Saya cuma mau protes. Sungguh, deh. Ini benar-benar mengganggu sekali. Saya rasa, juga bukan saya saja yang mengeluh dengan hal ini.
Jadi, kemarin hari Sabtu malam sekitar pukul 6 sore, ketika saya sedang dalam perjalanan pulang dari arah Pondok Indah, saya dikejutkan oleh penampakkan sekelompok supporter berpakaian orange yang tampak ramai berbondong-bondong menaiki bus. Melihat itu, saya sudah bisa menduga akan seperti apa kemacetan yang melanda nantinya di daerah Lebak Bulus. Pasalnya para supporter salah satu tim sepak bola itu menuju rute stadion Lebak Bulus, dimana tim tersebut kerap kali main di stadion itu.
Saya nggak punya pilihan lain, karena memang rutenya ke sana dan sudah terjebak di sana. Kalau tau mau ada tanding atau apalah itu bukan urusan saya, dari awal saya memilih langsung tancap jalan tol saja. Jadi nggak usah berhimpitan di jalan yang penuh sesak oleh orang-orang yang tak tahu bagaimana harusnya bersikap sebagai seorang supporter. Bagi saya mereka malah seperti troublemaker.
Kenapa?
1. Mereka menyebabkan kemacetan. Ini sangat-sangat tidak bisa dihindari. cara mereka yang brutal selalu saja membuat jalanan menuju Lebak Bulus terancam tidak bisa berjalan dengan lancar. Malah saya pernah pulang dari kampus sampai di rumah dengan memakan waktu 4 jam! Bayangkan, 4 jam, sodara-sodara! Biasanya, naik angkutan pun saya cuma butuh 1.5-2 jam saja. Dan, kemarin, karena saya nyetir sendiri (dari daerah Mall Citraland Jakarta Barat) sampe rumah memakan waktu 3.5 jam! Biasanya cuma 1.5 jam. Gimana saya nggak sewot? Belum lagi gara-gara mereka juga, akhirnya rute yang tinggal beberapa meter saja, terpaksa dialihkan arah oleh bapak polisi. Mau nggak mau saya muter. Rasa kesel bercampur capek waktu itu, sampe kayak mau motong orang aja rasanya.
2. Mereka mengotori jalanan. Ini, nih juga nggak bisa ditoleransi. Gila, aje. Jalanan bukan punya bapaknya atau leluhurnya, tapi main nyampah. Nyebar-nyebar daun yang dipetik dari pohon-pohon di pinggir jalan, lah. Buang-buang kertas yang udah dipotong-potong, lah. Yeee...dimana sih attitude mereka? Nggak menghargai para penyapu jalanan yang udah beresin jalan sampe kinclong, apa?! Emang mereka mau nyapu jalanan yang abis mereka kotorin? Cuih,, bersihin diri aja nggak bisa...
3. Bikin rame jalanan. Tau sendiri mereka suka bawa-bawa gendang, kek ada acara sunatan, aja. Lalu nyanyi-nyanyi nggak jelas di atas bus. Mending suaranya semerdu Kyuhyun! Nggak apa deh kalo kek gitu. Diampuni. Lah, ini? Untung di mobil saya ada cd, lalu saya besarin aja volumenya biar jedug-jedug sendiri juga. Lumayanlah, suara mereka nggak kedengeran, ehehehe...
Saya sendiri bukannya menyudutkan mereka nggak bener atau apalah. Saya tau rasanya gimana menjadi fans dari sesuatu. Saya sendiri juga merasakannya. Kalau Super Junior dikalahkan band lain, saya juga pasti sedih. Kalo ada gosip miring soal Kyuhyun, saya juga kecewa. Tapi, saya nggak sampe nyanyi-nyanyi di jalanan, kok. Apalagi berantem cuma karena Super Junior kalah pamor! Oh, No! Nggak deh. Makasih. Saya tahu gimana caranya menjadi supporter yang baik. Dan, saya harap mereka juga bisa begitu. Mendukunglah dengan cara yang baik. Tidak merugikan orang lain. Jangan bikin masalah sehingga tidak akan ada orang yang mencap jelek kalian! Kalau cara yang seperti ini, jujur, dimata saya mereka sangat sangat buruk.
Buat siapapun di sana, yang merasa memang men-support sesuatu, tolong dengan moral dan sikap yang baik. Tunjukkan kalau kalian mampu membawa nama baik sesuatu yang kalian dukung itu. Toh, kalah menang, baik buruk, semua udah ada nasibnya sendiri. Tunjukkan cinta kalian dengan tulus dan cara yang manis.
Seperti dukungan dalam soal nge-blog, yang ditunjukkan dengan cara yang manis melalui award yang diberikan dua kawan blog saya ini. Terima kasih, ya.

Dari Mbak Desi, Pohon Sepi Sendiri dan Mas Dwi Wahyu Arif