Monday, May 2, 2011

Pendidikan (Bukan) Sampah

Selamat hari pendidikan nasional.

Meresapi kata-kata pendidikan nasional, terkadang saya masih merasa miris dengan pendidikan di Indonesia. Selain kata mahal, entah kenapa banyak anak yang kurang—cenderung tidak, malah—menghargai makna dari pendidikan. Mungkin bagi mereka pendidikan hanya secuil harta yang bisa mereka beli dengan uang. Sehingga tak perlu bersusah payah untuk membuang-buang waktu terhadap satu hal bernama sekolah atau kuliah.

Jika mendengar adik saya bercerita mengenai teman-temannya yang tidak naik kelas, atau sama sekali tidak belajar dan seringkali mangkir dari jam belajar, kadang saya suka mencibir terhadap mereka. Kok ya enak banget bersikapnya? Masih bagus punya orangtua yang mampu membiayai pendidikan yang mahal, tapi mereka malah menyia-nyiakannya dengan memilih bersenang-senang dengan teman yang lain, ramai-ramai membolos, atau ramai-ramai membuat ulah. Seakan, tanpa melakukan hal-hal semacam itu, namanya tidak eksis sebagai seorang pelajar.

Memangnya sekolah mahal-mahal untuk berjuang mendapatkan eksis?

Okelah, jika eksis karena otak cemerlang, tapi tidak malukah jika eksis karena kasus berderet di dalam list buku?

Entah apa yang terjadi pada anak-anak sekolah jaman sekarang.

Sementara di belahan lain, banyak orang yang mengharapkan sekolah dan bisa duduk di bangku gedung yang nyaman untuk belajar, tetapi tidak bisa. Orangtua tak punya uang, gedung sekolah justru malah mau digusur tanpa kepedulian dari pemerintah setempat, atau persengketaan tanah bangunan gedung sekolah yang ujung-ujungnya diributkan karena masalah uang. Apalah arti semua itu?

Sekolah memang tidak menjamin masa depan seseorang untuk melanjutkan hidup. Tapi, setidaknya pantaslah kita yang mengenyam pendidikan hingga jauh sampai ke negri orang, untuk bersyukur bahwa kita masih bisa mengenyam ilmu dengan fasilitas yang lebih dari kata cukup.

Saya hanya berharap, hari pendidikan nasional ini bisa membuat para pelajar sedikit demi sedikit mulai menghargai arti sebuah pendidikan. Jika tidak, maka hancur sudah negri ini.

13 comments:

TM Hendry said...

Manteep, memang bnr, ad anak yg hanya tw sekolah tp tdk tw knp mereka sekolah...

Pendidikan itu penting, menyiakan pendidikan sama halnya menyiakan masa depan n menyiakan harapan serta jerih payah orang tua yg ingin melihat kita berhasil dgn pendidikan yg bnr2 mendidik...

Ellious Grinsant said...

Betul, anak jaman sekarang udah gak peduli sama pendidikan, kebanyakan dari mereka lebih milih maen daripada belajar...

W i e d e s i g n a r c h said...

Aku setuju,,, ada banyak dan amat banyak yang bersekolah tanpa tahu hendak apa ia dengan sekolah itu... ^_^

setiap insan memang sebenarnya perlu belajar memilih dan tanggungjawab dengan pilihannya itu sejak dini,,, bukan dipilihkan, tapi benar2 belajar memilih...
sayang tidak setiap anak diberi kebijaksanaan yang demikian ^_^

vamos angie said...

Sebagai seorang guru, saya hanya bisa menarik nafas dan berharap mereka sadar... dan oh ya... tak lupa, membuang nafas kembali, ga kuat nahan nafas... hehehe

TS Frima said...

tapi di lain sisi, pendidikan formal di Indonesia juga belum cukup baik. mungkin kurang adil kalau kita terus menyalahkan siswa saja tanpa melakukan koreksi pada sistem atau institusi pendidikan yang selama ini sudah banyak menyeleweng.

ohya, menarik juga baca buku-buku pendidikan seperti Dunia Tanpa Sekolah, sekolah Para Juara dan sebagainya.

Unknown said...

Ya emang kalo lihat anak yang suka menyia-nyiakan waktu sekolahnya dengan bolos rasanya kok kasihan banget ortunya. Udah biayain mahal2 cuma buat dibohong2in aja.

Aulawi Ahmad said...

banyak yg bisa disalahkan, bukan hanya murid itu sendiri, guru atau ortu bahkan pemerintah karena menyangkut sistem yg bobrok selama ini :(

goentoer said...

memang miris banget kalo lihat kenyataan itu mbak... yang berkelimpahan dan diberi kesempatan malah menyia-nyiakannya... padahal di luar sana masih banyak orang yang sangat mengharapkan bisa mengenyam pendidikan...

umiabie said...

sesih banget kalo liat kenyataan itu..

Salam..

masichang said...

saya yg heran d sini systemnya menganut systempendidikan negara mana ya? kalau emang systemnya bikinan sendiri kok ya malah membuat siswanya kerdil yo? ra iso berkembang..

Isti said...

padahal pendidikan bisa mengubah nasib kita lo..sayang sekali..

xamthone plus said...

yapz memanx bner bgt pendidikan bukan sampah.
pendidikan itu sangat lh pentinx di dlm kehidupan. dengan adanya pendidikan kita bisa mnjdi orang yg pintar,.
dari sejak kecil kita di didik utk melakukan berbagai macam hal yg positif.
maju terus bwt pendidikan di indonesia.....

kulitmanggis said...

semoga saja ini menjadi inspirasi ...