Friday, March 9, 2012

Menyentuh Titik Personal

Mengambil sebuah keputusan adalah sebuah bagian dari hidup masing-masing orang. Entah jaman yang berarus cepat ini sulit diterima atau karena banyak pikiran yang terkungkung untuk bertahan pada konservatif, nyatanya satu sama lain masih punya kecenderungan untuk sulit saling memahami. Biasanya, tanpa embel-embel status yang jelas dan kedudukan berkelas, orang hanya akan mencibirkan bibir mereka. Kemudian rentetannya menyambung di bagian belakang, menjadi kasak-kusuk yang tak jelas. Ini jaman merdeka, Bung! Bukan lagi masanya RA. Kartini. Menghargai keputusan yang orang lain buat bukan dengan melengkungkan bibir ke bawah. Apakah Anda yang akan menjadi penjamin masa depan?

Belakangan, saya pribadi merasa risih ketika ada yang berusaha menyentuh titik personal saya. Tanpa bisa saya cegah, saya merasa risih. Saya sendiri juga tidak tahu kenapa. Saya merasa lebih nyaman mengukungnya sendiri tanpa perlu orang lain tahu. Dan, mohon maaf jika ada yang berusaha mengubek-ubek personal saya, maka saya tidak bisa melayani dengan lebih baik. Sabarlah. Saya memang begitu. Ada petak-petak yang bukan jangkauan bagi orang-orang tertentu. Karena saya tak pernah tau apa dampaknya jika orang itu tau mengenai seluk beluk diri saya. Kepuasankah yang dicari? Silahkan hubungi 14045 kalau begitu.

Monday, March 5, 2012

家政婦のミタ ~kaseifu no mita~


Salah satu drama Jepang yang mau saya review kali ini adalah "Kaseifu no Mita" yang artinya adalah pengurus rumah tangga bernama (keluarga) Mita. Menceritakan tentang sebuah keluarga yang baru saja kehilangan sosok Ibu untuk selama-lamanya. Ada empat anak dan seorang suami yang kesulitan untuk mengurus diri mereka karena terbiasa mengandalkan Ibu. Hingga akhirnya menyewa jasa seorang (semacam) pembantu rumah tangga--kalau boleh dibilang--melalui agen. Adegan pertama langsung dibuka oleh sosok Mita yang stand by di depan rumah keluarga Asuda. Begitu pukul tujuh pas, Mita-san langsung menekan bel dan memperkenalkan diri sebagai pengurus keluarga tersebut. Sampai di sini merasa tidak ada yang spesial? Tunggu dulu. Mita-san memang pengurus keluarga yang handal. Dia bisa membersihkan rumah dengan baik, menyiapkan sarapan yang enak-enak, tapi hati-hati memberi perintah kepadanya. Mita-san akan melakukan apa pun yang majikannya perintahkan. APA PUN. Termasuk jika majikannya menyuruh Mita-san untuk membunuh!

Semula, anak-anak Asuda tidak percaya sampai mereka membuktikannya sendiri dan mulai ketakutan dengan sosok dingin Mita-san. Dan, jika diperhatikan lebih jauh, Mita-san adalah sosok yang tidak punya ekspresi. Dia bahkan tidak pernah mencoba mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Tapi, semakin lama bersama Mita-san, anak-anak Asuda merasakan adanya sosok lembut di balik wajah baja Mita-san. Hingga mereka semua secara tulus ingin membantu Mita-san terlepas dari jerat masa lalunya yang menyebabkan sosok Mita-san berubah menjadi seperti robot itu. Terutama karena Mita-san telah membantu menyelesaikan intrik masalah dalam keluarga Asuda, tentu dengan caranya sendiri.

Sampai suatu ketika, anak bontot Asuda bernama, Kii, meminta Mita-san untuk menjadi Ibu mereka. Mita-san yang merasa masih berada di bawah 'bayaran' keluarga Asuda pun, menurut saja terhadap permintaan Kii.

Jadi, Mita-san benar-benar jadi Ibu mereka, kah?

Drama bersambung keluaran NTV (Kanto) dibintangi oleh salah satu artis yang punya bakat luar biasa, yang juga adalah istri dari Takashi Sorimachi (kalau yang nonton Onizuka, pasti tau cowok ini), yaitu Matsushima Nanako. Drama ini memiliki rating yang membuat saya tercengang, karena angkanya terus melonjak, hingga di akhir episode (ke-11), ratingnya mencapai 40%! Karenanya pun, drama ini telah menyabet penghargaan dalam banyak kategori di Television Drama Academy Award.

Saya memang mengakui kalau akting Matsushima Nanako sangat hebat. Dalam karakternya sebagai Mita-san, dia berhasil membuat sosok yang begitu dingin, tapi justru jauh di dalam dirinya dia sangat sangat rapuh. Sisi itu juga berhasil menyentuh saya. Drama ini memang punya alur cerita yang menarik, tipikal drama Jepang yang selalu punya "pesan" untuk penontonnya. Meski di satu sisi saya merasa ada sesuatu yang mengganjal. Maklum, di Indonesia apa sih istimewanya punya pembantu rumah tangga. Sudah banyak cerita mengenai majikan jatuh cinta pada pengurus rumah tangganya sendiri, bukan? Hehe, tapi Jepang tidak demikian. Punya pembantu itu seperti sesuatu yang mewah, katanya. Lagipula, ending drama ini tidak akan seperti yang Anda bayangkan, kok. Percaya deh.

Yang jelas, hal itu tidak menjadi masalah besar. Karena pada kenyataannya drama ini memang sukses.

Thursday, March 1, 2012

Astaga! Sudah Maret

Saya nggak tau, apa ada efek atau memang semua menjadi tidak begitu terasa? Masa' tau-tau sudah bulan Maret! Busettt. Saya tidak berkembang, tapi bulan terus maju pantang mundur. Saya masih menunggu, bulan sudah bergerak jauh. Waktu benar-benar terbang, ya.

Sekarang sudah Maret. Bulan ke-3 di tahun 2012.

Saya tak berharap banyak. Hanya dimuluskan sehingga lebih baik dari bulan kemarin. Dan, saya juga berharap penantian saya bisa berbuah manis.

Gonna gonna go! March! Yohoooooo~~
Hwaiting!