah di tangan si Pak Kenek. "Coba Rupiah juga dibuat sedemikian rupa, sehingga nggak ada uang yang lecek," pikir saya saat itu.
Memang sih katanya kalau uang sudah sangatttt lusuh, bisa ditukar dengan yang baru jika pergi ke Bank. Tapi, siapa sih yang mau rajin-rajin pergi ke Bank hanya untuk menukarkan selembar ribuan yang buruk rupa? Pasti kan males rasanya.
Saya pribadi juga nggak begitu senang menyimpan uang yang sudah buluk. Makanya uang yang buluk yang saya terima dari tukang-tukang bus atau semacamnya, biasanya saya akan gunakan untuk membayar tukang parkir.
Bukan saja buluk yang menjadi masalah. Terkadang uang kertas bisa dijadikan memo untuk mencatat nomor telpon atau alamat seseorang. ihhh, suka males deh dapet uang yang udah ada tulisannya begitu. Bagi saya, hal ini sangat disayangkan. Padahal uang merupakan alat tukar yang penting. Seharusnya jangan diperlakukan semena-mena.
Saturday, June 19, 2010
Tema Pernikahan
Judul di atas bukan berarti saya mau nikah, loh. Boro-boro nikah, pasangan aja lebih memilih karirnya di korea dan bergabung dengan Super Junior (red : Kyuhyun) #dilemparsandal.
Besok, adalah hari pernikahan salah satu tetangga saya. Dan memikirkan soal pernikahannya, saya terbayang kira-kira tema yang diambil pasangan itu seperti apa, ya? Bermula dari sana, akhirnya malah saya yang berandai-andai membuat tema pernikahan kalau-kalau nanti ada pesta pernikahan dengan bintang utamanya adalah saya XD
Kira-kira inilah tema-tema yang terpikir oleh saya. Dan, karena saya yang berandai-andai, maka sisi egois saya yang akan mendominan di sini.
1. Berdasarkan hobi kokoreaan saya, maka saya pernah memimpikan tema yang berbau kokoreaan, yaitu nuansa yang penuh dengan warna merah, biru dan putih. Lalu mungkin saya akan mengenakan hanbok (pakaian adat korea) yang didesign khusus untuk saya. Nanti, ketika pengantin masuk ke dalam gedung, maka solois di panggung akan menyanyikan lagu You And I dari Park Boom, Wedding Dress dari Tae Yang, 7 Years of Love Song dari Kyuhyun atau mungkin Haengbok-nya Super Junior. Rasanya pastiiiii romantis... *dalam bayangan orang yang masih awam soal beginian*
2. Saya juga membayangkan nuansa pernikahannya mau dibuat seperti di atas bulan, dimana saya akan berpakaian dan menjadi Serenity sementara prianya akan menjadi Tuxedo Bertopeng yang sedang menggigit bunga mawar merah.
3. Yang ini agak sulit. Saya berpikiran mau membuat tema cosplay. Tapi, ya itu dia, sulit. Masa semua orang yang dateng kudu jadi sesuatu? Tapi, serunya, saya pasti seneng kalo di pernikahan saya bisa dihadiri oleh para member Tokusatsu seperti ultraman atau kamen rider.
4. Yang berikutnya, yang paling normal--mungkin. Saya mau bertemakan desa. Jadi akan ada sawah dan padi, ada gubuk atau juga jalan setapak. Tapi, saya nggak tau gimana buatnya kalau ini bisa diwujudkan. Yang pasti cukup ribet.
5. Dan, terakhir. Saya merasa kebanyakan mimpi, jadi ya sudahlah. Lihat saja nanti. Paling ujung-ujungnya cuma pake gaun putih dengan panggung yang biasa, tamu yang biasa, dandanan yang biasa, makanan dengan rasa yang biasa dan gedung yang biasa. Semoga terealisasi.
Note: Dari kemaren saya kena flu. Badan meriang. Otak menggigil sampai tak bisa berpikir. Hidung mampet dan tenggorokan gatal. Sudah minum obat tapi nggak kunjung sembuh. Padahal nggak lucu kalau datang ke pernikahan dengan hidung meler. Takutnya acara makan gratis saya terganggu T_T
Note 2: Tadi pagi sudah mengirimkan "Rain Affair" ke para pemenang yang beruntung. Semoga nyampe dan nggak nyangkut apalagi nyasar. Lalu, saya mau mengucapkan..., selamat membacaaaaaa~
Besok, adalah hari pernikahan salah satu tetangga saya. Dan memikirkan soal pernikahannya, saya terbayang kira-kira tema yang diambil pasangan itu seperti apa, ya? Bermula dari sana, akhirnya malah saya yang berandai-andai membuat tema pernikahan kalau-kalau nanti ada pesta pernikahan dengan bintang utamanya adalah saya XD
Kira-kira inilah tema-tema yang terpikir oleh saya. Dan, karena saya yang berandai-andai, maka sisi egois saya yang akan mendominan di sini.
1. Berdasarkan hobi kokoreaan saya, maka saya pernah memimpikan tema yang berbau kokoreaan, yaitu nuansa yang penuh dengan warna merah, biru dan putih. Lalu mungkin saya akan mengenakan hanbok (pakaian adat korea) yang didesign khusus untuk saya. Nanti, ketika pengantin masuk ke dalam gedung, maka solois di panggung akan menyanyikan lagu You And I dari Park Boom, Wedding Dress dari Tae Yang, 7 Years of Love Song dari Kyuhyun atau mungkin Haengbok-nya Super Junior. Rasanya pastiiiii romantis... *dalam bayangan orang yang masih awam soal beginian*
2. Saya juga membayangkan nuansa pernikahannya mau dibuat seperti di atas bulan, dimana saya akan berpakaian dan menjadi Serenity sementara prianya akan menjadi Tuxedo Bertopeng yang sedang menggigit bunga mawar merah.
3. Yang ini agak sulit. Saya berpikiran mau membuat tema cosplay. Tapi, ya itu dia, sulit. Masa semua orang yang dateng kudu jadi sesuatu? Tapi, serunya, saya pasti seneng kalo di pernikahan saya bisa dihadiri oleh para member Tokusatsu seperti ultraman atau kamen rider.
4. Yang berikutnya, yang paling normal--mungkin. Saya mau bertemakan desa. Jadi akan ada sawah dan padi, ada gubuk atau juga jalan setapak. Tapi, saya nggak tau gimana buatnya kalau ini bisa diwujudkan. Yang pasti cukup ribet.
5. Dan, terakhir. Saya merasa kebanyakan mimpi, jadi ya sudahlah. Lihat saja nanti. Paling ujung-ujungnya cuma pake gaun putih dengan panggung yang biasa, tamu yang biasa, dandanan yang biasa, makanan dengan rasa yang biasa dan gedung yang biasa. Semoga terealisasi.
Note: Dari kemaren saya kena flu. Badan meriang. Otak menggigil sampai tak bisa berpikir. Hidung mampet dan tenggorokan gatal. Sudah minum obat tapi nggak kunjung sembuh. Padahal nggak lucu kalau datang ke pernikahan dengan hidung meler. Takutnya acara makan gratis saya terganggu T_T
Note 2: Tadi pagi sudah mengirimkan "Rain Affair" ke para pemenang yang beruntung. Semoga nyampe dan nggak nyangkut apalagi nyasar. Lalu, saya mau mengucapkan..., selamat membacaaaaaa~
Wednesday, June 16, 2010
Kondisi Terkini Kamar Si Pemalas
Ada yang bilang, kamar cewek itu harus rapih, bersih dan wangi. Semua barang harus ditata rapih di tempat masing-masing. Lantainya harus kinclong. Seprainya nggak boleh ada lipetan sedikit pun. Hehehe..., hayooo, siapa yang kamarnya sekinclong itu?
Yang jelas gambaran di atas jauh dari kondisi asli kamar saya.
Serius. Sungguh. Buat Orizuka yang pernah nginep di tempat saya, pasti tau benar betapa berantakannya kamar saya...ahakakaka~ (buka aib sendiri). Sebenernya saya suka kok dengan kerapihan. Saya nggak anti dengan kebersihan. Tapi, hanya satu kendala untuk membuat kamar saya selalu tampil konclong : males.
Seprai bisa ganti sebulan sekali. Atau lebih, tergantung tingkat kekotoran si sprei.
Korden, baru dicuci satu kali setelah sekian tahun mejeng di jendela.
Kolong meja, penuh dengan kertas-kertas (udah nggak tau mana yang penting dan tidak) yang saya jejalkan dengan paksa.
Dinding dan lemari, penuh dengan potosaya artis.
Rak buku, sedikit tertutup debu.
Mama saya sudah terlalu sering ngoceh dengan kamar putrinya yang jauh dari kata rapih ini. "Kamar kok penuh barang," katanya. Tapi itulah saya. Suka sekali dengan sesuatu yang terlihat 'penuh'. Justru dengan sesuatu yang lowong akan terasa kosong. Saya pun teringat dengan sebuah buku interior yang isinya adalah foto-foto interior kamar di Jepang. Tidak satu pun saya temukan kamar yang rapih jali. Semuanya tampak penuh dengan barang dan berantakan. Tapi..., kondisi seperti itu bisa masuk ke dalam kumpulan foto interior.
Jadi, saya menyimpulkan, berantakan sama dengan art.
Gimana dengan kamar teman-teman sekalian?
Yang jelas gambaran di atas jauh dari kondisi asli kamar saya.
Serius. Sungguh. Buat Orizuka yang pernah nginep di tempat saya, pasti tau benar betapa berantakannya kamar saya...ahakakaka~ (buka aib sendiri). Sebenernya saya suka kok dengan kerapihan. Saya nggak anti dengan kebersihan. Tapi, hanya satu kendala untuk membuat kamar saya selalu tampil konclong : males.
Seprai bisa ganti sebulan sekali. Atau lebih, tergantung tingkat kekotoran si sprei.
Korden, baru dicuci satu kali setelah sekian tahun mejeng di jendela.
Kolong meja, penuh dengan kertas-kertas (udah nggak tau mana yang penting dan tidak) yang saya jejalkan dengan paksa.
Dinding dan lemari, penuh dengan poto
Rak buku, sedikit tertutup debu.
Mama saya sudah terlalu sering ngoceh dengan kamar putrinya yang jauh dari kata rapih ini. "Kamar kok penuh barang," katanya. Tapi itulah saya. Suka sekali dengan sesuatu yang terlihat 'penuh'. Justru dengan sesuatu yang lowong akan terasa kosong. Saya pun teringat dengan sebuah buku interior yang isinya adalah foto-foto interior kamar di Jepang. Tidak satu pun saya temukan kamar yang rapih jali. Semuanya tampak penuh dengan barang dan berantakan. Tapi..., kondisi seperti itu bisa masuk ke dalam kumpulan foto interior.
Jadi, saya menyimpulkan, berantakan sama dengan art.
Gimana dengan kamar teman-teman sekalian?
Wednesday, June 9, 2010
Kembali Posting
Aduh..., akhirnya saya posting lagi.
Juni ini, saya memasuki babak baru \(^o^)/ dan memiliki kegiatan yang pasti akan menyita waktu. Jadi, memang belakangan belum sempat posting. Tapi, curi-curi waktu untuk kunjungan sih udah sering XD
Hmmm..., urusan kontes Rain Affair pun sempat keteteran karena jadwal meeting layar 14 inchi dengan Mocca Chi, selalu nggak cocok. Pas saya melek, dia ngantuk. Pas saya ngantuk, dia melek ahakakaka... #ngarangmodeon. Intinya waktunya udah nggak sama lagi kayak dulu. Tapi, tetep akan saya usahakan. Hiks, maapkan saya atas ketidaknyamanan ini, teman-teman *bow* saya akan berusaha sebaik mungkin. Minggu ini sih udah pasti akan diumumkan, nggak molor sampai minggu depan.
Oh, ya, sekedar iseng. Kemarin waktu di jalan, saya denger di sebuah radio (MotionFM, Jakarta) mengenai cerita pengalaman orang dengan kendaraan umum. Lalu, ada seseorang yang bercerita seperti ini dan saya ngakak :
Katanya, waktu itu ada bus yang sedang dipadati penumpang melintas di depan seorang ibu-ibu. Dengan keisengannya, ibu itu bertanya kepada sang kenek, "Bang, kok bus-nya rame banget?" Lalu sang kenek pun menjawab, "Iya, Bu. Sopirnya lagi ulang tahun!"
Ahakakakaka..., dimana-mana yang namanya bus, ya, rame!
Mau sopirnya ulang tahun, kek, atau keneknya, kek, ya tetep aja rame. Silahkan menilai, siapa yang sebenarnya memang benar-benar iseng? XD
Juni ini, saya memasuki babak baru \(^o^)/ dan memiliki kegiatan yang pasti akan menyita waktu. Jadi, memang belakangan belum sempat posting. Tapi, curi-curi waktu untuk kunjungan sih udah sering XD
Hmmm..., urusan kontes Rain Affair pun sempat keteteran karena jadwal meeting layar 14 inchi dengan Mocca Chi, selalu nggak cocok. Pas saya melek, dia ngantuk. Pas saya ngantuk, dia melek ahakakaka... #ngarangmodeon. Intinya waktunya udah nggak sama lagi kayak dulu. Tapi, tetep akan saya usahakan. Hiks, maapkan saya atas ketidaknyamanan ini, teman-teman *bow* saya akan berusaha sebaik mungkin. Minggu ini sih udah pasti akan diumumkan, nggak molor sampai minggu depan.
Oh, ya, sekedar iseng. Kemarin waktu di jalan, saya denger di sebuah radio (MotionFM, Jakarta) mengenai cerita pengalaman orang dengan kendaraan umum. Lalu, ada seseorang yang bercerita seperti ini dan saya ngakak :
Katanya, waktu itu ada bus yang sedang dipadati penumpang melintas di depan seorang ibu-ibu. Dengan keisengannya, ibu itu bertanya kepada sang kenek, "Bang, kok bus-nya rame banget?" Lalu sang kenek pun menjawab, "Iya, Bu. Sopirnya lagi ulang tahun!"
Ahakakakaka..., dimana-mana yang namanya bus, ya, rame!
Mau sopirnya ulang tahun, kek, atau keneknya, kek, ya tetep aja rame. Silahkan menilai, siapa yang sebenarnya memang benar-benar iseng? XD
Subscribe to:
Posts (Atom)