Friday, February 26, 2010

Code Blue Dorama

by : Clara

Dokter itu bukan Tuhan.
Satu pernyataan ini rasanya patut menjadi pegangan bagi siapapun yang merasa sedang berada dalam situasi dimana sedang mengandalkan kehebatan seorang dokter untuk menyelamatkan nyawa seorang manusia. Dia sama seperti kita, manusia yang juga punya kegagalan, kepayahan bahkan segala macam keterbatasan dalam dirinya.

Dokter juga punya perasaan.
Jangan menyalahkan dokter jika dia terlalu larut dalam perasaan pasiennya hingga menyebabkan kelalaian terjadi. Dia hanya orang biasa yang juga bisa terikat emosi dalam mengerjakan sesuatu. Dia juga punya masa lalu yang dijadikan cerminan saat dalam menghadapi pasiennya.

Karena Dokter juga seorang manusia. Dimana hitam putihnya manusia selalu ada kegagalan dan keberhasilan.

Menurut saya, hal-hal semacam itulah yang sebenarnya ingin dibahas dalam dorama yang ditayangkan tahun 2008 oleh stasiun Fuji TV ini. Code Blue. Dorama yang saya review kali ini adalah dorama sederhana yang mengangkat tema kemanusiaan disamping medical untuk dibahas. Atau menurut saya, dorama ini mencoba menceritakan ilmu kedokteran dari sudut pandang yang berbeda.



Review:
Judul : Code Blue - Emergency Lifesaving / Doctor Heli Kinkyuu Kyumei
Episode : 11 + Special
Theme Song : Mr Children - Hanabi
Genre : Medical (tapi menurut saya lebih ke kemanusiaan atau dorama)
Pemain : Yamashita Tomohisa, Toda Erika, Aragaki Yui, Asari Yosuke, dan Higa Manami.

Sinopsis:

Adalah mengenai sebuah rumah sakit bernama Shohoku Emergency Centre yang memiliki fasilitas sebuah helikopter dalam sebagai pelengkap ambulance dalam bertindak menangani kecelakaan-kecelakaan. Tujuannya supaya bisa mencapai tempat kejadian bencana dengan lebih cepat sehingga bisa menolong korban.

Sementara itu, diceritakan mengenai keempat dokter trainning yang masuk ke bagian Emergency Shohoku ini. Mereka bernama Aizawa Kousaku, Hiyama Mihoko, Shiraishi Megumi dan Fujikawa Kazuo. Keempatnya memiliki cita-cita yang sama yaitu bisa mengendarai helikopter tersebut karena sama-sama ingin memperjuangkan impiannya untuk bisa menyelamatkan nyawa orang.
Namun, dari ketiga orang itu, hanya Fujikawa Kazuo saja yang belum berhasil menaiki helikopter tersebut.

Disamping keempat dokter baru itu, beberapa dokter senior juga turut terlibat memberikan arahan bagi perkembangan ilmu lapangan (operasi) bagi para sang dokter baru. Arahan-arahan dan petunjuk yang mereka berikan, pada akhirnya membawa dokter-dokter baru ini menjadi dokter bagian Emergency yang sangat profesional dan mengutamakan tugasnya yaitu menyelamatkan manusia.

Isi dalam dorama ini kebanyakan hanya kombinasi yang pas dari tiap karakter yang memiliki problematika masing-masing.
Bagaimana Aizawa yang dingin bisa bertindak tegas sebagai seorang dokter bahkan hingga mengorbankan waktu untuk neneknya yang juga sakit?
Bagaimana seorang Shiraishi yang gugup saat pertama kali menghadapi pasiennya?
Bagaimana Hiyama gagal dalam misi helikopter pertamanya?
Bagaimana Fujikawa menerima penolakan dari dokter kepala yang menyuruhnya berhenti menjadi dokter saja, hanya karena karakternya yang penuh perasaan terhadap pasien?

Semuanya diramu dengan sangat pas, hingga tanpa saya sadari, saya banyak mengambil pelajaran dari dorama ini. Belum lagi, banyak adegan-adegan yang mampu membuat kita menitikkan air mata karena emosi yang dimainkan begitu menyentuh hati. Tetapi, disamping adegan yang menyentil hati, banyak juga adegan yang membuat (saya) ngilu, seperti adegan operasi pada bagian leher (pembedahan di leher dan darahnya muncrat kemana-mana), atau menggunakan suntikan besar untuk menaikkan tensi darah, dsb. Namanya juga dokter Emergency, selalu saja berhadapan dengan korban-korban kecelakaan.

Yang jelas, bagi yang suka medical, dorama ini juga patut ditonton, terlebih bagi pecinta Dorama Jepang (mengesampingkan Yama-Pi yang memang banyak digandrungi cewek-cewek). Dorama yang sesion ke 2 nya sedang berlangsung ini, patut diacungkan jempol karena kualitas ceritanya yang tidak biasa. Dan, mungkin dorama ini bisa dijadikan cerminan bagi para dokter (ada teman blogger yang dokter? hihihi) atau juga para calon dokter. Karena, saya berharap, dokter di Indonesia juga bisa mengataskan keselamatan pasiennya dan juga bertindak gesit.

Kalau ada yang mau download silahkan.
Kalau ada yang mau beli juga silahkan, mungkin bajakannya sudah tersedia hiahahaha~


Demikian reportase Clara dan Komputernya-yang-baru-sembuh-dari-sakit.

30 comments:

Riesta Emy Susanti said...

Kaya'nya serius ya??
Klo ak suka yg lucu2...

Kmu lebih suka serial korea apa jepang??

Anonymous said...

saya tidak akan mengomentari doramanya, tapi tentang dokter juga seorang manusianya. betul sekali bahwa terkadang kita salah mengartikan / memposisikan seorang dokter bahkan secara tidak kita sadari kita sudah masuk wilayah syirik ( menduakan Allah )

-Gek- said...

Betul banget Clar.. Doctor is not a God.. :)

mayank said...

kayanya dah lama gag mampir...maaf kan diriku clara...


waah kalo ngomongin pelem ni aku katrok banget, maklum gag suka nonton apalagi yang serial...hajjuuh...kagak telaten..

enakan baca reviewnya aja dari km clar
*ditombak ma clara

ranny said...

patut untuk dicari neh pileemm..dah lama ga beli film jugah..
met liburrrrr

Arum Suryaningtyas said...

wahh..lumayan ney info doramanya..
ehmm..dari pada download or beli bajakannya.. mending pinjem ma kamu aja deh... ya..ya..ya...*loohh*

heheeeeeeeeeee... :P

jhoni said...

wah dorama ya!?!?!?.........saya mah sukanya mask rider 555 (aka Faiz) hehehehehhe........bagus juga tuh ly!!!!!

Aulawi Ahmad said...

aku dulu pingin jadi doktel tapi gak kesampaian hehehe, nice review anyway :)

Unknown said...

teh akura, aku ikutan ya..
ceritanya menarik ya..

hehe tapi aku tak begitu ngerti ama yang medis2

mampir2 ke tempatku teh...
makasih

Unknown said...

wah, seru jg nih.
btw, mungkin dulu gak byar. kemarin saya coba mesti bayar. cuma ditawari 2 pilihan premium dan apa tuh (lupa), tapi semuanya bayar. saya tanya teman saya, katanya memang bayar.

hiks..sedih deh...

boleh panggil cici. asal bukan nenek aja. hahhaha

Edo Belva said...

ahh..kayak God Hand Teru, itu komik tapi, hehe

Elsa said...

yup, dokter bukan tuhan.
kebiasaan orang indonesia tuh yang menganggap dokter adalah tuhan. kalo dikasi resep, langsung aja setuju setuju. gak pake nanya, gak pake protes, gak pake ba bi bu.
padahal dokter juga bisa salah.

asyik juga tuh ada dorama tentang kedokteran. keingat sama serial ER...

kebookyut said...

widih.. keboo berdoa supaya nanti nggak jadi dokter emerg. harus berpikir bertindak super cepat tegas dan lugas. nggak peduli pasien bilang sakit2, kita harus mengedepankan nyawa..
kyaaaa
hehe... jadi dokter udah ada pelajaran supaya nggak terhanyut emosi pasien dan keluarganya lho mbak, harus berempati tapi jangan bersimpati. hikhik,.. nahan emosi booo..

Nuy said...

nice review...
emg iia dokter gag bisa seenaknya aja nge-judge 'org ini gbsa sembuuh' waaah itu mendahului Tuhaann.. :-@

Nirmana said...

ceritanya banyak dialog2 yang bermanfaat untuk para medis pastinya. hmm,, jangan lewatkan nonton ajah.

7 taman langit said...

salam sejahtera
terima kasih kayaknya perlu di download
oh iya saya setuju
kalau dokter bukan Tuhan

attayaya said...

bener...
dokter bukan Tuhan
dia hanya manusia biasa
dengan pekerjaan "melayani" manusia

Ellious Grinsant said...

Indonesia udah jarang nayangin drama-drama korea yang luc lagi nih seperti Full House, atau Romantic Princes atau Coffe Prince... tiga itu doang serial korea yang ane suka, mpok. hahaha... lagian ketiga setial itu diikuti secara tidak sengaja.

Arjuna said...

asssalam,met ore kak.

review film na bagus. ad yg gratis ga cd nya...?
kasih pinjem yaa...hehehee..
nice,,,,

o ya,, awardna dah terpasang dilangitsenja kak..

liat aja yah,,,

Cix said...

wuaaah... code blue belom selesai nontoon nih mbx.. lagi nungguin yg spnya belom dapet.

pokoknya tegang banget liyat mereka harus berpacu waktu untuk nyelametiin pasien-pasiennya yang diluar sana.. saluut deh, kapan Indonesia kyak gini y *sok mikir*, at least Tetep.. yamapii cakep disini.. huehehee.. :D

NOOR'S said...

Dokter juga manusia...betul..betul...betul...!

Pohonku Sepi Sendiri said...

ni seperti ER gitu ya clar?

qny said...

Dorama baru?
baru denger . *maklum katro*
umm.
pnasaran juga seh.
tapi lbih suka dorama keluarga yg kocak, kek Atashinchi no danshi.. :D
but, arigatou buat infonya..^^

Lely Prawesti said...

wah ni komen ngebahas dokternya apa filmnya sih...??? bener yg dibilg kebo kalo di jaman kuliah ada namany pelajaran simpati n empati.. :) oh ya.. salam kenal....^^

mocca_chi said...

ceritanya panjang dah ya, emoh download ahh

Anonymous said...

aku punya emang pingin banget jadi dokter,doakan thn depan aku lulus masuk FK Unair yaah ^_^
Pada dsarnya aku jg emang tertarik bgt sama hal-hal kedokteran,dan film ini slh satunyaa >,<
tp aku nyari bajakannya di kota ku udh ga ada,nonton online lama loadingnya,download apalagii..
aku lagi nyari sinopsis film ini yang per episode,yang digambarkan secara detail.
di blog mana yaa yang kira-kira meng-upoad full sinopsis code blue? :(
oh yaa,,salam kenal yaak ^^

Anonymous said...

Aku baru menyelesaikan nih film..bagus banget..bikin nangis tersedu sedu berkali kali ditengah malam *karena nontonnya malam buta..hahahaha

ukh_tuxedo said...

Salam kenal....

Saya udah lama mau nonton, tapi belom kesampean.
Saya punya rujukan lagi nih, buat yang suka dorama bertema keluarga. judulnya "Tokyo Tower", yang maen Hayami Mokomichi". Sedih, lucu, berkesan, n super keren............

Anonymous said...

bagus banget nih dorama (udah nonton). sekarang msh nyari yang kedua. blm nemu juga. kapan ya indonesia punya heli plus dokter yg okeh2 gini. LOL.

cara menyembuhkan penyakit thalasemia said...

nice gan infonya