Ketika aku menyadarinya, semua sudah terlambat. Dan setiap detik yang kulalui, penyesalan itu terasa menyesakkan.
Berjuta kata maaf, apakah sanggup membuatmu memaafkanku?
Kebodohanku, adalah melepasmu.
Tapi aku bukan keledai yang akan mengulang kesalahan yang sama. Ketika perasaan itu kembali datang, bolehkah aku mengulang semuanya sekali lagi?
Rasanya aneh. Aku begitu naïf telah menyangkal perasaanku sendiri. Mati-matian berkata tidak, sementara hati begitu menginginkanmu kembali untukku.
Bolehkah kamu menemani hari-hariku lagi? Bolehkah kamu yang menjadi bayangan di saat aku berjalan tegak maupun di saat aku jatuh? Bolehkah hanya kamu yang menopang diriku?
Jika satu bulir air mata ini jatuh, semua karena usahaku menahan rasa cinta yang ingin kusampaikan, namun tak kunjung terucap karena ketidakmampuanku.
Jika satu senyuman ini mengembang, semua karena teringat akan kebersamaan denganmu.
Karena itu, bisakah kita bersama lagi? Selamanya.
Yang selalu menantimu.
No comments:
Post a Comment