Showing posts with label photo. Show all posts
Showing posts with label photo. Show all posts

Thursday, April 19, 2012

Korea in Picture 2










Ini adalah potongan lain dari Jeju Folk Village, dimana lokasi tersebut banyak dipakai untuk K-drama. Yang paling terkenal adalah Jang Geum.

Di Jeju, transportasi menggunakan bus. Tidak ada subway seperti di Seoul. Tapi, busnya nyaman, kok. Bayarnya menggunakan kartu atau cash yang dimasukkan ke dalam kotak di pintu masuk.

Bus di Jeju tidak akan menunggu hingga isinya penuh.

Bus di Jeju punya jam-jam kedatangan di tiap halte. Jadi, tidak perlu khawatir apakah ada bus lewat atau tidak. Cuma, tulisannya pakai Hangeul, jadi harus bisa baca. Atau kira-kira sajalah, nggak usah terlalu mahir.

Saya sempat bingung dengan jalanan di Jeju. Ada sebuah persimpangan (yang dibilang orang sana sebagai bundaran, padahal nggak ada bundaran apa-apa, cuma jalannya memang banyak cabang saja sehingga di bagian tengahnya mirip bundaran), dimana tidak ada lampu lalu lintas. Sewajarnya persimpangan di Jakarta, pasti akan mengalami kemacetan. Tapi, di sana tidak sama sekali. Mobil, sepeda motor dan bus yang melintas persimpangan itu selalu berhati-hati melintas. Lihat kanan-kiri. Jalanan pun tetap teratur.

Pengendara bus pun sopan. Pernah bus yang saya tumpangi menyerobot mobil polisi tanpa sengaja. Dia langsung menundukkan kepala dan jalan begitu saja. Tidak ada yang marah atau menggunakan kekuasaan sebagai polisi untuk bertindak. Saya rasa mereka punya toleransi yang tinggi.

Jalanan di Jeju lebar dan sepi. Kalau bukan lampu merah, kendaraan hampir tidak pernah tersendat. Jadi, perjalanan lama pun bukan karena macet. Tapi, karena memang kilometernya jauh.

Hmmm..., oh ya, angin di Korea itu kering dan dingin. Jadi pelembab wajah dari Indonesia tidak akan menolong. Kulit akan tetap kering. Karena itu sebaiknya membeli satu produk pelembab di gerai kosmetik di sana (ada banyak dan termasuk murah), tapi bisa bawa pelembab bibir dari Indonesia, Nivea. Itu ampuh menahan keringnya udara di sana.

Sekian dulu untuk Jeju.

Thursday, April 5, 2012

Korea in Picture 1

Kemarin saya sudah janji, ya, mau berbagi soal liburan di Korea Selatan. Saya pikir, biarkan gambar yang berbicara. Maka ini adalah tak seberapanya dari kepingan yang berhasil saya abadikan untuk dikenang. Inilah Korea Selatan, dimulai dari bagiannya. Pulau Jeju.

Kepingan Jeju-do dari view finder saya!





Friday, April 8, 2011

Museum Prasasti

Kadang sesuatu yang datang spontan sungguh menyenangkan.

Kemarin ini tiba-tiba tercetus untuk mengajak seorang teman hunting di sebuah tempat. Banyak yang sering menjadikannya lokasi untuk foto-foto. Terlihat keren. Terbawa rasa penasaran pun akhirnya saya mencetuskan ide untuk pergi ke sana.

Namanya Museum Taman Prasasti.

Judulnya memang museum.

Tapi, dia adalah kuburan Belanda.



Friday, March 25, 2011



















Sang Berdera Berkibar-

Dia melambai dan menari dengan indahnya di udara.


picture taken by me, Si Fujii, Superia asa 200

-Lorong Waktu-

Biar kakinya melangkah, melewati garis batas dua dunia.


picture taken by me, Si Fuji, Superia asa 200

Wednesday, January 5, 2011

Kenangan Merapi


Antriannya sangat panjang. Bahkan berkilo-kilo meter. Tapi, bisa dimaklumi karena sedang hari libur. Dan di perbatasan itu, kita harus membayar uang sumbangan sebagai tiket masuk sebesar Rp 5000 saja.




Langit di kaki merapi ini selalu berubah. Ketika masih cukup jauh (sekitar 7 km) dari gunung merapi, udara masih agak panas, langit terang dan bahkan terik matahari pun terasa. Tapi begitu mendekati gunung, langit berubah sedikit kelabu seperti mendung dan angin bertiup sangat kencang hingga saya menggigil kedinginan.









Tuesday, January 4, 2011

Kunjungan Pantai Jogja

Terlalu sibuk bermalas-malasan membuat saya lebih mengutamakan uang daripada blog TT__TT dan baru tadi ingat kalau saya janji mau posting soal liburan natal saya di kota Gudeg, Jogjakarta. Tak pernah bosan saya datang ke kota ini, meski ramai, tapi tak mengingkari janji untuk menyajikan sisi lain yang berbeda dari Jakarta--bagian terpencil yang dipenuhi hanya dengan ketenangan. Salah satunya adalah pantai.

Nama pantai ini adalah Kwaru. Kata saudara saya sih, pantai ini belum lama ditemukan dan diresmikan sebagai tempat wisata yang tak boleh ketinggalan dikunjungi. Dan berangkat bersama sepupu serta adik sendiri, akhirnya saya tiba di pantai ini. Hmmm..., jujur saja, tak begitu spesial dari pantai ini. Penuh dengan air laut, pasir, hamparan langit yang menyatu dengan ujung bumi, awan, udara lengket, orang-orang. Apa lagi, ya? Ohhh, ada beberapa wahana seperti kolam renang dan mini ATV yang bisa dinikmati.

Tapi bagaimanapun, istimewa atau tidak, yang namanya pantai tetap memiliki pesona tersendiri yang tidak ada habisnya.








Dan, masih ada beberapa tempat lainnya. Salah satunya adalah Merapi. ^^

Friday, December 10, 2010

Rasa Itu Seperti Kopi Sore Hari

Dan, sore itu diisi dengan duduk-duduk sambil bertukar cerita bersama seorang teman, di kedai kopi. Coffee Toffee. Dengan cream yang sangat lembut. Sementara manisnya hazelnut dan kopinya melebur menjadi satu di lidah, menemani tiap kata yang keluar.

Lalu, inilah hasilnya. Beberapa jepretan hasil karya saya sendiri yang masih amatiran.

Thursday, December 9, 2010

Kehidupan Kota Tua

Kalau kisah bermula dari Kota Tua, maka kisah akan kembali pada Kota Tua.

Dari dulu, salah satu tempat wisata andalan yang sangat Jakarta itu, selalu saja menjadi pusat perhatian. Baik dari angle para pembidik kamera, atau penikmat sesuatu yang vintage. Nuansanya yang kental dengan sesuatu yang berbau "jadul" seolah memiliki daya magis tersendiri yang membuat siapa pun betah berada di sana. Bahkan kemagisannya itu mampu menarik minat banyak orang untuk menjadikan Kota Tua sebagai "studio outdoor" untuk pemotretan. Entah oleh seorang profesional, amatir, atau hanya orang-orang yang ingin mejeng.

Rupanya, bukan hanya penikmat area wisata itu yang berkunjung ke sana, tetapi peluang itu telah mendatangkan banyak penjaja makanan untuk membuka usaha di sana. Kerak Telor selalu terkenal di sana. Belum lagi penjaja sepeda ontel sewaan yang bisa memuaskan rasa penasaran kita mengenai kendaraan bersejarah yang satu ini.

Sebagai salah satu warganya pun, saya selalu tertarik pada Kota Tua. Ya, candu itu seperti tak bisa berhenti. Kalau bukan masalah jarak, mungkin saya mau ke sana terus sampai mabok. Tapi, bepergian ke sana bukanlah tanpa tujuan. Hunting photo adalah salah satu motif saya harus menginjakkan kaki di daerah ujung kota Jakarta itu.

Dan, inilah beberapa poto yang saya pilih untuk dipajang di blog tercinta ini. Beberapa sudah dijamah melalui potosop, tetapi beberapa saya biarkan begitu saja hanya dengan penambahan tulisan hak cipta.













Poto yang tampak sepia ini tidak menggunakan efek apa pun dari potosop. Dikarenakan lighting saat itu berwarna kekuningan pucat, maka hasil gambarnya pun seperti ini.




Ini dia penjual Kerak Telurnya hehehe....






Semua foto dijepret oleh : saya sendiri.

Model : Gisela Aventia (sepupu saya).

Tuesday, October 5, 2010

The Type Directors Club (TDC56)

Is the leading international organization whose purpose is to support excellence in typography, both in print and on screen. Founded in 1946, TDC representes the best of type design and type use.

Sewaktu berkunjung ke Grand Indonesia pada Minggu untuk menyaksikan Pekan Animasi, saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke Alun-Alun Indonesia di lantai 3 mall tersebut. Dan secara spontan, saya langsung menjumpai sebuah pameran mengenai TDC56 ini. Beragam jenis tulisan dipajang dan tak membuat para pengunjung hanya berdiam diri memandangi hasil art tersebut. Rata-rata pasti mengeluarkan kamera untuk sekedar mengabadikan karya-karya unik tersebut. Malah ada yang sampe bawa SLR segala! Tapi, kalau saya, sih, mengandalkan kecanggihan ponsel saja-lah. Toh, sudah diberikan kemudahan dengan adanya kamera di dalam ponsel kekekeke~

Dan, berikut beberapa karya yang berhasil saya abadikan ke dalam kamera.
















NOTE :
all picture taken from TDC56 exhibition at Grand Indonesia, Alun-Alun Indonesia 3rd floor
for more information please click http://tdc.org/

Saturday, April 24, 2010

Di Bawah Langit

Sang Pujangga yang kelaparan di tengah malam...

Sedang iseng ingin menulis sesuatu, lalu terpikir seperti itu...XD
Tanpa ada maksud beriklan atau apa pun.

Friday, April 23, 2010

Earth HUT


Sudahkah Anda memberi kasih sayang pada bumi kita?



Selamat Hari Bumi. Meski telat, bukanlah ucapan yang terpenting, tetapi cinta yang harus kita berikan pada pijakan hidup kita ini. Thank's to Mas Agoez Sarwono yang sudah memberikan picture di atas sebagai pengingat bahwa kita masih mengontrak di bumi dan harus membayarnya...

Thursday, January 21, 2010

Tips Shopping On Line

by : Clara
Jujur, sebenernya secara pribadi sih, saya kurang suka belanja baju. Hehe, apa, ya? Mungkin karena capek jalan-jalannya, milih-milihnya, nawar-nawarnya. Tapi, saya juga cukup menikmati kalau sedang sibuk memilih baju yang paling bagus dan sesuai selera saya. Asal, ya itu, jangan kelamaan. Capek! Padahal tempat favorit saya kalau belanja baju, bukan di mall, melainkan di ITC. Soalnya selain harganya lebih terjangkau, pilihannya juga cukup banyak dan modelnya nggak beda jauh sama yang ada di mall. Makanya saya agak heran aja, kalau sampai ada yang betah berlama-lama belanja di mall. Buat saya, mall cuma berfungsi sebagai tempat nonton (yang menyediakan XXI atau Blitz), tempat makan, tempat ngobrol-ngobrol sama temen dan juga yang nggak boleh ketinggalan, tempat cari buku!

Saya jadi inget, waktu itu pernah janjian dengan teman saya di mall dan hanya untuk makan di Sushi Tei. Kita nggak pesen banyak makanan, cuma beberapa macam sushi dan segelas ocha dingin, tapi dong, kita nongkrong dari siang sampe menjelang malam. Hihahaha...nggak tau diri MODE ON. Tapi, mau gimana lagi, tempatnya cozy banget, enak buat ngobrol sama temen lama. Lalu sempet foto-foto dikit ... PS: foto tidak dipublikasikan dan hanya untuk data pribadi *halah*

Balik lagi soal belanja. Untuk tipikal anak rumahan yang malasnya minta ampun seperti saya ini, saya punya solusi yang tepat untuk tetap berbelanja tapi nggak perlu capek-capek keliling. Yaitu dengan media internet aka Shopping On-Line.

Sekarang sudah begitu menjamur yang namanya butik-butik membuka dagangan mereka melalui media internet ini. Kecanggihan internet dalam menyampaikan informasi dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mempromosikan dagangan mereka, hingga ke pelosok negri. Banyak tempat yang bisa dilakukan untuk promosi. Contohnya blog atau pun situs jejaring pertemanan seperti Facebook. Saya pribadi nggak sesering itu belanja lewat media yang satu ini, karena masalah pengiriman barangnya. Tapi saya cukup menyukai cara berbelanja seperti ini. Praktis dan simpel.

Namun, tetap ada beberapa tips yang harus diperhatikan ketika kita memutuskan untuk berbelanja via internet ini, berdasar pengalaman dan sharing dengan teman.

1. Perhatikan situs tempat berbelanja. Bagaimana respon para pembeli? Apakah banyak yang menyukai situs tersebut? Apakah ada komentar yang tidak enak? Apakah bajunya keasinan? *digaplok pake celurit*

2. Tanya-tanya soal asal usul si baju yang jadi inceranmu sama si pemilik toko. Bagaimana profilnya? Berapa lama pembuatannya? Bagaimana warnanya? Apa bisa diganti kalo ternyata ada bagian yang bolong?

3. Perhatikan juga tata cara pemesanan. Jangan sampai kamu salah transfer atau malah nggak tau si toko on-line itu berlokasi dimana. Hati-hati dengan promosi yang menipu.

4. Pastikan sekali lagi kalau ukuran, fabric yang digunakan, dan model barang yang kamu pesan itu sesuai dengan keinginanmu. Kalau perlu kamu pake meteran bangunan untuk mengukur panjang dan lebar yang diinginkan agar tidak menyesal ketika barang sampai di tujuan.

5. Jangan sampai kamu salah kirim data kamu. Alamat harus yang sejelas-jelasnya. Jangan membuat pusing tukang pos. Kasihan. Lagi pula, nanti kalo alamatnya salah, barangmu nggak nyampe ke tempat.

6. Keep in touch eh maksudnya keep contact dengan si pemilik toko on-line. Rajin-rajin bertanya padanya kalau kamu nggak mau tersesat di jalan.

7. Pilihan untuk bayar bisa juga menggunakan cash, kalau memang kalian satu lokasi. Yah, kalau takut dengan via transfer mungkin via cash salah satu jalan terbaiknya. Tapi, kalau beda lokasi, mau nggak mau transfer, kecuali kamu ada niat mau jalan-jalan ke lokasi si pemilik toko. Dan buat kamu yang takut ketauan tampang aslinya saat bayar cash, mungkin bisa menggunakan beberapa jenis topeng yang sudah banyak dijual di pasaran. Atau mau pinjem punya Mas Didik Ninik Towok?

8. Ada lagi nih, kalau kamu mau menghemat shipping fee-nya (halah, sok inggris, bilang aja ongkos kirim aka ongkir, hehehe), kamu bisa sharing alamat dengan temanmu. Jadi, bujuk rayu setan kepada temanmu untuk ikut juga membeli baju yang kamu mau dan kemudian pakai satu alamat, misal: alamat rumah Om kamu. Nah, dengan demikian, biaya kirim akan kamu tanggung bersama. Jadi, kan lebih irit.

9. Kalau ada yang punya tips juga bisa di sharing ke saya, soalnya selama saya pengangguran saya mau belanja via internet yang banyak. Hehehe.

10. Sekian tips dari saya.

Tapi, saya nggak akan kasih tips juga kok. Ada cerita sukses di balik tips itu. Jadi begini, tahun lalu, saya melihat sebuah iklan di facebook yang menjual baju Super Junior. Saya lihat modelnya bagus dan dengan semangat '45 saya add dia sebagai kawan. Lalu saya juga add YM-nya, juga kirim SMS (udah kayak mau neror dia, deh). Saya tanya-tanya dulu sebelum membeli. Lalu setelah hasil diskusi yang terjadi, saya pun setujuh. Saya juga mengikuti instruksinya untuk melakukan transfer biaya pembuatan si baju. Dan saya juga nggak jarang ber-SMS ria dengannya untuk kelancaran si baju sampai ke rumah saya.

Dan...TARAAA....!!

Baju saya sampai ke rumah dengan selamat. Kemarin siang, diantar sama Pak Pos. Ini dia bajunya.
tampak depan dan belakang



Ternyata nggak cuma itu. Pas buka plastik bajunya, saya mendapat bonus stiker yang
langsung saya tempel di laptop. Maksudnya, biar ketika buka laptop saya akan teringat terus sama Super Junior *halah* Ini dia stikernya :



Dan mudah-mudahan, kalau nggak ada halangan, baju ini akan saya pakai sewaktu menghadiri acara Sparkling Korea yang diadakan bulan Februari nanti.

Sekian dulu dari saya.

Salam selalu
(>.^)v

Monday, January 11, 2010

Ekspresi Para Bocah

by : Clara


Bagi saya, ekspresi anak-anak merupakan sebuah gambaran menarik yang sangat pantas untuk dibingkai dan diabadikan. Meskipun kadang kerepotan mengurus anak (halah, kayak udah punya anak aja :P), tapi kalau melihat tingkah polah mereka yang lucu, saya tetap saja gemas untuk menyimpannya dalam sebentuk kenangan.


Kemarin, pada perayaan Natal yang diadakan kecil-kecilan khusus untuk anak-anak, saya berhasil mengebadikan beberapa ekspresi polos anak-anak yang memang tidak dibuat-buat. Apalagi kebanyakan saya sengaja mengambilnya di saat mereka tidak tau kalau akan difoto. Rasanya senang sekali bisa melihat ekspresi anak-anak yang berbeda-beda itu.



Lalu, saya juga senang bisa mengabadikan beberapa ekspresi dan cara mereka ketika menyantap hidangan. Lihat, cara mereka makan sangat lucu.


Suasana perayaan itu benar-benar sangat ramai. Anak-anak nggak ada yang bisa tenang. Semua tampak sangat senang bisa berkumpul bersama kawan mereka. Belum lagi ada anak yang suka lari ke sana ke mari, padahal badannya juga cukup besar alias agak bongsor. Belum lagi terdengar celotehan riuh, teriakan, tawa membahana. Wah, pokoknya benar-benar ramai.



Kebetulan perayaan itu sendiri bertempat di rumah orangtua saya, jadi komputer pun masih tetap dalam keadaan stand by untuk sewaktu-waktu kalau kamera saya kepenuhan memorinya. Komputer saya sendiri memasang wallpaper cowok-cowok kece di atas, dan begitu ada anak-anak yang melihat, kontan mereka bilang..."Oh, aku tau itu. Yang ada di tivi, kan? Kimbum! Yang main BBF." Hiahahaha, ternyata anak-anak kecil pun tau soal BBF. Meski salah (gambar cowok-cowok itu bukan pemain BBF) mereka tetap berebut soal prediksi wujud mereka ketika dewasa nanti.


"Kamu jadi si ini." Kata si anak di tengah ini, pada temannya sambil menunjuk gambar di komputer saya. Dan inilah hasil prediksi mereka.


Dan yang terakhir, adalah foto para peri yang sedang bersiap-siap menunjukkan aksi mereka sebagai pengisi acara di perayaan tersebut. Ini dia para peri kecil itu.