Wednesday, December 1, 2010

Rekoleksi Sekaligus Rekreasi (1)

Terakhir kali saya ikut wisata rohani adalah beberapa bulan lalu. Tapi, itu bersama orang-orang tua. Kalau bersama teman seusia, hmmm..., sudah bertahun-tahun rasanya. Apalagi mudika di lingkungan saya tidak aktif. Otomatis yang namanya rekoleksi atau semacamnya akan lebih jarang ada, kecuali saya terjun ke paroki (lebih luas dari lingkungan). Puji Tuhan, memang sudah rencana-Nya, kemarin ini panggilan untuk siraman rohani itu muncul dalam bentuk ajakan dari teman kantor. Meski bukan bersama lingkungan dari paroki sendiri, tapi setidaknya saya tetap bisa melakukan pendekatan dengan sesama mudika dan bisa mendapat pencurahan rohani.

Rekoleksi dan Rekreasi, namanya. Bersama anak-anak dari lingkungan Yohanes Rasul gereja Andreas. Acara berlangsung hanya di weekend, yaitu sabtu minggu. Senang rasanya weekend bisa diisi dengan kegiatan bersama teman-teman seusia (meski nggak kenal, tapi sok kenal aja, deh xDD) dan tidak menghabiskan waktu dengan bersemedi di gua tercinta.

Jadi, hari Sabtu itu perjalanan dimulai dari rumah saya menuju ITC Permata Hijau. Bukan untuk berbelanja, tapi untuk bertemu teman saya yang rela menjemput saya untuk menjadi GPS menuju gereja Santo Andreas dimana gereja itu menjadi markas sebelum bergerak ke tempat tujuan (Cipanas). Tapi, rupa-rupanya macet menjadi keuntungan bagi kami berdua, karena berkat macet itu kami tiba bersamaan! Hakakaka~ untung banget. Jadi nggak ada yang perlu saling tunggu. Selanjutnya, mobil pinky saya langsung menuju gereja Santo Andreas, dengan guided oleh teman saya.

Jujur, saya sih deg-degan. Sebagai orang yang agak-agak malu bertemu dengan orang baru yang tak dikenal, saya termasuk orang yang akan sangat pendiam. Tapi, puji Tuhan, nggak ada diantara mereka yang sombong. Mereka sangat welcome dengan kehadiran saya. Senang rasanya bisa diterima seperti itu. Bahkan mereka cukup kaget begitu saya bilang saya datang dari paroki Barnabas yang notabene-nya jauh banget dari lokasi mereka.

Pukul satu siang, semua peserta digiring ke bus karena sudah waktunya untuk berangkat. Tapi, baru beberapa saat lepas landas, hujan deras langsung mengguyur Jakarta. Perjalanan pun dibalut dingin sesaat. Selesai dari hujan badai, begitu masuk daerah puncak, bus terpaksa berhenti selama satu jam lebih. Kenapa? Karena ternyata waktu one way sedang berlaku. Otomatis jalan naik ke puncak pun ditutup dan dipersilahkan bagi kendaraan yang turun untuk bergerak lebih luas dengan dua ruas jalan. Saat kosong itu pun kami gunakan untuk bercengkerama, foto-foto atau ke toilet. Untungnya bus berhenti dekat pom bensin, jadi bisa cepat mengakses kamar mandi.

Selesai waktu one way, bus pun kembali melanjutkan perjalanan. Hingga akhirnya hari pun sudah gelap saat kami tiba di vila tempat menginap, yaitu Tower of Blessing. Dengan pembagian kamar dan kelompok yang sudah dibacakan sebelumnya di dalam bus, kami pun langsung menuju kamar untuk berbersih diri sekaligus menikmati istirahat sebentar setelah menempuh perjalanan panjang. Selesai melakukan bersih-bersih, panitia menyuruh kami berkumpul di Aula untuk memulai kegiatan pertama.

Kegiatan yang pertama ini diisi dengan perkenalan. Meski rata-rata sudah saling mengenal, ternyata ada juga yang tidak saling mengenal. Alasannya bisa karena ada yang tidak aktif di lingkungan, atau juga ada yang berasal dari luar lingkungan.

Selesai berkenalan games pun dimulai. Entah apa namanya, yang jelas permainannya tentang tembak menembak. Hehehe~ satu anak ditembak, anak lain di kedua sisi anak tersebut harus saling menembak. Kalau terlambat, maka dia kalah. Lumayan, membuat saya jadi kembali seperti anak kecil, agak tegang-tegang gimana gitu karena nggak mau kalah.
Berikutnya, sesi pun berganti. Pertamanya kami dijelaskan mengenai seluk beluk lingkungan yang ada di Santo Andreas, yang dibimbing oleh salah satu sesepuh paroki (katanya begitu). Kemudian, kami diajak membentuk kelompok untuk memikirkan kegiatan apa yang menarik untuk mengajak anak-anak di lingkungan agar mau terlibat aktif sebagai mudika.

Kelompok saya menyebutkan beberapa kegiatan, diantaranya lomba mengkreasikan cokelat. Hihihi, lucu, kan? Meski saya bukan penggemar cokelat, tapi kalau disuruh icip-icip saya mau kok. Asal jangan suruh memasaknya. Saya malas xDD

Setelah kelompok selesai, kami lantas disuruh duduk di lingkaran bangku yang sudah disusun. Games berikutnya menanti. Simpel tapi seru. Aturannya, seseorang akan menghampir satu orang yang lain, lalu bertanya, "B, apakah kau mengasihiku?" kalau jawabannya iya, maka semua orang harus berpindah tempat duduk. Tapi, jika tidak, maka si penanya harus bertanya lagi, "lalu kamu mengasihi siapa?" dan di penjawab harus menjawab, "aku mengasihi orang yang memakai kacamata (menyebutkan ciri-ciri fisik yang tampak)" dengan demikian, orang-orang yang memakai kacamata saja yang harus pindah tempat duduk. Siapa yang tidak kebagian kursi sampai tiga kali, maka dia akan mendapat hukuman.

Teman saya mendapatkan hukumannya.
Nyahahaha~
Dia dan kedua orang lain yang juga bernasib sama itu harus berfashion show ala monyet. Teman saya ini sih agak-agak hiperaktif jadi dengan semangat empat lima pun dia mulai bolak-balik bergaya ala monyet. Nyahahaha~ saya tertawa heboh melihatnya. Sementara dua yang lain harus berbesar hati menerima hukuman tambahan karena tidak melakukan gaya monyet dengan serius. Maka mereka berdua disuruh melakukan joget jaipong! xDD

Selesai games, acara pun berganti dengan sesi api unggun. Bersama-sama kami membentuk lingkaran dan menyalakan api unggun. Hal ini sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Tuhan sendiri, bahwa dua atau tiga orang berkumpul, maka di sana Tuhan pun hadir. Maka api unggun itu sendiri, kami dedikasikan untuk Tuhan Yesus.

Di api unggun itu sendiri, kami pun masih tetap bermain-main dan tertawa-tawa. Mulai dari games merangkai kata yang menghebohkan karena ada teman-teman yang selalu melakukan kesalahn hingga akhirnya dihukum, sampai games sambil melakukan gerakan pun kami lakukan di malam itu. Semangat banget rasanya. Hingga saya bisa melupakan sejenak masalah hingar bingar Jakarta dan segala kepenatan hidup.

Selesai games, acara pun disudahi. Tentunya kami butuh istirahat (tepatnya anak-anak yang masih kecil :P) untuk bisa melanjutkan aktifitas keesokan harinya. Bersama-sama kami berdoa di lingkaran api unggun, berterima kasih pada Tuhan Yesus karena sudah menjaga sepanjang hari dan juga memohon perlindungannya dalam tidur. Lingkaran pun bubar. Anak-anak mulai masuk ke kamar masing-masing yang sudah ditentukan. Tapi, rupanya hanya sebagian saja. Faktanya, saya dan teman saya serta beberapa anak yang lain, nggak mau masuk kamar untuk tidur. Kami cuma ganti baju, lalu keluar lagi untuk ngobrol ngalor ngidul di awal hari Minggu. Tawa sudah menjadi cemilan kami. Playstation aka plesetan sudah seperti minuman segar di malam hari. Dan, gombalan antara saya dan teman saya yang mengakrabkan diri dengan saling memanggil CINTA hingga dianggap pasangan lesbiola, juga menjadi celetukkan ringan. Meski saya banyak diam dan lebih menjadi pendengar dari gurauan mereka.

Hingga akhirnya satu orang pun gugur.

Maka, gerombolan itu pun perlahan mulai pecah. Saya ikut-ikutan masuk kamar. Teman saya pun. Kami berdalih mau beromansa sejenak. Dan, saat itu sudah pukul tiga subuh. Akhirnya kami semua masuk kamar masing-masing.

Sayangnya, di kamar saya dan teman saya tak langsung tidur. Seakan masih saja tersisa waktu, kami pun berbagi sedikit cerita dan pendapat. Sampai akhirnya mata saya benar-benar berat. Saya pun menyudahi celotehan kami berdua dan pergi tidur.

Cuma ingin lebih segar ketika hari Minggu harus pergi Misa di Gereja Santa Theresia, Lembah Karmel.

foto sebelum meninggalkan Tower of Blessing

(bersambung)

13 comments:

Unknown said...

salam sahabat
wah kayaknya ganto baju yach
rekoleksi dekaligus rekreasi yang menyenangkan sisi,good luck saya tunggu sambungannya hehehe

Anonymous said...

wow!

Anonymous said...

im waiting for the next -anonymous-in-nov's sis

*thank you for the compliment that said, im being mature*

windflowers said...

wah..rekoleksinya menyenangkan ya..hehe..cape, tp ga langsung tidur pula hihi..

kebersamaan selalu indah dimanapun berada, ya cla..:)

aku tunggu part berikutnya yaaa...

Three said...

Wuah sepertinya menyenangkan yah mba

dwi wahyu arif nugroho said...

wah, ikutan bersambung juga, menarik :D

Itik Bali said...

aku baru tahu yang namanya rekoleksi itu seperti itu.
Sama ngga mbak kek retreat gitu?

amadea novie said...

permainan cewek=500, cowok=1000 nggak ada neng? hahaha... jangan sampai lupa kita dihukum joget keong racun.

nggak sabar tunggu sambungannya :))) nice!!!

Arjuna said...

kebersamaan yang hangat,,,

Semoga selalu terjaga, :)

Aulawi Ahmad said...

wah bisa dapat jodoh juga dong di acara itu hhehehehe ceritakan padaku yaaaaaa hihihihi

indrahuazu said...

wah..jadi inget jaman di seminari dulu..haha....

Zulfadhli's Family said...

Asyik yah kegiatannya. Seru banget!

Btw dirimyu ga suka coklat? Wah bagusan kirim ke Miri ajah, soalnya Bunda Zahia a big fan of choccolate looohhhh :-)

Elsa said...

kayaknya setelah ini, Clara bakalan ikutan lagi acara serupa ya
soalnya kelihatan sungguh menyenangkan sih