Sunday, November 14, 2010

Mencintai Apa Yang Bisa Dicintai


Banyak orang yang sering mengeluh. Salah satunya saya. Kalau mood swing saya sedang jatuh ke titik terendah, ditambah lelah dan sikap negatif orang sekitar, saya pasti akan mengeluh. Beginilah, begitulah. Pada titik itu, semua hal yang buruk akan selalu tampak lebih jelas. Sejelas awan mendung yang menggelayuti pagi ini saat saya sedang menulis postingan. Entah kenapa. Mungkin otaknya sudah tertutup kabut. Sehingga sulit sekali meraba hal yang indahnya.

Mencintai apa yang bisa dicintai...
Bukan sebuah kepasrahan. Terkadang, mata kita hanya bias pada satu titik impian. Dan ego kita sudah tertancap di sana. Lalu, yang lebih parah karena kita tidak bisa melihat hal positif apa yang sudah kita dapat.

Mencintai apa yang bisa dicintai...
Mencoba bersyukur bukanlah hal buruk. Berusaha membuat diri nyaman dengan situasi yang memaksa menyingkirkan kita lebih jauh dari ujung mimpi, juga bukanlah kesalahan. Mengubah titik pandang bahwa selalu ada hal positif dari setiap terjebaknya kita pada berbagai hal.

Mencintai apa yang bisa dicintai...
Karena nantinya pasti akan sadar. Bahwa apa yang ada sekarang, justru adalah yang terbaik yang tak pernah bisa dibayangkan. Bukan detik ini, atau menit ini, jawaban atas semua kegalauan karena tak menyukai apa yang ada sekarang ini, bisa muncul seperti lagu yang ingin kamu dengarkan melalui i-pod. Mungkin ragu, mungkin gelisah, tapi bersyukurlah untuk perasaan itu. Artinya kita hidup! Dan, masih hidup. Rasa kita tak mati.

Mencintai apa yang bisa dicintai...
Sampai akhirnya tukang penjual makanan itu datang, menyelamatkan kita dari bahaya kelaparan. Pada waktunya, dia akan datang. Dan, akhirnya kita juga yang akan menikmati semua itu. Fokus dan jadikan mimpi sebagai sugesti kuat dalam diri. Pada akhirnya, kamu akan sangat sangat mencintai mimpimu yang tercapai. Dan, bukan lagi karena mencintai apa yang bisa dicintai....


Untuk siapa pun, kamu, kamu dan juga saya.


picture taken from dayjeejenny

14 comments:

albertus goentoer tjahjadi said...

yah... memang bukan lagi mencintai apa yang bisa dicintai... karena kita sudah terlebih dahulu menerima cinta itu dariNya... maka marilah kita mencintai... apa pun yang sudah dikehendakiNya dan diciptakanNya...

Aulawi Ahmad said...

suka kata2nya mencintai apa yg bisa dicintai :) tapi apakah ini juga berlaku ketika "menerima" seseorang menjadi bagian dari hidupmu? meskipun kamu tidak suka :)

non inge said...

karena pada dasarnya semua bisa dicintai, walau kadang kita tak sadar mengapa harus mencintai ^^

Elsa said...

mencintai dan dicintai itu sebuah anugrah
karena tidak semua orang bisa merasakannya

Three said...

mencoba bersyukur bukanlah hal yang buruk.
setuju banget tuh :)

catatan kecilku said...

Bicara cinta... selalu gak ada habisnya. Karena cinta memang sifatnya universal.

the others.... said...

Aku berusaha utk mencintai hidup ini dan membuatnya mencintaiku.... :)

indrahuazu said...

ah, cinta cinta cinta.. tak lebih dari sekedar rasa =p

Winny Widyawati said...

Bersyukur memang bukan hal yang buruk. Bahkan disanalah kunci kebahagiaan itu. Bersyukur itu bukan akibat, tapi ia adalah sebab mengapa orang bisa merasakan hidupnya lebih baik dari yang ia kira.

Winny Widyawati said...

Bersyukur itu bukan akibat, tapi ia adalah sebab mengapa orang bisa merasakan hidupnya lebih baik dari yang ia kira.
Maka tetaplah mensyukuri segala apa yang telah dikaruniakan Tuhan; kesulitan apalagi kemudahan, kesedihan apalagi kesenangan. Karena disanalah kunci kebahagiaan. ^^

Ninda Rahadi said...

terkadang dengan dicintai seseorang yang istimewa kita akan bisa balik mencintai meskipun sebelumnya tidak... begitulah hati wanita :P hehe

fanny said...

mencintai apa yg bisa dicintai..hmm..memang itu yg terbaik..

Seiri Hanako said...

emang kalo mencintai apa yg nggak bisa dicintai sama juga bo ong kan..

^^

Unknown said...

met siang..belum update ya?